Sejarah sepak bola Surabaya mencerminkan perjalanan panjang dan beragamnya perkembangan olahraga ini di kota terbesar kedua di Indonesia ini. Sepak bola telah menjadi bagian integral dari budaya dan kehidupan masyarakat Surabaya sejak diperkenalkannya pada awal abad ke-20.
Awal mula sepak bola di Surabaya dapat ditelusuri kembali ke masa kolonial Belanda pada awal abad ke-20. Pada saat itu, olahraga ini diperkenalkan oleh para pelajar Belanda dan kemudian menyebar luas di antara penduduk pribumi dan pendatang di Surabaya. Klub-klub sepak bola pertama di kota ini didirikan oleh masyarakat Belanda, seperti Tiong Hoa Soerabajasche Voetbal Bond (THSVB) yang didirikan pada tahun 1910.
Pada masa pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, sepak bola di Surabaya mengalami penurunan aktivitas karena situasi politik dan sosial yang tidak stabil. Namun, setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, sepak bola kembali bangkit dan menjadi semakin populer di Surabaya. Klub-klub lokal mulai bermunculan, dan kompetisi-kompetisi antar klub menjadi lebih teratur.
Salah satu momen penting dalam sejarah sepak bola Surabaya adalah pendirian klub legendaris, Persebaya Surabaya, pada tanggal 18 Juni 1927. Persebaya menjadi salah satu klub sepak bola paling bersejarah dan berpengaruh di Indonesia, dengan basis suporter yang besar dan fanatik yang dikenal sebagai “Bonek” (Bondho Nekat, nama resmi kelompok suporter Persebaya).
Persebaya Surabaya telah mengukir banyak prestasi dalam sepak bola Indonesia, termasuk menjadi juara Liga Indonesia dan Piala Indonesia. Klub ini juga dikenal karena rivalitasnya dengan klub lain, terutama Arema FC, yang berbasis di Malang, Jawa Timur.
Secara infrastruktur, Surabaya memiliki sejumlah stadion sepak bola yang penting, termasuk Stadion Gelora Bung Tomo, yang sering menjadi tuan rumah untuk pertandingan-pertandingan besar dan acara olahraga lainnya. Stadion ini dinamai untuk menghormati Bung Tomo, seorang pahlawan nasional Indonesia yang terkenal karena perannya dalam Pertempuran Surabaya selama Revolusi Nasional Indonesia.
Selain di level klub, Surabaya juga telah menjadi tuan rumah untuk berbagai acara sepak bola internasional dan nasional. Pada tahun 2004, Surabaya menjadi salah satu tuan rumah utama untuk Piala Dunia U-19 FIFA, yang menunjukkan kapasitas kota ini dalam menyelenggarakan acara olahraga internasional yang besar.
Secara keseluruhan, sejarah sepak bola Surabaya tidak hanya mencerminkan evolusi olahraga itu sendiri, tetapi juga bagaimana olahraga ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan sosial dan budaya kota ini. Dengan klub-klub yang bersejarah seperti Persebaya dan fasilitas olahraga yang memadai, Surabaya tetap menjadi salah satu pusat utama sepak bola di Indonesia dan terus berperan dalam mengembangkan olahraga ini di tingkat lokal, regional, dan nasional.