in

Menginap di The White Lotus: Serial Drama Satir yang Menarik

the white lotus

Ditulis dan disutradarai oleh Mike White, serial “The White Lotus” membawa penonton serial drama ini ke sebuah resor mewah di Hawaii. 

Di sana, staf hotel dan para tamu kaya raya menjalani liburan tanpa jejak pandemi COVID-19, memberikan nuansa eskapisme yang sempurna. 

Dengan latar cerah matahari dan birunya laut Hawaii, serial ini menjadi salah satu tontonan yang paling disukai selama pandemi.

Cerita yang memikat dan misterius

“The White Lotus” pertama kali tayang pada 11 Juli lalu, dibuka dengan adegan di bandara di mana sebuah peti mati akan diterbangkan keluar dari Hawaii. 

Adegan ini membuat penonton penasaran tentang siapa yang meninggal dan bagaimana kematiannya terjadi di resor mewah tersebut. 

Untuk menemukan jawabannya, penonton harus mengikuti enam episode yang masing-masing menceritakan satu hari penuh di White Lotus, dari pagi hingga malam hari.

Drama komedi satir tentang privilege dan kesenjangan sosial

Serial ini bukan hanya tentang misteri. Lebih dari itu, “The White Lotus” adalah drama komedi satir yang mengeksplorasi privilege dan kesenjangan sosial melalui karakter-karakter yang menarik. 

Dalam perjalanan menuju White Lotus, kita berkenalan dengan Rachel (Alexandra Daddario) dan suaminya Shane (Jake Lacy), yang sedang berbulan madu namun ditempatkan di kamar yang salah. 

Shane, yang tidak terbiasa menerima penolakan, terus mengganggu Armond (Murray Bartlett), manajer hotel yang sudah lima tahun bebas dari kecanduan.

Ketegangan ini membuat Rachel merasa tidak nyaman dan suasana bulan madu mereka semakin memburuk dengan kedatangan mertua Shane. 

Rachel, yang sebelumnya adalah jurnalis dari keluarga biasa, mulai meragukan keputusannya menikahi Shane dan menjadi istri trofi.

Keluarga mossbacher dan konflik mereka

Di antara tamu lainnya, ada keluarga Mossbacher yang terdiri dari Nicole (Connie Britton), seorang pebisnis sukses, suaminya Mark (Steve Zahn) yang merasa rendah diri, serta anak-anak mereka Olivia (Sydney Sweeney) dan Quinn (Fred Hechinger). 

Teman kuliah Olivia, Paula (Brittany O’Grady), juga ikut serta. Olivia dan Paula, yang sering terlihat seperti gadis-gadis remaja yang sinis, juga mewakili generasi woke yang tidak ragu mengkritik dan membatalkan budaya sekitar mereka, termasuk keluarga Olivia sendiri. Mereka menganggap atraksi tradisional Hawaii sebagai bentuk kolonialisme budaya.

Interaksi karakter yang menarik

The White Lotus sendiri dibangun di atas tanah milik penduduk asli yang harus pindah dari pulau mereka atau bekerja di hotel tersebut.

seperti Kai (Kekoa Scott Kekumano), staf ganteng yang kemudian menjalin hubungan dengan Paula, membuat persahabatannya dengan Olivia jadi renggang.

Selain itu, ada Tanya McQuoid (Jennifer Coolidge), janda kaya yang datang untuk menyebarkan abu ibunya dan menjalin pertemanan dengan Belinda (Natasha Rothwell), manajer spa hotel. 

Tanya berjanji akan memberi modal untuk bisnis spa Belinda, namun kemudian bertemu dengan pria lain yang membuat Belinda cemas menunggu janji tersebut.

Setiap interaksi di White Lotus memiliki dampak signifikan pada kejadian di resor, bahkan untuk karakter yang tidak pernah berinteraksi langsung. 

Misalnya, pertemuan antara Paula dan Kai atau janji Tanya kepada Belinda, semua membentuk alur cerita yang saling terkait dan memicu berbagai konflik di serial ini.

“The White Lotus” menawarkan lebih dari sekadar latar eksotis dan cerah. Dengan plot yang menarik, karakter-karakter yang kompleks, dan tema sosial yang relevan, serial ini memberikan pengalaman menonton yang mendalam dan menghibur. 

Setiap episode membawa penonton lebih dalam ke kehidupan para tamu dan staf di resor mewah ini, mengungkap lapisan-lapisan cerita yang penuh dengan humor, drama, dan kritik sosial.