Setelah sukses besar dengan Money Heist atau La Casa del Papel, Netflix kembali menghadirkan sesuatu yang baru dengan spin-off-nya yang berjudul Money Heist: Berlin.
Serial ini tidak hanya menjadi obat bagi para penggemar setia Money Heist yang merindukan aksi kriminal berseragam merah, tetapi juga menawarkan cerita prekuel yang menggali lebih dalam karakter Berlin alias Andres de Fonollosa.
Cerita perampokan berkelas di Paris
Berlin mengisahkan perampokan epik yang direncanakan dengan detail mirip ilusionis terhadap perhiasan permata senilai €44 juta di Paris, Prancis, yang direncanakan untuk dilelang.
Andres de Fonollosa atau Berlin (diperankan oleh Pedro Alonso) memimpin timnya yang terdiri dari Keila (Michelle Jenner), Damian (Tristan Ulloa), Cameron (Begona Vargas), Bruce (Joel Sánchez), dan Roi (Julio Peña Fernandez).
Namun, yang menarik perhatian dalam perjalanan perampokan ini bukan hanya soal kekayaan atau kemewahan.
Berlin malah menemukan dirinya terjerat dalam kisah cinta yang rumit dengan Camille (Samantha Siqueiros), istri dari target utama mereka, Polignac (Julien Paschal), sosok yang harus mereka rampok.
Drama romantis sebagai fokus utama
Berbeda dengan Money Heist yang banyak menonjolkan aksi kriminal yang seru dan menegangkan, Berlin memilih pendekatan yang lebih berbeda.
Meskipun tetap mengusung tema perampokan atau “heist”, serial ini banyak diselimuti drama romantis.
Lokasi di Paris memberikan nuansa yang mendukung untuk mengembangkan kisah cinta di antara karakter-karakter utama.
Kisah cinta utama antara Berlin dan Camille menjadi sorotan utama, menambah dimensi emosional yang dalam pada cerita. Meskipun demikian, tema romantis ini diimbangi dengan seimbang dan tidak mengganggu alur cerita utama perampokan yang sedang berlangsung.
Karakter Berlin yang memikat
Seperti yang diharapkan, Pedro Alonso kembali menghidupkan karakter Berlin dengan sempurna.
Ia berhasil membawa nuansa flamboyan dan perencanaan epik dalam perampokan ini, sementara juga menghadirkan sisi emosional yang rumit dalam kisah cintanya.
Alonso pantas mendapat pujian karena kemampuannya menghadirkan karakter yang begitu kompleks dan menawan.
Sayangnya, pendalaman karakter dari anggota tim perampok lainnya seperti Keila, Damian, Cameron, Bruce, dan Roi terasa kurang mendalam.
Hanya Roi yang berhasil berkembang dengan baik dari sekadar “anjing setia” Berlin menjadi karakter yang berani dan kuat.
Meskipun demikian, interaksi dan chemistry di antara anggota tim memberikan dinamika yang kuat pada cerita.
Visual yang indah dan cameo yang menggembirakan
Latar Paris memberikan visual yang indah dan sinematografi yang menawan dalam setiap adegannya.
Pengambilan gambar yang apik berhasil menampilkan kecantikan kota Paris sambil menyelipkan drama dan ketegangan dalam adegan perampokan.
Cameo dari karakter-karakter lama Money Heist seperti Rachel (Itziar Ituño) dan Alicia (Najwa Nimri) memberikan sentuhan nostalgia yang menyenangkan bagi penggemar serial ini.
Kehadiran mereka sebagai bagian dari plot memberikan tambahan lapisan emosional dan konflik dalam perjalanan Berlin dan kru dalam mencapai tujuan mereka.
Berlin, sebagai spin-off dari Money Heist, berhasil menghadirkan cerita yang berbeda namun tetap menarik.
Meskipun lebih banyak menekankan drama romantis daripada aksi kriminal, serial ini berhasil memberikan pengalaman yang memuaskan dengan visual yang indah dan pengembangan karakter Berlin yang kuat.
Bagi penggemar setia Money Heist, Berlin mungkin tidak sepenuhnya memenuhi ekspektasi untuk menawarkan lebih banyak aksi seru dan menegangkan seperti yang diharapkan dari franchise utamanya.
Namun, keberhasilannya dalam menghadirkan cerita cinta yang kompleks dan drama yang menarik membuatnya layak untuk dinikmati sebagai tambahan dari dunia Money Heist yang luas.
Berlin adalah bukti bahwa Money Heist masih memiliki banyak cerita untuk diceritakan, dan spin-off ini berhasil mengambil sudut pandang yang segar dalam menyampaikan cerita tentang salah satu karakter paling ikonik dalam serial tersebut.