Pai apel, hidangan penutup yang menggugah selera dan menghangatkan hati, telah menjadi favorit banyak orang di seluruh dunia.
Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya dari mana asal mula hidangan lezat ini? Mari kita telusuri jejak sejarahnya dan mengungkap bagaimana pai apel menjadi ikon kuliner yang begitu dicintai.
Sejarah awal pai
Sejarah pai sendiri sebenarnya sudah sangat panjang, jauh sebelum pai apel menjadi populer.
Pai pertama kali dikenal di Mesir Kuno sekitar 9500 SM, ketika mereka mulai membuat adonan sederhana dari gandum dan air yang diisi dengan madu dan buah-buahan.
Konsep dasar pai kemudian menyebar ke Yunani dan Romawi Kuno, di mana mereka mulai mengembangkan berbagai variasi pai dengan isian daging dan ikan.
Perjalanan ke Eropa
Dari Mediterania, pai menyebar ke seluruh Eropa. Pada abad pertengahan, pai sudah menjadi bagian dari budaya kuliner Inggris.
Namun, pai pada masa itu lebih dikenal sebagai hidangan gurih, dengan isian daging atau sayuran.
Adonan pai pada masa itu berfungsi lebih sebagai wadah untuk memasak isiannya, dan tidak selalu dimakan.
Kedatangan apel
Apel sendiri bukan buah asli Eropa. Mereka diperkenalkan ke Eropa oleh orang Romawi yang membawanya dari Asia Tengah.
Di Inggris, apel mulai dibudidayakan secara luas dan menjadi buah yang sangat populer. Namun, pai apel seperti yang kita kenal sekarang belum muncul hingga beberapa abad kemudian.
Lahirnya pai apel
Pai apel modern mulai dikenal pada abad ke-14 di Inggris. Resep tertulis pertama yang diketahui berasal dari buku masak Inggris yang berjudul “The Forme of Cury” yang ditulis oleh koki-koki istana Raja Richard II.
Resep ini menggunakan apel, buah ara, kismis, pir, dan rempah-rempah seperti saffron. Namun, resep ini tidak menggunakan gula, karena pada masa itu gula masih dianggap sebagai barang mewah.
Perkembangan di Amerika
Ketika para kolonialis Inggris berlayar ke Amerika pada abad ke-17, mereka membawa serta resep dan tradisi kuliner mereka, termasuk pai apel.
Di Amerika, apel menjadi salah satu buah yang mudah didapat dan murah, sehingga pai apel menjadi sangat populer di kalangan penduduk.
Bahkan, istilah “as American as apple pie” (se-Amerika seperti pai apel) mulai digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sangat khas Amerika.
Pai apel dalam budaya populer
Pada abad ke-19 dan 20, pai apel semakin melekat dalam budaya Amerika. Hidangan ini sering muncul dalam buku-buku masak, iklan, dan film.
Pai apel mulai dianggap sebagai simbol rumah dan kenyamanan, sesuatu yang dibuat oleh ibu atau nenek untuk menghangatkan hati keluarga.
Variasi dan inovasi
Seiring berjalannya waktu, pai apel mengalami berbagai variasi dan inovasi. Ada pai apel dengan kulit adonan yang tebal dan renyah, ada yang menggunakan remah-remah roti sebagai topping (crumble), dan ada pula yang dipadukan dengan karamel atau keju.
Setiap wilayah dan keluarga memiliki resep pai apel favorit mereka sendiri.
Dari perjalanan panjang yang dimulai dari Mesir Kuno hingga menjadi ikon kuliner di Amerika, pai apel telah berkembang menjadi hidangan penutup yang disukai oleh banyak orang di seluruh dunia.
Sejarahnya yang kaya dan beragam mencerminkan betapa makanan bisa menjadi jembatan budaya dan tradisi yang menghubungkan kita semua.
Jadi, ketika Anda menikmati sepotong pai apel hangat, ingatlah bahwa Anda juga sedang menikmati sepotong sejarah yang telah melintasi benua dan zaman.
Pai apel, dengan rasa manis dan kenangan hangat yang menyertainya, memang layak menjadi favorit semua orang.