in

5 Kebiasaan Buruk yang Berdampak pada Kesehatan Mental

Kebiasaan Buruk yang Berdampak pada Kesehatan Mental (Freepik)

Kita tidak menyadari bahwa kebiasaan yang sering dilakukan akan mempengaruhi kesehatan mental. Menahan emosi dan membandingkan pencapaian diri dengan orang lain merupakan kebiasaan buruk yang akan berdampak pada kesehatan mental kita. Padahal, kesehatan mental menjadi aspek penting yang harus diperhatikan dalam kehidupan setiap orang.

Memiliki kesehatan mental yang baik memungkinkan kita dapat mengelola emosi dan menjaga kualitas hidup yang tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui apa saja kebiasaan buruk yang akan berdampak pada kesehatan mental. Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Selalu memendam emosi

Kebiasaan Memendam Emosi (Freepik)

Kebiasaan buruk yang berdampak negatif pada kesehatan mental ada kebiasaan memendam emosi. Tanpa disadari, kita sering menyembunyikan atau menahan perasaan seperti kecewa, marah, atau sedih karena khawatir akan menyebabkan masalah atau penolakan dari orang lain. Padahal, memendam emosi akan menyebabkan terjadinya ledakan emosi atau terganggunya kesehatan mental kita.

Setiap orang harus peduli dan mengenali perasaan yang dirasakan serta mencari cara yang tepat untuk meluapkan semua emosi tersebut. Mulai dengan curhat dengan sahabat, menuliskan pada jurnal harian, atau melakukan aktivitas yang dapat melepaskan semua emosi yang terpendam. Dengan menerapkan cara ini, kita bisa mengurangi bahkan menghilang kebiasaan menahan emosi sehingga dapat meningkatkan kesehatan mentalmu secara keseluruhan.

Membandingkan kemampuan diri dengan orang lain

Kebiasaan membandingkan kemampuan diri dengan orang lain juga berdampak buruk pada kesehatan mental kamu. Kebiasaan ini sering dilakukan karena pengaruh media sosial yang semakin canggih sehingga bisa melihat berbagai kehidupan seseorang yang lebih sukses dan terlihat sempurna. Akibatnya, kamu akan berpikir bahwa dirimu menjadi orang yang gagal karena tidak bisa mencapai standar kehidupan yang tampaknya lebih baik

Selain mempengaruhi emosi, seperti rendah diri, sedih, khawatir, kebiasaan ini juga bisa membuatmu tertekan karena terus-menerus merasa belum mencapai sukses seperti yang ditampilkan secara tidak realistis. Penting untuk fokus pada pencapaian dan potensi yang kamu miliki sendiri. Setiap orang memiliki waktu dan perjalanan yang berbeda dalam mencapai tujuan mereka, jadi kamu perlu menghargai dirimu sendiri dan percaya bahwa kamu memiliki kemampuan untuk meraih apa yang kamu inginkan saat ini.

Berada di lingkungan sosial yang negatif

Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan mental adalah berada di lingkungan sosial yang negatif. Lingkungan ini dapat terdiri dari hubungan yang tidak sehat, konflik yang sering terjadi dari teman, atau situasi di mana kamu merasa selalu dikritik. Lingkungan sosial yang negatif ini bisa menambah tingkat stres, risiko kecemasan, dan membuat kamu merasa terisolasi atau kurang didukung.

Untuk mengatasi kebiasaan ini, kamu bisa membuat batasan yang sehat dalam interaksi sosial dan mengutamakan hubungan yang positif serta mendukung. Adanya dukungan dari orang-orang yang peduli dan berpengaruh positif sangat penting untuk membangun ketahanan terhadap stres dan tekanan dari lingkungan sekitarmu.

Pola pikir yang negatif

Ilustrasi Memiliki Pola Pikir Negatif (Freepik)

Kebiasaan berikutnya yang membahayakan kesehatan mentalmu adalah memiliki pola pikir yang negatif. Hal ini mencakup kebiasaan seperti selalu memikirkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi, mengeneralisasi satu kejadian sebagai pola umum, atau meremehkan hal-hal positif yang terjadi. Pola pikir seperti ini dapat menghalangi kemampuanmu untuk merasa bahagia, termotivasi, atau melihat sisi positif dalam situasi tertentu.

Apabila pola pikir yang negatif ini dibiarkan dalam jangka panjang, dapat menyebabkan stres yang terus-menerus, meningkatkan risiko kecemasan, bahkan menyebabkan depresi. Untuk mengubah pola pikir negatif ini, penting bagi kamu untuk mengenali pola pikir yang merugikan dan menggantinya dengan cara berpikir yang lebih seimbang dan realistis. Meditasi, menulis jurnal, atau terapi adalah langkah-langkah yang dapat membantu kamu mengatasi pola pikir negatif dan menjaga ketahanan mental yang lebih baik.

Membutuhkan validasi orang lain

Kebiasaan terakhir yang berdampak pada kesehatan mental adalah membutuhkan validasi orang lain. Kebiasaan ini termasuk mencari perhatian atau persetujuan dari orang lain sebagai sumber kebahagiaan atau kepuasan pribadi. Saat tidak mendapatkan pengakuan atau pujian yang diinginkan, seringkali akan merasa kurang berharga atau rendah diri

Membangun kepercayaan diri dan menghargai diri sendiri yang berasal dari dalam diri kita sendiri bisa menjadi cara yang sehat untuk mengatasi kebiasaan ini. Mengakui prestasi dan nilai-nilai pribadi tanpa harus tergantung pada tanggapan orang lain dapat membantu memperkuat kesehatan mental dan kemandirian emosional kita.