in

Rivalitas Rossi dan Marc Marquez

Ilustrasi. Foto: Motogp (Instagram)

Persaingan dalam dunia balap MotoGP sering kali diwarnai oleh rivalitas antara para pembalap hebat. Salah satu rivalitas yang paling terkenal dan intens dalam sejarah MotoGP adalah antara Valentino Rossi dan Marc Márquez. Kedua pembalap ini tidak hanya terkenal karena prestasi mereka di lintasan, tetapi juga karena persaingan sengit yang sering kali memanas hingga di luar lintasan. Berikut adalah cerita mengenai persaingan antara Rossi dan Márquez:

Valentino Rossi sudah menjadi legenda dalam dunia balap motor ketika Marc Márquez mulai menarik perhatian di kelas-kelas bawah. Rossi, yang memulai karirnya di kelas utama pada tahun 2000, telah memenangkan banyak gelar juara dunia dan memiliki basis penggemar yang besar di seluruh dunia. Sementara itu, Márquez, pembalap muda asal Spanyol, menunjukkan bakat luar biasa sejak awal karirnya dan berhasil naik ke kelas MotoGP pada tahun 2013.

Marc Márquez segera membuat dampak besar di musim debutnya di MotoGP pada tahun 2013. Dia memenangkan gelar juara dunia pada tahun pertamanya, sesuatu yang belum pernah terjadi sejak Kenny Roberts pada tahun 1978. Kemenangan ini menandai awal dari era dominasi Márquez di MotoGP. Sementara itu, Rossi, yang telah bergabung kembali dengan Yamaha setelah periode yang kurang sukses bersama Ducati, berjuang untuk kembali ke performa terbaiknya.

Pada musim 2014, Márquez melanjutkan dominasinya dengan memenangkan 13 dari 18 balapan, sekali lagi merebut gelar juara dunia. Rossi, meskipun tidak memenangkan gelar, menunjukkan peningkatan performa dan mulai menantang Márquez dalam beberapa balapan.

Musim 2015 adalah puncak dari persaingan antara Rossi dan Márquez. Rossi memulai musim dengan kuat dan bersaing ketat dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, untuk gelar juara dunia. Namun, ketegangan memuncak pada akhir musim, terutama setelah insiden di Grand Prix Malaysia.

Pada balapan di Sepang, Rossi dan Márquez terlibat dalam pertarungan sengit yang akhirnya memuncak ketika Rossi terlihat “menyikut” Márquez, yang menyebabkan Márquez jatuh. Rossi dihukum dengan harus memulai balapan terakhir di Valencia dari posisi paling belakang. Keputusan ini sangat kontroversial dan membuat banyak penggemar MotoGP terpecah.

Pada balapan terakhir di Valencia, meskipun Rossi melakukan usaha keras untuk memulihkan posisi, Lorenzo memenangkan balapan dan merebut gelar juara dunia. Márquez, yang finis kedua, dianggap oleh banyak penggemar Rossi sebagai “menghalangi” upaya Rossi untuk memenangkan gelar.

Persaingan antara Rossi dan Márquez tetap intens pada musim-musim berikutnya, meskipun tidak ada insiden yang seintens di Sepang 2015. Márquez melanjutkan dominasinya dengan memenangkan beberapa gelar juara dunia lagi, sementara Rossi terus berusaha untuk menambah koleksi gelar juara dunianya, meskipun gagal.

Hubungan antara Rossi dan Márquez juga mengalami pasang surut. Ada momen-momen di mana keduanya terlihat lebih damai, tetapi juga ada insiden-insiden yang memicu ketegangan baru. Misalnya, pada musim 2018, mereka kembali berselisih setelah kontak di lintasan yang menyebabkan Rossi terjatuh di Argentina.

Persaingan antara Rossi dan Márquez telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah MotoGP. Rivalitas ini bukan hanya tentang persaingan di lintasan, tetapi juga tentang kepribadian, gaya balap, dan basis penggemar yang fanatik. Rossi, dengan pengalamannya dan karisma yang luar biasa, melawan Márquez, pembalap muda dengan gaya agresif dan bakat luar biasa, menciptakan salah satu cerita paling menarik dalam olahraga ini.

Meskipun persaingan mereka kadang-kadang kontroversial dan memicu perdebatan panas di kalangan penggemar, tidak dapat disangkal bahwa keduanya telah memberikan kontribusi besar untuk popularitas dan daya tarik MotoGP. Rossi dan Márquez, dengan semua ketegangan dan drama di antara mereka, telah mengukir sejarah yang akan dikenang oleh penggemar balap motor di seluruh dunia.