in

Legenda Ganda Putra Badminton Dunia

Dunia badminton selalu dihiasi dengan persaingan sengit dan performa luar biasa para pemainnya, khususnya di sektor ganda putra. Olahraga satu ini, selalu dihiasi dengan momen-momen menegangkan dan aksi memukau para pemainnya. Salah satu sektor yang selalu menarik perhatian adalah ganda putra, di mana pasangan-pasangan hebat telah menunjukkan performa luar biasa dan menorehkan prestasi gemilang. 

Berikut adalah beberapa pasangan ganda putra badminton legendaris:

Rexy Mainaky & Achmad Subagja (Indonesia)

Dikenal sebagai “The Racket Smashers”, Rexy dan Achmad mendominasi era 90-an dengan permainan agresif dan smash keras mereka. Pasangan ini meraih medali emas Olimpiade Antlanta 1996, Kejuaraan Dunia 1995, dan All England 1996. Permainan Rexy dan Achmad terkenal dengan agresivitas dan smash keras mereka. Mereka seringkali membuat lawan mereka kewalahan dengan serangan bertubi-tubi. Kegigihan dan semangat pantang menyerah mereka menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda.

Rexy dan Achmad pensiun dari badminton profesional pada tahun 1998. Saat ini, Rexy aktif sebagai pelatih badminton dan telah melatih banyak pemain muda berbakat. Achmad juga aktif di dunia badminton dan menjadi komentator pertandingan. Kegigihan dan semangat pantang menyerah mereka menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda.

Candra Wijaya & Tony Gunawan (Indonesia)

Candra Wijaya dan Tony Gunawan adalah legenda ganda putra badminton Indonesia yang mencapai puncak kejayaan di era 2000-an. Pasangan ini dikenal dengan permainan yang kompak, strategi yang cerdas, dan mental juara yang pantang menyerah. Candra dan Tony meraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 dan menjadi salah satu pasangan ganda putra tersukses dalam sejarah.

Setelah berpisah dengan Tony, Candra berpasangan dengan Sigit Budiarto dan meraih emenangan mereka di All England 2003 menjadi momen ikonik yang tak terlupakan.

Sebagai mantan atlet bulu tangkis, Candra Wijaya memilih untuk mendirikan klub bulu tangkis tahun 2009 dan menjadi pelatih di Daihatsu Candra Wijaya International Centre. Setelah menjadi juara dunia, Tony Gunawan berpindah kewarganegaraan Amerika Serikat.

Lee Yong Dae & Yoo Yeon Seong (Korea Selatan)

Lee Yong Dae dan Yoo Yeon Seong adalah legenda ganda putra badminton Korea Selatan yang pernah menduduki peringkat 1 dunia selama 117 minggu berturut-turut. Dikenal sebagai “The Yonex Boys”, mereka terkenal dengan permainan menyerang dan kecepatan luar biasa mereka. Pasangan ini meraih medali emas Olimpiade London 2012, Kejuaraan Dunia 2014 & 2015, dan All England 2012 & 2015. Kemampuan teknik dan kekompakan mereka menjadi kunci kesuksesan mereka.

Pasangan ini pensiun dari badminton internasional pada tahun 2018, namun mereka tetap aktif di dunia olahraga dengan menjadi pelatih dan mengikuti turnamen veteran. Lee Yong Dae dan Yoo Yeon Seong akan selalu dikenang sebagai salah satu pasangan ganda putra terbaik dalam sejarah badminton.

Cai Yun & Fu Haifeng (China)

Pasangan “The Cai-Fu” ini terkenal dengan kestabilan dan pertahanan yang solid. Cai dan Fu meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, Kejuaraan Dunia 2011, dan All England 2009 & 2010. Kegigihan dan kerja keras mereka dalam latihan menjadi faktor penting dalam pencapaian mereka.

Cai Yun terkenal dengan permainan net yang apik dan kontrol bola yang presisi, sedangkan Fu Haifeng dikenal dengan smash keras dan permainan all-round yang solid. Kekompakan dan kerja sama mereka yang luar biasa menjadi kunci kesuksesan mereka.

Meskipun pensiun pada tahun 2016, Cai Yun dan Fu Haifeng tetap menjadi ikon badminton dan inspirasi bagi para pemain muda di seluruh dunia. Dedikasi, kerja keras, dan semangat pantang menyerah mereka menjadi teladan bagi para atlet untuk mencapai puncak prestasi.

Kevin Sanjaya Sukamuljo & Marcus Fernaldi Gideon (Indonesia)

Dikenal sebagai “The Minions”, Kevin dan Marcus adalah salah satu pasangan ganda putra terkuat saat ini. Pasangan ini telah menduduki peringkat 1 dunia selama 205 minggu berturut-turut, rekor terlama dalam sejarah badminton. Mereka telah meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk All England 2017, 2018, & 2019, Kejuaraan Dunia 2017 & 2018, dan medali emas Asian Games 2018. Permainan menyerang mereka yang mematikan dan kekompakan mereka yang luar biasa menjadikan mereka salah satu legenda ganda putra badminton di era modern.

Kevin mengumumkan pensiunnya pada 16 Mei 2024, disusul oleh Marcus pada 9 Maret 2024. Keputusan ini menandai akhir dari era kejayaan “The Minions”, salah satu pasangan ganda putra terbaik dalam sejarah badminton.

Kevin, yang berusia 28 tahun, menyebutkan cedera bahu yang dialaminya sejak 2017 dan kesulitan menemukan partner baru setelah Marcus pensiun. Sedangkan Marcus, yang berusia 33 tahun, pensiun karena ingin fokus pada keluarga dan bisnisnya.