Bandara merupakan salah satu infrastruktur utama dalam negara karena memfasilitasi perjalanan dengan mudah dan cepat antarwilayah. Namun, tidak semua bandara yang ada di dunia memiliki karakteristik yang bagus lantaran dipengaruhi berbagai faktor misal pendeknya landasan pacu hingga topografi lingkungan yang tidak mendukung mendarat. Akibatnya, banyak pilot yang enggan melakukan pendaratan di bandara dengan kondisi yang kurang ideal. Berikut beberapa bandara terburuk yang tidak disukai pilot.
1. Bandara Ronald Reagan, Amerika Serikat
Bandara Washington DC termasuk dalam daftar bandara yang tidak disukai oleh pilot. Alasannya, bandara ini terletak di antara dua zona yang memiliki pembatasan ketat. Sebagai hasilnya, pilot harus mengoperasikan pesawat dengan menggunakan “visual sungai”, yakni mengikuti Sungai Potomac sambil menghindari situs-situs sensitif seperti Pentagon, sebelum akhirnya mencapai bandara.
2. Bandara Narsasrsuq, Greenland
Berlokasi di selatan Greenland, dikelilingi oleh Fjords dan lautan yang luas, Bandara Narsarsuaq menjadi salah satu bandara paling menantang bagi pilot. Landasan pacunya hanya memiliki panjang 1.800 meter dan sering tertutup oleh lapisan es yang licin. Pilot harus menghadapi kondisi cuaca buruk seperti visibilitas rendah dan angin kencang yang dapat menyebabkan turbulensi yang berbahaya.
3. Bandara Kushok Bakula Rimpochee, India
Bandara Kushok Bakula Rimpochee sering dianggap sebagai salah satu bandara yang memiliki keindahan alam dan ketinggian tertinggi di dunia. Berlokasi pada ketinggian 3.230 meter di atas permukaan laut, bandara ini membuat pilot harus mengatasi tantangan angin kencang dari pegunungan yang melingkupinya.
4. Bandara Internasional Wellington, Selandia Baru
Bandara Internasional Wellington memiliki landasan pacu tunggal dengan panjang 1.900 meter yang dimulai dan berakhir di tepi perairan. Terletak dekat dengan laut dan pinggiran kota serta dikelilingi oleh pegunungan, bandara ini seringkali menghadapi kondisi udara yang tidak stabil karena topografi daerah pegunungan. Akibatnya, pilot sering kesulitan dalam melakukan manuver pendaratan yang tepat di bandara ini.
5. Bandara Barra, Skotlandia
Pulau kecil Barra di Hebrides, di lepas pantai barat Skotlandia, merupakan satu-satunya lokasi di dunia di mana pesawat diizinkan untuk mendarat di pantai. Bandara ini terletak di Pantai Traigh Mhor yang luas, yang menjadi terendam oleh laut saat air pasang. Karena landasan pacunya pendek, pilot menggunakan tiang-tiang kayu dan lampu kendaraan yang diparkir di sepanjang pantai sebagai panduan untuk lepas landas. Karena kondisi tersebut, bandara ini tidak beroperasi pada malam hari.
6. Bandara LarGuardia, Amerika Serikat
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Administrasi Penerbangan Federal, LaGuardia merupakan bandara tersibuk ke-20 di Amerika. Kepadatan lalu lintas udara di LaGuardia menyebabkan pilot harus melakukan pendaratan secara berurutan dalam waktu singkat di landasan pacu yang berdekatan dan relatif pendek, sambil menghadapi keberadaan air laut di sekitarnya.
7. Bandara Internasional Cristiano Ronaldo, Portugal
Bandara yang diambil nama dari seorang bintang sepak bola ini juga dianggap sulit karena beberapa faktor. Terletak dekat dengan Samudera Atlantik, mendorong pilot untuk menghindari air dan batuan, sambil berhadapan dengan tantangan angin laut yang kuat ketika mereka melayang di udara.
8. Bandara Lukla, Nepal
Terakhir, Bandara Lukla di Nepal yang dikenal sebagai gerbang Gunung Everest. Bandara ini yang juga dikenal sebagai Bandara Tenzing-Hillary, memiliki hanya satu landasan pacu yang panjangnya 487 meter. Landasan pacu ini dikelilingi oleh dinding gunung di satu sisi dan jurang dengan kedalaman 670 meter di sisi lainnya.