in

Review Budi Pekerti, Film Penuh Pesan Moral dan Kritik Sosial

budi pekerti

Film “Budi Pekerti” menarik perhatian publik dengan menerima 17 nominasi di Festival Film Indonesia (FFI) 2023. 

Mengangkat isu sosial dan keluarga, film ini menjadi angin segar di tengah dominasi film horor dalam industri perfilman Indonesia. 

Dengan dukungan dari Rekata Studio dan Kaninga Pictures, “Budi Pekerti” tidak hanya menyajikan premis unik, tetapi juga sarat dengan pesan moral yang mendalam. 

Antusiasme publik semakin meningkat karena film ini dibintangi oleh artis-artis papan atas seperti Sha Ine Febriyanti, Dwi Sasono, Angga Yunanda, dan Prilly Latuconsina. 

Sinopsis film Budi Pekerti (2023)

Film berdurasi 110 menit ini mengangkat fenomena sosial yang sering kita temui di media sosial. Ceritanya berfokus pada Prani (diperankan oleh Sha Ine Febriyanti), seorang guru BK di sebuah SMP. 

Prani menjalani kehidupan harmonis bersama suaminya, Didit (Dwi Sasono), dan dua anak mereka. Namun, masalah ekonomi muncul ketika bisnis Didit bangkrut akibat pandemi.

Setelah bisnisnya bangkrut, Didit mengalami gangguan bipolar, menambah beban finansial keluarga untuk biaya perawatan. 

Meski demikian, Prani tetap berdedikasi pada pekerjaannya sebagai guru BK, dikenal karena dedikasinya yang tinggi. 

Di tengah kesulitan ekonomi dan usaha mempertahankan rumah kontrakan, Prani terlibat dalam insiden yang direkam di media sosial. 

Prani tertangkap kamera sedang memprotes seseorang yang menyela antrean di lapak kue putu. 

Rekaman tersebut segera viral dan menghancurkan reputasi Prani, yang dinilai tidak pantas berperilaku kasar sebagai seorang guru.

Prani sebenarnya tidak berkata kasar, tetapi video amatir yang tersebar memutarbalikkan fakta. 

Warganet yang melihat video tersebut langsung menghakimi Prani tanpa mencari kebenaran. 

Akibatnya, Prani terancam kehilangan pekerjaannya di tengah kesulitan finansial yang mendera keluarganya.

Tak mau menyerah, Prani berusaha memulihkan nama baiknya dengan bantuan kedua anaknya, Tita (Prilly Latuconsina) dan Muklas (Angga Yunanda). 

Tita aktif bermusik dan memulai usaha kecil untuk membantu ekonomi keluarga, sementara Muklas bekerja keras sebagai influencer dan konten kreator. 

Namun, perjuangan mereka tidak mudah, menghadapi berbagai rintangan dan hujatan dari warganet.

Budi Pekerti: Sorotan pada fenomena sosial

Film “Budi Pekerti” menyoroti efek domino media sosial yang bisa menghancurkan reputasi seseorang hanya dengan rekaman amatir. 

Kisah Prani menggambarkan betapa mudahnya publik menghakimi berdasarkan video viral tanpa mengetahui fakta sebenarnya. 

Selain itu, film ini juga mengkritisi pelanggaran privasi oleh orang-orang yang merekam tanpa izin.

Fenomena ini bukan hal asing di era digital. Banyak orang merekam aktivitas orang lain dan mengunggahnya ke media sosial dengan narasi yang dibuat berdasarkan asumsi. 

Hal ini menciptakan efek domino yang merugikan “korban” seperti Prani dan keluarganya.

Kebebasan menjadikan orang lain sebagai bahan konten

Sutradara Wregas Bhanuteja mengungkapkan kesedihannya terhadap orang-orang yang membuat meme, parodi, dan konten bermuatan hujatan dari video viral. 

Sisi kelam media sosial ini diangkat dalam “Budi Pekerti” melalui kisah Prani, yang harus berjuang membersihkan reputasinya di tengah tekanan warganet.

Realita, kesehatan mental, dan prasangka di media sosial

Meski mengangkat isu yang berat, film ini tetap nyaman dinikmati dengan plot cerita dan konflik yang menyentuh. 

“Budi Pekerti” menampilkan sosok Prani sebagai ibu yang berjuang mempertahankan keluarganya, dan Didit sebagai pejuang kesehatan mental yang harus menghadapi stigma negatif.

Anak-anak Prani, Tita dan Muklas, juga menggambarkan realita bahwa anak-anak seringkali menjadi korban dari badai ekonomi keluarga. 

Film ini menyampaikan pesan bahwa segala sesuatu yang diunggah di media sosial tidak selalu mencerminkan kebenaran.

“Budi Pekerti” adalah film yang penuh dengan kritik sosial, isu kesehatan mental, dan realita kehidupan. Meski premisnya cukup berat, film ini tetap menampilkan sisi humanis dari keluarga Prani. 

Jika kamu mencari film dengan cerita yang menyentuh dan penuh dengan pesan moral, “Budi Pekerti” adalah pilihan yang tepat.