Merindu Cahaya de Amstel adalah sebuah film drama religi yang disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu.
Dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris terkenal Indonesia seperti Amanda Rawles, Bryan Domani, Oki Setiana Dewi, Rachel Amanda, dan Rita Nurmaliza.
film ini menawarkan kisah menarik yang diangkat dari novel laris karya Arumi E yang terbit pada tahun 2015.
Sinopsis
Berlatar belakang di Belanda, Merindu Cahaya de Amstel mengisahkan perjalanan spiritual seorang gadis asli Belanda bernama Marien “Khadija” Veenhoven (Amanda Rawles).
Dengan kehidupan bebas yang dimilikinya, Khadija memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Perjalanan religiusnya ini menjadi pusat dari cerita, namun film ini juga menghadirkan kisah cinta antara Khadija dan Nicholas Van Djick (Bryan Domani).
Perjalanan Khadija
Khadija bertemu dengan Nicholas, seorang mahasiswa arsitektur agnostik yang juga bekerja sebagai fotografer dan jurnalis.
Nicholas awalnya tertarik pada Khadija setelah tak sengaja memotretnya di Museumplein, di mana foto tersebut memancarkan cahaya indah dari Khadija yang berhijab.
Rasa penasaran Nicholas membawanya pada pertemuan yang lebih mendalam dengan Khadija, dan mereka pun semakin dekat.
Stereotip dan tantangan
Film ini juga menggambarkan stereotip yang dihadapi Khadija sebagai seorang mualaf di tengah masyarakat Belanda.
Meski sering dipandang sebelah mata, Khadija tetap bersikap lapang dada dan memperlakukan orang-orang di sekitarnya dengan baik.
Perjalanan ini menjadi sarana bagi Khadija untuk belajar lebih banyak tentang nilai-nilai Islam dan memperkuat keyakinannya.
Pesan moral
Selain mengisahkan perjalanan spiritual, Merindu Cahaya de Amstel juga menyampaikan pesan penting tentang pentingnya menghargai keputusan seseorang, terutama dalam konteks beragama.
Film ini mengingatkan penonton untuk selalu menjalani kehidupan dengan taat pada agama masing-masing dan menghormati kepercayaan orang lain.
Cinta yang mendewasakan
Kisah cinta antara Khadija dan Nicholas juga diwarnai dengan konflik perbedaan agama yang mendalam. Film ini menawarkan pandangan tentang bagaimana menghadapi perbedaan dalam hubungan dan menemukan jalan tengah yang bijaksana.
Konflik percintaan yang dihadirkan cukup realistis dan mendewasakan, memberikan pelajaran bagi penonton tentang pentingnya toleransi dan pengertian dalam hubungan.
Visualisasi indah dari Belanda
Dengan latar belakang yang indah di Belanda, Merindu Cahaya de Amstel membawa penonton pada perjalanan visual yang memukau.
Beberapa kota kecil di Belanda ditampilkan dengan sangat apik, menampilkan kebudayaan dan kebiasaan masyarakat setempat seperti bersepeda dan menggunakan transportasi umum.
Selain itu, film ini juga memperlihatkan beberapa masjid megah di Belanda, menandakan adanya penghargaan terhadap komunitas Muslim di sana.
Komedi yang segar
Meski mengangkat tema yang cukup berat, Merindu Cahaya de Amstel juga menyelipkan elemen-elemen komedi yang natural dalam setiap dialognya.
Hal ini membuat film tetap terasa ringan dan menghibur, meskipun membawa pesan-pesan yang mendalam.
Merindu Cahaya de Amstel adalah film dengan cerita yang sederhana namun penuh makna. Konflik agama dan percintaan yang dihadirkan cukup kompleks, namun disampaikan dengan cara yang menyentuh hati.
Film ini mengajarkan kita untuk selalu menghargai keputusan orang lain dan menjalani kehidupan sebagai manusia beragama dengan baik.
Dengan visualisasi yang indah dan akting para pemain yang solid, Merindu Cahaya de Amstel berhasil menjadi tontonan yang menghibur sekaligus mendidik.
Bagi penonton yang mencari film dengan pesan moral kuat dan cerita yang mendewasakan, Merindu Cahaya de Amstel adalah pilihan yang tepat.