Lalu Muhammad Zohri, lahir pada 1 Juli 2000 di Dusun Karang Pansor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, adalah seorang atlet sprint Indonesia yang mengukir sejarah di pentas olahraga internasional. Berasal dari latar belakang sederhana, Zohri menunjukkan bahwa dengan tekad kuat dan kerja keras, seseorang dapat mencapai puncak prestasi meskipun harus melewati banyak rintangan.
Zohri tumbuh dalam kondisi keluarga yang penuh keterbatasan. Ayahnya, seorang buruh serabutan, dan ibunya, seorang ibu rumah tangga, harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kehidupan yang sulit ini tidak menghentikan semangat Zohri untuk mengejar mimpinya. Sejak kecil, ia telah menunjukkan minat yang besar terhadap olahraga lari. Dia sering berlatih di sekitar desanya dengan kondisi yang serba minim, tanpa fasilitas olahraga yang memadai.
Perjalanan Zohri menuju ketenaran dimulai ketika ia bergabung dengan klub atletik setempat dan mulai berkompetisi di tingkat regional. Kegigihannya membuahkan hasil ketika ia berhasil meraih medali dalam berbagai kejuaraan daerah. Namun, titik balik dalam kariernya datang pada tahun 2018 saat ia mengikuti Kejuaraan Dunia Atletik U20 di Tampere, Finlandia.
Pada 12 Juli 2018, Zohri mengukir sejarah dengan memenangkan medali emas dalam nomor lari 100 meter putra di Kejuaraan Dunia Atletik U20. Dengan catatan waktu 10,18 detik, ia mengalahkan favorit-favorit dari Amerika Serikat dan Jamaika, dua negara yang dikenal sebagai gudangnya sprinter kelas dunia. Kemenangan ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi bagi Zohri, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Ia menjadi pelari Indonesia pertama yang meraih medali emas di ajang tersebut.
Prestasi ini membawa Zohri menjadi sorotan media dan publik. Ia mendapat berbagai penghargaan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari pemerintah Indonesia. Kepulangannya ke tanah air disambut dengan suka cita dan penghargaan tinggi. Presiden Joko Widodo bahkan menginstruksikan untuk memperbaiki rumah Zohri yang sebelumnya sangat sederhana sebagai bentuk apresiasi atas prestasinya.
Namun, di balik kesuksesannya, Zohri tetap rendah hati dan terus bekerja keras. Ia menyadari bahwa kemenangan ini bukan akhir dari perjalanannya, tetapi justru awal dari tantangan yang lebih besar. Zohri terus berlatih dengan tekun di bawah bimbingan pelatih-pelatih berpengalaman. Ia mengikuti berbagai kejuaraan nasional dan internasional untuk terus mengasah kemampuannya dan memperbaiki catatan waktunya.
Dalam berbagai kompetisi setelah kemenangan besarnya di Finlandia, Zohri terus menunjukkan performa yang impresif. Ia berpartisipasi dalam Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang dan beberapa ajang internasional lainnya, meskipun persaingan semakin ketat. Zohri juga berusaha mempersiapkan diri untuk Olimpiade, impian besar setiap atlet, dengan harapan bisa mengukir prestasi di sana dan membawa kebanggaan bagi Indonesia.
Zohri adalah contoh inspiratif dari atlet yang mengatasi segala keterbatasan untuk mencapai puncak prestasi. Kisah hidupnya yang penuh perjuangan mengajarkan nilai-nilai ketekunan, kerja keras, dan pantang menyerah. Ia tidak hanya menjadi idola bagi generasi muda di Indonesia, tetapi juga simbol harapan bahwa siapa pun dapat meraih mimpi mereka, tidak peduli seberapa besar rintangan yang dihadapi.
Seiring berjalannya waktu, Zohri tetap berfokus pada kariernya dan terus berusaha memperbaiki performanya. Dengan dukungan dari keluarga, pelatih, dan seluruh bangsa Indonesia, Zohri bertekad untuk terus berjuang dan mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. Kisah Lalu Muhammad Zohri adalah bukti nyata bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk dicapai.