in

Ketahui Bandara Terburuk di Indonesia

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki banyak bandara yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Setiap tahun, jutaan penumpang menggunakan layanan udara untuk bepergian antara pulau-pulau atau ke luar negeri. Namun, tidak semua bandara di Indonesia dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi penumpang. Beberapa bandara bahkan sering mendapat predikat sebagai bandara terburuk di Indonesia. Artikel ini akan membahas beberapa bandara tersebut dan faktor-faktor yang membuat mereka mendapatkan reputasi negatif.

Bandara Soekarno-Hatta (CGK), Jakarta

Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta sering menjadi sorotan, baik positif maupun negatif. Sebagai bandara tersibuk di Indonesia, masalah utama yang sering dihadapi adalah keterlambatan penerbangan. Keterlambatan ini sering disebabkan oleh overcapacity atau kapasitas yang berlebihan, di mana jumlah penerbangan yang masuk dan keluar bandara jauh melebihi kapasitas terminal. Selain itu, masalah kebersihan dan fasilitas yang kurang memadai di beberapa terminal juga sering dikeluhkan oleh penumpang.

Bandara Internasional Kualanamu (KNO), Medan

Bandara Internasional Kualanamu di Medan juga sering mendapatkan kritik. Meskipun bandara ini relatif baru dan modern, beberapa masalah yang sering dihadapi adalah minimnya pilihan transportasi publik dari dan ke bandara. Hal ini membuat penumpang harus mengeluarkan biaya lebih untuk menggunakan taksi atau layanan transportasi pribadi. Selain itu, kurangnya fasilitas seperti restoran dan tempat duduk di area keberangkatan juga menjadi keluhan umum.

Bandara Internasional Juanda (SUB), Surabaya

Bandara Internasional Juanda di Surabaya juga tidak luput dari kritik. Masalah utama di bandara ini adalah ketidaknyamanan akibat renovasi yang terus-menerus dilakukan. Proses renovasi yang berkepanjangan sering kali mengganggu kenyamanan penumpang. Selain itu, fasilitas yang kurang terawat, seperti toilet yang kotor dan ruang tunggu yang sempit, menambah daftar panjang keluhan dari para pengguna jasa bandara ini.

Bandara Sultan Hasanuddin (UPG), Makassar

Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar juga sering disebut sebagai salah satu bandara terburuk di Indonesia. Masalah utama di bandara ini adalah ketidaknyamanan akibat minimnya fasilitas pendukung bagi penumpang. Fasilitas seperti ruang tunggu, tempat makan, dan toilet sering kali tidak memadai, terutama saat musim liburan atau puncak arus mudik. Selain itu, pelayanan yang kurang ramah dari staf bandara juga menjadi salah satu faktor yang menurunkan kepuasan penumpang.

Faktor-faktor yang Membuat Bandara Menjadi Buruk

Ada beberapa faktor yang dapat membuat sebuah bandara dianggap buruk oleh penumpang. Pertama, fasilitas yang kurang memadai, seperti toilet yang kotor, ruang tunggu yang sempit, dan minimnya pilihan tempat makan. Kedua, pelayanan yang buruk dari staf bandara, mulai dari kurang ramah hingga tidak profesional. Ketiga, masalah keterlambatan penerbangan yang sering kali disebabkan oleh overcapacity. Keempat, akses transportasi yang sulit dan mahal dari dan ke bandara.

Meskipun beberapa bandara di Indonesia sering mendapatkan predikat sebagai bandara terburuk, penting untuk diingat bahwa setiap bandara juga terus berupaya untuk melakukan perbaikan. Pemerintah dan pihak pengelola bandara bekerja keras untuk meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas demi kenyamanan penumpang. Diharapkan di masa depan, bandara-bandara ini dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dan menyenangkan bagi setiap penumpang yang datang atau pergi.