Laura kembali menunjukkan kemampuan aktingnya dalam film thriller produksi IDN Pictures berjudul “Sleep Call”. Di film ini, Laura Basuki tidak hanya tampil, tetapi juga menjadi pemeran utama.
Sleep Call: Film thriller penuh ketegangan
“Sleep Call” digarap oleh sutradara Fajar Nugros, yang sebelumnya sukses menyutradarai “Balada Si Roy” (2022), “Inang” (2022), dan “Srimulat: Hil yang Mustahal” (2022).
Selain Laura Basuki, film ini juga dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Bio One, Della Dartyan, Kristo Immanuel, Bront Palarae, Jenny Zhang, dan Niken Anjani.
Sinopsis “Sleep Call”
“Sleep Call” mengisahkan tentang Dina, yang terpaksa bekerja di perusahaan pinjaman online (pinjol) untuk membayar utangnya.
Dalam perjuangannya melunasi utang, Dina bertemu dengan Rama di sebuah aplikasi kencan.
Sejak itu, mereka rutin melakukan sleep call, dimana Dina berbagi semua keluh kesah dan rahasianya kepada Rama.
Review “Sleep Call”: Kisah intens dan menegangkan
Dalam industri perfilman Indonesia yang didominasi oleh film horor dan drama romantis, “Sleep Call” hadir sebagai angin segar dengan genre thriller-nya.
Film ini berhasil menyajikan kisah yang intens dan menegangkan dari awal hingga akhir. Ketegangan yang dibangun terus meningkat hingga mencapai klimaks, membuat penonton tetap terpaku.
Dari judulnya, mungkin banyak yang mengira “Sleep Call” hanya berkisar pada hubungan percintaan.
Namun, film ini juga mengangkat isu-isu penting lainnya yang relevan bagi generasi masa kini.
seperti kesehatan mental, tekanan generasi sandwich, masalah pinjol, pentingnya menjaga privasi di dunia maya, dan hubungan pertemanan.
Elemen komedi dan ketegangan
Meskipun ceritanya intens, sutradara Fajar Nugros tetap menyisipkan elemen komedi, terutama komedi gelap, yang membuat penonton tertawa meskipun situasi yang ditampilkan sebenarnya tragis.
Kombinasi ketegangan, komedi, dan kesedihan ini berhasil membuat penonton terlarut dalam cerita.
Laura Basuki: Bintang utama yang bersinar
Laura Basuki, sebagai pemeran utama yang memerankan Dina, berhasil membawa film ini dengan sangat baik.
Laura menunjukkan kemampuan akting yang luas dengan menampilkan berbagai emosi dan tahap mental yang dialami oleh Dina.
Penampilannya yang memukau membuat karakter Dina menjadi sangat hidup dan meyakinkan.
Selain Laura, aktor-aktor lain dalam “Sleep Call” juga memberikan penampilan yang solid. Meskipun beberapa karakter hanya tampil sebentar, mereka tetap berhasil memberikan kesan yang kuat dan memiliki momen penting dalam cerita.
Visual dan scoring yang menawan
Salah satu nilai plus dari “Sleep Call” adalah visualnya yang artistik. Sinematografi dalam film ini sangat memanjakan mata, dengan banyak shot yang indah dan mendukung cerita.
Visual yang ditampilkan juga berhasil menciptakan nuansa mencekam, terutama dengan penggunaan pencahayaan gelap.
Tidak hanya visual, scoring dalam “Sleep Call” juga berperan penting dalam membangun intensitas cerita.
Beberapa scoring dibuat berisik dan membuat penonton ikut gelisah, sementara ada kalanya film terdengar sunyi yang justru menambah ketegangan.
Dengan genre thriller, film ini menyentuh banyak isu relevan bagi generasi muda dengan cerita yang intens dan penampilan memukau dari Laura Basuki.
Meskipun tidak sempurna, “Sleep Call” memberikan gebrakan baru dalam industri perfilman Indonesia.