Perkembangan olahraga angkat besi di Indonesia telah mengalami perjalanan yang panjang dan penuh pencapaian. Sejak diperkenalkan di Indonesia, angkat besi telah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang menyumbangkan banyak prestasi bagi Indonesia di kancah internasional. Perjalanan ini tidak lepas dari dedikasi atlet, pelatih, dan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat.
Olahraga angkat besi mulai dikenal di Indonesia pada awal abad ke-20. Pada awalnya, olahraga ini hanya dilakukan sebagai latihan fisik dan belum banyak diminati sebagai cabang olahraga kompetitif. Namun, seiring berjalannya waktu, minat terhadap angkat besi mulai tumbuh, terutama setelah Perang Dunia II. Pada tahun 1950-an, angkat besi mulai diperkenalkan secara lebih formal melalui berbagai kompetisi lokal dan nasional.
Momentum penting dalam perkembangan angkat besi di Indonesia terjadi pada tahun 1951 ketika Indonesia berpartisipasi dalam Asian Games pertama di New Delhi, India. Meski belum meraih medali, partisipasi ini menandai awal dari keikutsertaan Indonesia dalam ajang kompetisi angkat besi internasional. Sejak saat itu, angkat besi mulai menarik perhatian lebih banyak atlet dan mendapatkan dukungan dari pemerintah.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, angkat besi di Indonesia terus berkembang dengan dibentuknya berbagai klub angkat besi di berbagai daerah. Kompetisi nasional semakin sering diadakan, dan kualitas atlet pun semakin meningkat. Salah satu tonggak sejarah penting adalah ketika atlet angkat besi Indonesia, yaitu Imron Rosadi, meraih medali perak pada Asian Games 1966 di Bangkok. Prestasi ini memberikan semangat baru bagi perkembangan angkat besi di tanah air.
Periode 1980-an dan 1990-an merupakan masa keemasan bagi angkat besi Indonesia. Pada masa ini, banyak atlet angkat besi Indonesia yang meraih prestasi gemilang di tingkat internasional. Salah satu nama yang mencuat adalah Winarni, yang berhasil meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 1998 di Lahti, Finlandia. Prestasi Winarni menginspirasi banyak atlet muda untuk mengikuti jejaknya.
Selain Winarni, ada juga Eko Yuli Irawan yang menjadi salah satu atlet angkat besi paling sukses di Indonesia. Eko telah meraih berbagai medali di kejuaraan dunia dan olimpiade. Ia meraih medali perak pada Olimpiade Beijing 2008, medali perunggu pada Olimpiade London 2012, serta medali perak pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Prestasi ini menjadikan Eko sebagai ikon angkat besi Indonesia dan mengangkat citra olahraga ini di mata dunia.
Perkembangan angkat besi di Indonesia juga didukung oleh pembinaan yang sistematis dari Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI). PABBSI berperan penting dalam menyediakan pelatihan berkualitas, fasilitas yang memadai, dan kompetisi yang teratur untuk para atlet. Pemerintah Indonesia juga memberikan dukungan finansial dan moral bagi para atlet yang berprestasi.
Pada masa sekarang, angkat besi terus berkembang dengan semakin banyaknya atlet muda yang menunjukkan potensi besar. Berbagai program pelatihan dan pembinaan yang lebih baik terus diimplementasikan untuk memastikan regenerasi atlet yang berkesinambungan. Dukungan dari masyarakat dan sponsor juga semakin meningkat, memberikan motivasi tambahan bagi para atlet.