in

The Batman, Petualangan Baru Sang Ksatria Malam Gotham City

the batman

The Batman menceritakan awal karier Bruce Wayne yang baru dua tahun beraksi sebagai Batman di Gotham. 

Kota ini tiba-tiba digemparkan oleh pembunuhan walikota, dan dari sini banyak teka-teki yang harus dipecahkan Batman untuk mengungkap rahasia gelap Gotham. 

Selain Batman, film ini juga menampilkan karakter DC ikonis seperti Catwoman, Riddler, dan Penguin.

Gelap, intens, dan cerita yang solid

Sudah bukan rahasia lagi bahwa film DC identik dengan nuansa gelap. Meskipun Warner Bros. mulai membuat film dan serial DCEU dengan nuansa yang lebih terang, image gelap DC masih tetap melekat. 

Kehadiran The Batman semakin memperpanjang daftar film DC dengan nuansa gelap dan jauh dari kata komedi.

Pemilihan tone visual film ini benar-benar gelap, seperti yang terlihat di trailer. Kegelapan ini didukung dengan cerita yang begitu intens dari awal hingga akhir film. 

Semakin banyak Batman memecahkan teka-teki dari Riddler, semakin banyak hal menegangkan yang ditampilkan.

Sutradara Matt Reeves yang patut diacungi jempol

Matt Reeves, yang menjadi sutradara sekaligus penulis naskah The Batman, berhasil membuat cerita detektif yang begitu solid dan penuh misteri tidak terduga. 

Teka-teki yang dimainkan Riddler sangat cerdas dan membuat penonton kagum saat melihat Batman memecahkannya.

Reeves juga berhasil menciptakan Batman dengan ciri khas sendiri. 

Setelah menonton The Batman, rasanya sulit untuk membandingkan Batman versi Robert Pattinson dengan Batman versi Ben Affleck, Christian Bale, atau Michael Keaton. Batman versi Pattinson punya pesona tersendiri yang unik.

Durasi 3 jam yang tidak terasa

Satu hal yang perlu kamu tahu sebelum menonton The Batman adalah film ini memiliki durasi 2 jam 56 menit atau hampir 3 jam. 

Untuk ukuran film solo superhero, The Batman memiliki durasi yang cukup panjang. Namun, durasi yang lama ini tidak membuat film terasa membosankan.

Kekuatan cerita yang intens membuat penonton terus menantikan apa yang akan terungkap selanjutnya. 

Setiap detik dari 3 jam The Batman menjadi berarti, tanpa ada adegan yang bertele-tele atau tidak penting. 

Setiap adegan mendukung perkembangan karakter Bruce dan Batman, ditambah adegan aksi yang memuaskan.

Penampilan aktor yang sempurna

Ketika Robert Pattinson diumumkan sebagai Batman, banyak yang meragukan keputusan tersebut karena latar belakangnya di film Twilight. 

Namun, Pattinson berhasil membuktikan bahwa dia adalah pilihan yang tepat untuk memerankan Bruce Wayne di The Batman.

Selain Pattinson, hampir semua aktor di film ini memberikan penampilan terbaik mereka, terutama Paul Dano yang memerankan Riddler. 

Saat Riddler memakai topeng, Dano berhasil menampilkan sosok yang patut ditakuti karena kecerdasannya. 

Ketika Riddler melepaskan topengnya, kita semakin resah dengan sang villain karena ekspresi gilanya.

Sinematografi dan scoring musik kelas dewa

Visual gelap di The Batman mendukung jalan cerita dan kesuraman Gotham yang rusak oleh korupsi. 

Sinematografi di The Batman tidak main-main, menjadikannya salah satu film superhero dengan sinematografi terindah.

Selain itu, scoring musik oleh Michael Giacchino benar-benar berhasil membangun intensitas cerita. Scoring musik ini membuat penonton lebih awas dan terhubung dengan film.

The Dark Knight (2008) selalu disebut sebagai film Batman terbaik, namun Matt Reeves berhasil membuat The Batman yang kualitasnya setara dengan The Dark Knight. 

The Batman merupakan masterpiece yang kembali memasang standar baru untuk film superhero. 

Dengan cerita yang solid, penampilan aktor yang sempurna, dan sinematografi serta scoring musik yang memukau, The Batman adalah film yang tidak boleh dilewatkan.