in

Sejarah Tottenham Hotspur

Kwadwo Asamoah (kiri) berusaha menghindari kejaran pemain-pemain Tottenham. Foto: Twitter/ SpursOfficial

Tottenham Hotspur Football Club, yang dikenal dengan nama Tottenham atau Spurs, adalah salah satu klub sepak bola paling bersejarah di Inggris. Klub ini didirikan pada tahun 1882 oleh sekelompok anak sekolah yang ingin membentuk tim sepak bola mereka sendiri. Awalnya, klub ini bernama Hotspur Football Club, sebelum berganti nama menjadi Tottenham Hotspur untuk membedakan mereka dari klub lain yang bernama sama.

Sejak awal berdirinya, Tottenham menunjukkan ambisi yang besar. Mereka memenangkan trofi pertama mereka, Piala Asosiasi Sepak Bola London, pada tahun 1890. Namun, titik balik utama dalam sejarah mereka terjadi pada tahun 1901 ketika Tottenham menjadi klub pertama dan satu-satunya di abad ke-20 yang memenangkan Piala FA sebagai klub non-liga. Prestasi ini mengangkat profil mereka dan membantu mereka masuk ke Football League pada tahun 1908.

Tottenham pindah ke stadion legendaris mereka, White Hart Lane, pada tahun 1899. Stadion ini menjadi rumah mereka selama lebih dari seabad dan menyaksikan banyak momen penting dalam sejarah klub. Pada tahun 1951, Tottenham memenangkan gelar Divisi Pertama (sekarang dikenal sebagai Liga Premier) untuk pertama kalinya di bawah manajer Arthur Rowe. Mereka dikenal dengan gaya permainan “push and run” yang revolusioner pada masanya.

Era keemasan Spurs terjadi pada tahun 1960-an di bawah kepemimpinan manajer legendaris Bill Nicholson. Pada musim 1960-61, Tottenham menjadi tim pertama abad ke-20 yang meraih gelar ganda dengan memenangkan Liga dan Piala FA dalam satu musim. Mereka melanjutkan kesuksesan ini dengan memenangkan Piala FA lagi pada tahun 1962 dan Piala Winners Eropa pada tahun 1963, menjadi klub Inggris pertama yang memenangkan trofi Eropa.

Namun, setelah era Nicholson, Tottenham mengalami periode fluktuasi performa. Meski begitu, mereka tetap mampu meraih beberapa trofi, termasuk dua Piala FA pada tahun 1981 dan 1982 serta Piala UEFA pada tahun 1984. Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, mereka menghadapi tantangan besar dalam menjaga konsistensi performa di liga.

Era modern Tottenham dimulai dengan pembangunan stadion baru mereka, Tottenham Hotspur Stadium, yang dibuka pada tahun 2019. Stadion berkapasitas lebih dari 62.000 penonton ini merupakan salah satu yang paling canggih di dunia dan mencerminkan ambisi klub untuk kembali ke puncak sepak bola Inggris dan Eropa. Di bawah manajer seperti Mauricio Pochettino, Tottenham kembali menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan. Mereka mencapai final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka pada tahun 2019, meskipun mereka kalah dari Liverpool.

Tottenham juga dikenal karena memproduksi banyak pemain berbakat dari akademi mereka. Pemain seperti Harry Kane dan Ledley King adalah produk dari sistem pembinaan klub yang telah memberikan kontribusi besar bagi tim utama dan juga tim nasional Inggris.

Tottenham Hotspur memiliki basis penggemar yang sangat setia dan antusias, yang dikenal dengan nama “Yid Army”. Fans mereka terkenal dengan dukungan yang tak tergoyahkan, baik di kandang maupun tandang. Rivalitas terbesar mereka adalah dengan Arsenal, dalam pertandingan yang dikenal sebagai North London Derby, yang selalu menjadi pertandingan yang penuh gairah dan intensitas tinggi.