Salah satu pertandingan bulu tangkis yang paling kontroversial dan dianggap curang dalam sejarah adalah insiden yang terjadi pada Olimpiade London 2012. Ini melibatkan beberapa pasangan ganda putri yang dituduh dengan sengaja mencoba kalah dalam pertandingan penyisihan grup untuk mendapatkan undian yang lebih menguntungkan di babak selanjutnya.
Pada turnamen bulu tangkis Olimpiade London 2012, beberapa pasangan ganda putri dari Korea Selatan, Tiongkok, dan Indonesia terlibat dalam skandal yang mengejutkan dunia bulu tangkis. Pasangan-pasangan tersebut adalah:
- Wang Xiaoli dan Yu Yang (Tiongkok)
- Jung Kyung-eun dan Kim Ha-na (Korea Selatan)
- Ha Jung-eun dan Kim Min-jung (Korea Selatan)
- Greysia Polii dan Meiliana Jauhari (Indonesia)
Pertandingan yang sangat mencurigakan terjadi pada 31 Juli 2012, di mana pasangan-pasangan ini tampaknya bermain dengan niat untuk kalah. Beberapa insiden yang mencolok termasuk:
– Servis yang disengaja melenceng.
– Smash yang sengaja diarahkan keluar lapangan.
– Kesalahan mendasar yang jarang terjadi pada pemain level internasional.
Penonton dan komentator yang menyaksikan pertandingan ini segera menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Permainan yang terlihat sangat tidak kompetitif dan penuh kesalahan memicu reaksi keras dari para penonton yang hadir, yang mulai mencemooh para pemain di lapangan.
Motivasi di balik tindakan para pemain ini adalah untuk mendapatkan undian yang lebih menguntungkan di babak knockout. Dengan kalah dalam pertandingan penyisihan grup, mereka berharap dapat menghindari bertemu dengan lawan yang lebih kuat di awal fase knockout, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk melaju lebih jauh dalam turnamen.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) segera melakukan investigasi terhadap insiden tersebut. Setelah penyelidikan, BWF memutuskan untuk mendiskualifikasi semua pasangan yang terlibat karena melanggar prinsip-prinsip fair play dan merusak citra olahraga.
– Wang Xiaoli dan Yu Yang (Tiongkok)
– Jung Kyung-eun dan Kim Ha-na (Korea Selatan)
– Ha Jung-eun dan Kim Min-jung (Korea Selatan)
– Greysia Polii dan Meiliana Jauhari (Indonesia)
Keputusan ini mendapat dukungan luas dari komunitas bulu tangkis internasional dan publik umum, meskipun juga ada kritik terhadap format turnamen yang dianggap memungkinkan terjadinya manipulasi hasil seperti ini.
Insiden ini memicu diskusi tentang etika dan fair play dalam olahraga, serta mendorong perubahan dalam sistem undian dan format turnamen untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Para pemain yang terlibat juga mengalami dampak pada reputasi dan karier mereka, dengan beberapa di antaranya memutuskan untuk pensiun setelah insiden tersebut.
Insiden Olimpiade London 2012 ini akan selalu diingat sebagai salah satu momen paling kontroversial dan curang dalam sejarah bulu tangkis. Meskipun memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya integritas dalam olahraga, kejadian ini juga menyoroti kebutuhan akan sistem yang lebih baik untuk memastikan bahwa semua kompetisi berlangsung dengan adil dan jujur.