Basreng, singkatan dari “bakso goreng”, adalah salah satu jajanan khas Indonesia yang semakin populer di kalangan masyarakat, terutama di kalangan anak muda. Dengan rasa gurih dan tekstur yang renyah, basreng berhasil menarik perhatian banyak orang. Namun, tidak banyak yang mengetahui asal usul dari jajanan yang satu ini. Artikel ini akan mengupas tuntas sejarah dan perkembangan basreng dari masa ke masa.
Awal mula kemunculan basreng
Bakso goreng, seperti namanya, adalah bakso yang digoreng hingga kering dan renyah. Sejarah awal kemunculan basreng tidak dapat dipisahkan dari sejarah bakso itu sendiri. Bakso, yang berasal dari kata “bak-so” dalam bahasa Hokkien, berarti daging giling. Makanan ini dikenal luas di Indonesia sebagai salah satu kuliner yang dipengaruhi oleh budaya Tionghoa. Bakso awalnya hanya direbus dan disajikan dalam kuah kaldu.
Kemunculan basreng diyakini bermula dari ide sederhana untuk memberikan variasi baru dalam cara menikmati bakso. Diperkirakan, inovasi ini pertama kali muncul di Jawa Barat, khususnya di kota Bandung. Bandung memang dikenal sebagai kota yang kreatif dalam menciptakan berbagai jajanan unik dan inovatif.
Proses pembuatan basreng
Proses pembuatan basreng cukup sederhana namun membutuhkan teknik tertentu agar hasilnya renyah dan gurih. Pertama, bakso yang telah matang dipotong tipis-tipis. Kemudian, irisan bakso tersebut digoreng dalam minyak panas hingga kering. Biasanya, bumbu seperti cabai bubuk, bawang putih, dan garam ditambahkan untuk memberikan cita rasa yang lebih nikmat. Beberapa penjual juga menambahkan bumbu-bumbu khas lainnya untuk menciptakan variasi rasa yang berbeda-beda.
Penyebaran dan popularitas
Basreng mulai dikenal luas sekitar awal tahun 2000-an. Pada awalnya, jajanan ini hanya dijual di warung-warung kecil di sekitar Bandung. Namun, karena rasanya yang enak dan harganya yang terjangkau, basreng dengan cepat menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Penyebarannya semakin dipercepat dengan adanya media sosial, di mana banyak orang yang membagikan pengalaman mereka menikmati basreng.
Tidak hanya di Indonesia, popularitas basreng juga mulai merambah ke luar negeri. Hal ini terutama karena diaspora Indonesia yang membawa budaya kuliner ini ke negara tempat mereka tinggal. Selain itu, basreng juga mulai dijual secara online, sehingga memudahkan orang di berbagai belahan dunia untuk mencicipi jajanan khas ini.
Basreng dalam budaya populer
Kini, basreng tidak hanya menjadi jajanan yang digemari oleh masyarakat biasa, tetapi juga sering menjadi bagian dari berbagai acara kuliner dan festival makanan. Banyak restoran dan kafe yang mulai menyajikan basreng sebagai menu camilan, baik dengan cita rasa tradisional maupun dengan berbagai inovasi baru.
Di media sosial, basreng sering menjadi topik perbincangan, dengan banyak netizen yang berbagi foto dan video mereka menikmati basreng. Hashtag seperti #basreng dan #baksogoreng menjadi populer, menunjukkan betapa jajanan ini telah menjadi bagian dari budaya populer Indonesia.
Basreng, dengan rasa gurih dan tekstur renyahnya, telah berhasil merebut hati banyak orang. Dari awal mula kemunculannya yang sederhana di Bandung hingga penyebarannya ke seluruh Indonesia dan bahkan ke luar negeri, basreng membuktikan bahwa inovasi dalam kuliner dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Bagi para pecinta kuliner, menikmati basreng tidak hanya tentang mencicipi sebuah jajanan, tetapi juga tentang menghargai kekayaan budaya dan kreativitas yang ada di baliknya.