in

Menggali Kisah Emosional dalam Life is Beautiful (1997)

life is beautiful

Dunia pernah menghadapi perang besar yang membawa banyak penderitaan dan kehancuran.  Berbagai kisah dari masa itu menjadi inspirasi bagi para sineas untuk diangkat ke layar lebar, salah satunya adalah film berjudul “Life is Beautiful.” 

Film ini berbeda dari kebanyakan film perang, karena menyajikan drama keluarga yang mengharukan antara seorang ayah dan anak yang menjadi korban perang dunia. 

Meski telah dirilis bertahun-tahun lalu, “Life is Beautiful” tetap menjadi rekomendasi tontonan yang wajib.

Sinopsis “Life is Beautiful”

Tahun Rilis: 1996  

Genre: Komedi, Drama, Romansa, Perang  

Sutradara: Roberto Benigni  

Pemeran: Roberto Benigni, Nicoletta Braschi, Giorgio Cantarini, Giustino Durano, Sergio Bini Bustric, Marisa Paredes

Film ini berlatar waktu sekitar tahun 1940-an di Italia. Kisah dimulai dengan seorang pemuda Yahudi bernama Guido Orefice yang datang ke kota untuk bekerja di restoran milik pamannya. 

Di sana, Guido jatuh cinta pada Dora, seorang guru non-Yahudi yang akan bertunangan dengan pria kaya. 

Namun, Dora lebih memilih Guido karena usahanya yang lucu dan tak kenal menyerah untuk mencuri perhatiannya. Mereka pun menikah dan memiliki seorang anak bernama Giosue.

Kehidupan Keluarga di Tengah Perang

Keluarga Guido hidup sederhana dengan menjalankan toko buku. Namun, pada tahun 1944, ketika Perang Dunia II berkecamuk, sentimen terhadap ras Yahudi semakin meningkat. 

Italia Utara kemudian dikuasai oleh Nazi Jerman, yang memaksa seluruh orang Yahudi, termasuk Guido dan Giosue, untuk dibawa ke kamp konsentrasi. 

Meskipun Dora bukan Yahudi dan selamat dari penangkapan, ia memutuskan untuk ikut suami dan anaknya.

Upaya Guido Menyelamatkan Anaknya

Di kamp konsentrasi, Guido berusaha menyembunyikan Giosue agar tidak terpisah dan dibunuh. Untuk menjaga semangat anaknya, Guido membuat cerita bahwa mereka sedang mengikuti permainan dengan hadiah utama sebuah tank baja. 

Dengan penuh kecerdikan, Guido terus berbohong demi menjaga Giosue tetap merasa aman dan bahagia, hingga akhirnya Guido harus kehilangan nyawanya di tangan tentara Nazi.

Gabungan Komedi, Romansa, dan Sejarah

“Life is Beautiful” menggabungkan unsur komedi, romansa, dan sejarah dalam satu film. Di awal film, penonton akan banyak tertawa melihat tingkah konyol Guido. 

Bahkan di tengah-tengah situasi perang yang mencekam, Guido tetap membawa unsur komedi dalam upayanya melindungi Giosue. 

Kisah romansa dalam film ini tidak hanya antara Guido dan Dora, tetapi juga hubungan ayah-anak antara Guido dan Giosue yang sangat mengharukan. 

Selain itu, film ini juga menggambarkan kekejaman tentara Nazi terhadap orang-orang Yahudi, memberikan pengetahuan sejarah yang mendalam.

Memainkan Emosi Penonton

Film ini membagi emosi penonton dalam dua bagian besar. Bagian pertama menampilkan kehidupan ceria dan menghibur Guido dalam upayanya menarik perhatian Dora. 

Namun, memasuki pertengahan film, nuansa berubah menjadi lebih sedih ketika Nazi mulai menangkap orang-orang Yahudi. 

Meski demikian, unsur komedi tetap hadir melalui karakter Guido. Di akhir film, penonton akan merasakan puncak emosi ketika Guido harus ditembak saat berusaha menyelamatkan keluarganya. 

Meski menyedihkan, penonton juga akan tersenyum melihat Giosue yang akhirnya bisa menaiki tank yang dianggapnya sebagai hadiah karena memenangkan permainan.

Salah Satu Film Terbaik Sepanjang Masa

“Life is Beautiful” sering disebut sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa. Film ini berhasil meraih tiga penghargaan di Academy Award 1999, yaitu Aktor Terbaik, Musik Orisinil Terbaik, dan Film Berbahasa Asing Terbaik. 

Selain itu, film ini juga memenangkan banyak penghargaan lainnya di berbagai festival film internasional.

Dengan kombinasi cerita yang mengharukan, unsur komedi yang cerdas, dan pesan moral yang mendalam, “Life is Beautiful” adalah film yang akan membuatmu tertawa dan menangis sekaligus. Meski diproduksi pada dekade 90-an, film ini tetap relevan dan wajib ditonton.