Banyak orang sering mengalami kesulitan membedakan biang keringat dan eksim karena gejalanya yang mirip. Ini bisa membuat sulit menentukan pengobatan yang tepat untuk masalah kulit yang dialami.
Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara kedua kondisi ini agar dapat mendeteksinya dengan benar. Berikut adalah perbedaan antara biang keringat dan eksim yang perlu kamu ketahui!
1. Penyebab yang timbul
Perbedaan pertama yang perlu dipahami adalah penyebab dari dua kondisi kulit ini, yakni biang keringat dan eksim. Biang keringat terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat dan keringat terperangkap di dalam kulit, khususnya pada area yang sering terpapar panas dan kelembaban. Ini dapat menyebabkan benjolan kecil berwarna merah dan gatal, yang kadang-kadang berkembang menjadi lepuh kecil. Biang keringat dapat menyebar ke seluruh tubuh tetapi tidak menular kepada orang lain.
Kondisi ini disebabkan oleh produksi keringat yang berlebihan saat tubuh berusaha mendinginkan diri. Peningkatan suhu tubuh menyebabkan kelenjar keringat menghasilkan lebih banyak keringat, yang kemudian dapat menyumbat saluran keringat di dalam kulit. Kondisi ini mengiritasi kulit dan merangsang timbulnya ruam sebagai respons dari kulit terhadap keringat yang terperangkap di dalamnya.
Sementara itu, eksim atau dermatitis atopik adalah kondisi kulit yang ditandai oleh ruam merah, kulit kering, gatal, dan bersisik. Kondisi ini dapat mengurangi fungsi penghalang kulit yang penting untuk menjaga kelembapan dan melindungi kulit. Kulit kering dan bersisik yang sering terjadi pada eksim sering kali tidak menghasilkan luka basah, sehingga biasanya dikenal sebagai eksim kering. Namun, pada kondisi yang lebih parah, kulit bisa terasa nyeri jika disentuh atau bahkan mungkin terdapat lepuhan kecil yang dapat pecah, mengeluarkan cairan, dan membentuk kerak.
Penyebab eksim adalah respons berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap iritasi. Pada kondisi ini, tubuh dapat salah merespons protein yang seharusnya dikenali sebagai bagian dari dirinya sendiri. Normalnya, sistem kekebalan tubuh mengabaikan protein-protein alami tubuh dan hanya menyerang protein asing seperti bakteri atau virus. Namun, pada eksim, sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan protein-protein tersebut, sehingga menimbulkan reaksi peradangan yang menyebabkan gejala eksim.
2. Gejala yang dirasakan
Perbedaan lainnya terletak pada gejala yang dialami oleh penderita. Pada biang keringat, gejala sering kali muncul saat cuaca sangat panas, ditandai dengan bintil-bintil kecil berwarna merah terutama di area yang sering terkena keringat, seperti bruntusan yang muncul di tangan, serta rasa gatal atau perih yang tajam pada ruam.
Sedangkan untuk penderita eksim, gejala yang umumnya dialami meliputi kulit kering dan gatal, adanya bercak merah di area kulit yang terasa gatal, kulit tampak berkerut, sensitif, dan membengkak saat digaruk, serta kulit yang menebal, bersisik, dan pecah-pecah. Gejala ini bisa muncul di berbagai bagian tubuh, tetapi seringnya terjadi pada lengan, siku bagian dalam, bagian belakang lutut, atau area kepala.
3. Perhatikan cara pengobatannya
Biang keringat umumnya tidak berbahaya dan bisa diatasi dengan mudah di rumah. Berikut beberapa cara yang bisa kamu terapkan antara lain:
- Mengompres area yang ruam dengan kain lembap atau es batu dibungkus kain selama maksimal 20 menit setiap jam
- Menaburkan bedak gatal untuk meredakan rasa tidak nyaman
- Menggunakan obat gatal yang tersedia bebas di apotek
- Menjaga kulit tetap dingin dengan mandi atau berendam air dingin, menghindari cuaca panas dan kelembapan dengan berada di ruangan yang sejuk atau menggunakan kipas angin
- Mengenakan pakaian longgar agar tidak menghambat pengeluaran keringat.
Sedangkan untuk eksim dapat diobati sesuai dengan tingkat permasalahan kulit yang dialami seseorang. Biasanya Dokter dapat membantu mengidentifikasi pengobatan yang tepat yang kadang menggunakan gabungan lebih dari satu jenis perawatan. Beberapa cara pengobatan eksim seperti:
- Menggunakan obat untuk meredakan gatal seperti antihistamin oral
- Menggunakan pelembab khusus eksim
- Melakukan terapi sinar ultraviolet untuk mencegah sistem imun yang memicu eksim
- Menerapkan gaya hidup sehat seperti berolahraga, hindari stres, dan menjaga kualitas tidur
4. Pencegahan yang harus dilakukan
Untuk mencegah kedua penyakit kulit ini, ada cara yang berbeda yang dapat diterapkan. Biang keringat dapat dicegah dengan menghindari produk perawatan kulit yang mengandung minyak berat seperti petroleum jelly, memilih pakaian dari serat alami seperti katun, rami, atau linen, serta segera melepas pakaian yang sudah terkena keringat untuk menghindari biang keringat. Selain itu, hindari juga berada di tempat yang panas dan lembap dalam waktu yang lama untuk mengurangi risiko biang keringat.
Sementara itu, untuk mencegah eksim, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan. Mulai dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur. Cara lainnya dengan menghindari bahan iritasi seperti kain kasar, sabun keras, dan detergen yang mengiritasi kulit. Jika eksim muncul, penting untuk tidak menggaruknya agar tidak memperburuk kondisinya. Menjaga kelembapan kulit dengan menggunakan pelembap secara teratur dan memilih pakaian yang lembut serta menghindari detergen dengan bahan kimia keras juga membantu mengurangi risiko iritasi kulit yang memicu eksim.