Soeratin Sosrosoegondo adalah tokoh sentral dalam sejarah sepak bola Indonesia. Lahir pada 23 November 1899 di Yogyakarta, Soeratin merupakan seorang insinyur sipil yang memiliki kecintaan mendalam terhadap sepak bola. Kecintaannya terhadap olahraga ini mendorongnya untuk mendirikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 19 April 1930.
Pada masa itu, sepak bola di Indonesia didominasi oleh klub-klub yang dikelola oleh kolonial Belanda melalui NIVU (Nederlandsch Indische Voetbal Unie). Soeratin dan rekan-rekannya mendirikan PSSI sebagai respons terhadap dominasi tersebut dan sebagai upaya untuk mengorganisir sepak bola di kalangan pribumi. Dengan mendirikan PSSI, Soeratin bertujuan untuk mengembangkan sepak bola sebagai alat perjuangan dan identitas nasional, serta memberikan wadah bagi klub-klub sepak bola yang dikelola oleh pribumi.
Sebagai ketua pertama PSSI, Soeratin menghadapi berbagai tantangan, termasuk minimnya fasilitas dan dukungan. Namun, dengan semangat yang kuat, ia berhasil mengumpulkan klub-klub sepak bola dari berbagai daerah untuk bergabung dengan PSSI. Pada masa awal berdirinya, PSSI fokus pada penyelenggaraan kompetisi dan pertandingan antar klub untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Indonesia.
Soeratin tidak hanya berperan dalam pembentukan organisasi, tetapi juga dalam mempromosikan sepak bola sebagai sarana pemersatu bangsa. Melalui PSSI, ia mengajak masyarakat untuk mendukung dan terlibat dalam perkembangan sepak bola nasional. Usahanya untuk memajukan sepak bola Indonesia mulai membuahkan hasil ketika PSSI berhasil menggelar kompetisi nasional yang diikuti oleh berbagai klub dari seluruh penjuru tanah air.
Kepemimpinan Soeratin di PSSI berlangsung hingga tahun 1940-an, dan selama masa jabatannya, ia terus berupaya meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia, PSSI menjadi salah satu simbol perjuangan dan kebanggaan nasional, melanjutkan warisan yang telah dibangun oleh Soeratin.
Hingga hari ini, Soeratin dikenal sebagai “Bapak Sepak Bola Indonesia” yang berjasa besar dalam meletakkan dasar bagi perkembangan sepak bola di tanah air. Dedikasinya terhadap olahraga ini menginspirasi banyak generasi muda untuk terus mengembangkan dan memajukan sepak bola Indonesia di kancah nasional maupun internasional.
Prestasi para atlet ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki talenta-talenta berbakat dalam lempar lembing. Dukungan dari pemerintah, organisasi olahraga, dan masyarakat sangat penting untuk membantu mengembangkan potensi mereka lebih lanjut dan meraih lebih banyak prestasi di kancah internasional.
Untuk mengenang jasa-jasanya kemudian diadakanlah Piala Soeratin. Piala Soeratin dimulai pada tahun 1966. Turnamen ini didirikan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mengenang jasa Suratin Sosrosoegondo, pendiri dan ketua pertama PSSI, yang berjasa besar dalam pengembangan sepak bola di Indonesia.
Piala Soeratin ditujukan untuk pemain-pemain muda sebagai wadah pengembangan bakat-bakat sepak bola di tingkat usia dini. Turnamen ini telah menjadi salah satu kompetisi paling bergengsi bagi pemain-pemain muda di Indonesia, memberikan kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan kemampuan dan berkompetisi di level nasional.