MotoGP, sebagai olahraga balap motor paling prestisius di dunia, telah menyaksikan berbagai insiden tragis dan mengerikan sepanjang sejarahnya. Berikut adalah tujuh kecelakaan terburuk dalam sejarah MotoGP:
- Marco Simoncelli (2011)
Salah satu kecelakaan paling tragis dalam sejarah MotoGP terjadi di Sepang, Malaysia, pada tahun 2011. Marco Simoncelli, pembalap berbakat asal Italia, mengalami kecelakaan fatal ketika kehilangan kendali atas motornya. Saat mencoba kembali ke jalur balap, Simoncelli ditabrak oleh Colin Edwards dan Valentino Rossi. Helm Simoncelli terlepas akibat benturan tersebut, dan ia mengalami cedera parah yang menyebabkan kematiannya di tempat.
- Daijiro Kato (2003)
Daijiro Kato, pembalap Jepang yang sangat berbakat, mengalami kecelakaan fatal di Sirkuit Suzuka, Jepang, pada tahun 2003. Saat balapan dimulai, Kato kehilangan kendali di tikungan 130R dan menabrak dinding pembatas dengan kecepatan tinggi. Kato mengalami cedera parah pada kepala dan dada, dan meskipun ia segera dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak dapat diselamatkan. Insiden ini menyebabkan Suzuka dihapus dari kalender MotoGP.
- Shoya Tomizawa (2010)
Pada tahun 2010, Shoya Tomizawa, pembalap muda dari Jepang, tewas dalam kecelakaan di kelas Moto2 selama Grand Prix San Marino di Misano. Tomizawa terjatuh dari motornya dan ditabrak oleh dua pembalap lain, Scott Redding dan Alex de Angelis. Tomizawa mengalami cedera serius pada kepala, dada, dan perut, dan meninggal beberapa jam kemudian di rumah sakit.
- Luis Salom (2016)
Luis Salom, pembalap Moto2 asal Spanyol, tewas dalam kecelakaan tragis selama sesi latihan bebas di Sirkuit Catalunya, Barcelona, pada tahun 2016. Salom kehilangan kendali di tikungan 12 dan menabrak dinding pembatas. Benturan keras tersebut menyebabkan cedera serius pada tubuhnya. Meskipun ia segera dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
- Ivan Palazzese (1989)
Ivan Palazzese, pembalap Venezuela, tewas dalam kecelakaan selama balapan kelas 250cc di Hockenheim, Jerman, pada tahun 1989. Palazzese kehilangan kendali dan terjatuh di lintasan, kemudian ditabrak oleh dua pembalap lain yang tidak dapat menghindarinya. Palazzese meninggal seketika akibat cedera yang dialaminya.
- Simoncelli dan Redding (2011)
Insiden tragis lainnya melibatkan Marco Simoncelli dan Scott Redding di Grand Prix Malaysia 2011. Simoncelli kehilangan kendali atas motornya di tikungan 11 dan jatuh ke lintasan. Saat Redding datang dengan kecepatan tinggi, ia tidak bisa menghindari Simoncelli dan menabraknya dengan keras. Meskipun Redding selamat tanpa cedera serius, insiden ini menambah tragisnya balapan tersebut.
- Michel Frutschi (1983)
Michel Frutschi, pembalap Swiss, mengalami kecelakaan fatal selama balapan kelas 500cc di Le Mans, Prancis, pada tahun 1983. Frutschi kehilangan kendali di tikungan cepat dan menabrak dinding pembatas. Ia mengalami cedera parah pada kepala dan tubuhnya, yang menyebabkan kematiannya di tempat.
Kecelakaan-kecelakaan ini mencerminkan bahaya yang selalu mengintai dalam dunia balap motor. Meskipun MotoGP telah menerapkan berbagai langkah keamanan dan teknologi untuk melindungi para pembalap, risiko tetap ada. Para pembalap yang gugur ini dikenang sebagai pahlawan yang berani mengejar impian mereka di lintasan, dan setiap insiden tragis menjadi pengingat akan pentingnya terus meningkatkan keselamatan dalam olahraga ini.