in

Kenali Gejala Anemia, Penyebab dan Cara Mencegahnya

Ilustrasi Merasakan Gejala Anemia (Freepik)

Anemia adalah salah jenis penyakit yang umum di Indonesia yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari normal. Gejalanya meliputi kelelahan, sakit kepala, dan sesak napas.

Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, terutama perempuan yang sedang menstruasi. Apabila kamu sering mengalami atau merasakan gejala-gejala ini, penting untuk memahami gejala, penyebab, dan cara mencegah anemia. Yuk simak penjelasan di bawah ini!

Gejala anemia

Gejala yang umumnya terjadi adalah kelelahan yang cepat, kulit pucat, dan sering merasa kedinginan. Beberapa gejala lain yang mungkin timbul meliputi:

  • Mudah lelah
  • Sakit kepala
  • Konsentrasi menurun
  • Sering mengantuk
  • Sembelit

Pada tingkat yang lebih parah, kondisi ini dapat menunjukkan gejala berikut:

  • Warna biru atau putih pada bagian mata.
  • Detak jantung tidak teratur
  • Kuku yang rapuh
  • Pusing saat berdiri
  • Kulit terlihat pucat
  • Nyeri pada dada
  • Rasa sakit pada lidah

Penyebab anemia

Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah sehat atau hemoglobin, yang mengakibatkan sel-sel dalam tubuh kekurangan oksigen dan tidak berfungsi normal (hipoksemia).

Ilustrasi Merasakan Gejala Anemia (Freepik

Secara umum, anemia dapat disebabkan oleh tiga kondisi utama: produksi sel darah merah yang kurang, kehilangan darah secara berlebihan, dan hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat. Sementara, penyebab umum terjadinya anemia meliputi:

  • Masalah pada sistem kekebalan tubuh
  • Riwayat penyakit kronis
  • Faktor genetik, seperti riwayat keluarga dengan anemia atau gangguan darah lainnya
  • Masalah kesehatan pada sumsum tulang belakang
  • Kehamilan
  • Kekurangan vitamin dan mineral

Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya sebagai berikut.

1. Anemia karena kekurangan zat besi terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan cukup hemoglobin (Hb) karena kekurangan zat besi. Hal ini bisa disebabkan oleh asupan zat besi yang kurang dalam makanan atau karena gangguan dalam penyerapan zat besi oleh tubuh, seperti pada penyakit celiac.

2. Anemia pada masa kehamilan sering terjadi karena ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, termasuk zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Kebutuhan ini meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin dan plasenta. Kekurangan salah satu atau ketiga nutrisi ini dapat menyebabkan anemia yang berpotensi membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin.

3. Anemia akibat perdarahan dapat terjadi akibat perdarahan yang berat dalam jangka waktu lama atau perdarahan yang mendadak. Penyebabnya dapat beragam, seperti cedera, gangguan menstruasi yang berat, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek samping dari obat-obatan seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Anemia ini juga bisa menjadi gejala dari infeksi cacingan yang menyebabkan cacing tambang menyerap darah dari dinding usus.

4. Anemia aplastik terjadi karena kerusakan pada sumsum tulang sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah secara optimal. Penyebabnya mungkin meliputi infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta efek samping dari antibiotik atau obat untuk rheumatoid arthritis.

5. Anemia hemolitik terjadi ketika sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada yang dapat diproduksi oleh tubuh. Ini bisa disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan dari orang tua, atau dapat terjadi setelah lahir karena kondisi seperti kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, atau efek samping dari obat-obatan seperti parasetamol, penisilin, atau obat antimalaria.

6. Anemia akibat penyakit kronis dapat terjadi karena beberapa penyakit kronis yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah dalam jangka panjang, seperti penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan HIV/AIDS.

7. Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi genetik pada hemoglobin yang menyebabkan hemoglobin menggumpal dan membentuk sel darah merah yang berbentuk seperti bulan sabit. Kondisi ini dapat terjadi jika kedua orang tua mengalami mutasi genetik yang sama.

8. Thalasemia disebabkan oleh mutasi gen yang mempengaruhi produksi hemoglobin. Seseorang dapat menderita thalasemia jika mewarisi mutasi gen ini dari orang tua yang juga memiliki kondisi yang sama.

Cara mencegah anemia

Anemia disebabkan oleh jumlah sel darah merah yang rendah akibat kekurangan zat besi, asam folat, atau vitamin B12. Untuk mencegah anemia, kamu dapat meningkatkan konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi-nutrisi tersebut. Selain itu, beberapa langkah pencegahan meliputi.

  • Memastikan tubuh mendapatkan cukup vitamin C agar penyerapan zat besi berjalan optimal.
  • Mengonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung kalsium.
  • Mengurangi konsumsi minuman berkafein.

Meskipun anemia umum terjadi, tetap perlu waspada dan mengikuti pengobatan yang tepat jika mengalami kondisi ini. Jika gejala anemia berkelanjutan atau tidak membaik, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.