Antun Pogacnik adalah seorang pelatih sepak bola asal Yugoslavia yang memiliki kontribusi penting dalam sejarah awal perkembangan sepak bola di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 3 Oktober 1912 di Ljubljana, Slovenia, yang saat itu merupakan bagian dari Kerajaan Yugoslavia. Pogačnik dikenal sebagai salah satu tokoh yang membawa pengaruh besar dalam membentuk tim nasional sepak bola Indonesia pada era 1950-an.
Pogacnik memulai karirnya sebagai pemain sepak bola di klub Yugoslavia, kemudian melanjutkan karirnya sebagai pelatih setelah pensiun sebagai pemain. Dia datang ke Indonesia pada awal tahun 1950-an atas undangan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), yang saat itu masih dalam tahap awal pengembangan sebagai organisasi olahraga di bawah naungan FIFA.
Di Indonesia, Pogacnik ditunjuk sebagai pelatih tim nasional sepak bola Indonesia pada periode yang penting dalam sejarah sepak bola nasional. Selama masa kepemimpinannya, dia berusaha untuk meningkatkan kualitas permainan tim nasional serta membangun dasar-dasar teknis dan taktis yang kuat bagi para pemain.
Salah satu pencapaian signifikan Pogacnik bersama tim nasional Indonesia adalah saat mereka berhasil meraih medali perunggu pada Asian Games 1958 di Tokyo, Jepang. Ini merupakan prestasi internasional yang membanggakan bagi Indonesia pada saat itu, menunjukkan kemajuan dan potensi yang dimiliki oleh sepak bola Indonesia di tingkat Asia.
Selain fokus pada prestasi di lapangan, Pogacnik juga berperan penting dalam mengembangkan sistem dan struktur yang lebih profesional untuk sepak bola Indonesia. Dia membantu dalam peningkatan fasilitas latihan dan pengembangan pemain muda, yang merupakan langkah awal dalam membangun fondasi yang solid bagi olahraga sepak bola di Indonesia.
Namun, perjalanan Pogacnik di Indonesia tidak selalu berjalan mulus. Ada tantangan yang dihadapinya, terutama terkait dengan kondisi infrastruktur dan sumber daya yang terbatas pada masa itu. Meskipun demikian, dedikasinya terhadap pengembangan sepak bola Indonesia tidak pernah surut, dan kontribusinya dihargai oleh para penggemar sepak bola dan komunitas olahraga Indonesia pada umumnya.
Setelah masa tugasnya di Indonesia, Pogacnik kembali ke Eropa dan melanjutkan karirnya di dunia sepak bola di negara-negara lain. Meskipun masa tugasnya sebagai pelatih tim nasional Indonesia tidak lama, warisannya tetap terasa dalam sejarah awal perkembangan sepak bola Indonesia sebagai olahraga yang semakin dikenal dan dicintai di tingkat nasional dan internasional.
Antun Pogacnik meninggal dunia pada tanggal 14 Februari 1986. Namanya tetap diingat dalam sejarah sepak bola Indonesia sebagai salah satu pelatih pertama yang berperan dalam membawa prestasi awal bagi sepak bola nasional. Dedikasinya dan kontribusinya dalam meningkatkan standar permainan sepak bola di Indonesia tetap menjadi bagian dari warisan yang berharga bagi dunia olahraga Indonesia.