in

3 Tantangan Ibu di Masa Nifas, Begini Cara Rawat Organ Reproduksi

Ibu Pasca Melahirkan
Leukorrhea berlebih pada organ reproduksi ibu masa nifas adalah salah satu tantangannya (sumber: freepik).

Ketika ibu sedang mengalami fase pasca melahirkan, ibu akan mengalami fase masa nifas. Namun banyak ibu yang mengalami beberpa tantangan, terutama pada area organ reproduksi.

Di mana pada masa nifas, ibu biasanya mengekuarkan darah melalui organ reproduksi selama enam minggu, atau orang awam menyebutnya 40 hari.

Selama masa nifas terjadi, tak jarang ibu mengalami kondisi yang kurang nyaman terutama pada area organ reproduksi dan ia harus menghadapi beberapa tantangan lainnya.

Selain ibu mada nifas harus merawat bayi baru lahir, ia pun sedang berusaha untuk me-recovery badannya sendiri.

Berikut tantangan yang dialami ibu masa nifas.

1. Leukorrhea menjadi berlebih

Leukorrhea atau lendir putih yang keluar dari organ reproduksi wanita semakin meningkat. Biasanya leukorrhea itu keluar seperti keputihan atau biasanya leukorrhea disebut flour albus.

Lendir ini biasanya sering keluar ketika sedang melakukan hubungan seksual suami istri.

Namun pada ibu sedang masa kehamilan, lendir leukorrhea ini pun sering keluar secara berlebihan. Artinya selain darah nifas ada lendir putih yang ikut keluar dari oegan reproduksi.

Hal ini tentu membuat ibu dengan masa nifas menjadi kurang nyaman dengan area organ reproduksinya sendiri

Sebaiknya jika mengalami tantangan seperti ini, ibu dengan masa nifas harus bisa merawat organ reproduksi wanitanya dengan sesering mungkin menggantin celana dalam dan pembalut.

Jaga organ reproduksi wanitanya agar tidak lembab dan menjadi sarang jamur dan bakteri.

2. Perdarahan

Pada beberapa kondisi ibu dengan masa nifas ada pula yang mengalami flek dan perdarahan.

Perdarahan pada masa ibu nifas rupanya jika dibiarkan akan mengarah ke infeksi rahim.

Cara untuk mengatasi itu sering ganti celana dalam dan pembalut, dan juga membersihkan area organ reproduksi.

Dalam menjaga organ reproduksi tentu bisa dibantu dengan produk kewanitaan.

Produk kewanitaan yang tidak menggunakan SLS (sodium lauryl sulfate) karena dapat membuat kulit organ kewanitaan mengalami kekeringan dan iritasi.

Pilih produk kewanitaan yang natural atau organik, dan perhatikan jangka waktu pemakaiannya, ada kayanya tidak sesering itu untuk bergantung dengan sabun kewanitaan dalam membersihkan organ reproduksi.

3. Perut buncit

Walau bayi sudah keluar dari perut sang ibu, namun terkadang pada masa nifas berlangsung perut ibu tetap terlihat besar atau perut buncit.

Hal ini karena rahim di dalam perut ibu membutuhkan waktu untuk kembali ke ukuran normalnya pasca mengandung sang bayi.

Namun perut buncit ibu masa nifas tidak akan berlangsung lama, sekitar empat minggu kurang lebih proses yang dibutuhkan perut untuk kembali ke ukuran sebelumnya.

Biasanya perut buncit ibu masa nifas akan mulai menyusut karena dibantu dengan masa menyusui lewat DBF atau direct breasts feeding, yaitu ibu menyusui lewat payudara ibu.

Karena ada lemak-lemak yang terbakar sehingga perut pun bisa kembali menyusut.