Kini, kita memasuki Fase 5 yang dimulai dengan film Ant-Man and the Wasp: Quantumania. Selain menjadi pembuka fase baru, film ini juga merupakan film solo ketiga Ant-Man di MCU.
Disutradarai oleh Peyton Reed, yang juga mengarahkan dua film pertama Ant-Man, Quantumania menampilkan kembali aktor utama seperti Paul Rudd, Evangeline Lilly, Michael Douglas, dan Michelle Pfeiffer.
Selain mereka, Jonathan Majors, Kathryn Newton, David Dastmalchian, dan aktor lainnya juga turut bergabung dalam film ini.
Kisah Scott Lang dan Quantum Realm
Ant-Man and the Wasp: Quantumania menceritakan kehidupan Scott Lang setelah peristiwa di Avengers: Endgame (2019).
Suatu hari, anaknya, Cassie Lang, menunjukkan alat ciptaannya yang dapat mengirimkan sinyal ke Quantum Realm. Akibatnya, Scott, Cassie, Hope, Janet, dan Hank tersedot ke dalam Quantum Realm.
Pembuka yang kurang menggigit
MCU Fase 4 dibuka dengan Black Widow (2021), yang dinilai kurang spesial. Sayangnya, Marvel Studios seakan mengulangi kesalahan yang sama dengan membuka Fase 5 melalui Quantumania yang juga terasa kurang istimewa.
Padahal, film ini diharapkan menjadi penentu masa depan Multiverse Saga di MCU dengan mengenalkan Kang the Conqueror sebagai penjahat besar.
Kang, yang digadang-gadang menjadi penerus Thanos, tampil cukup mengesankan di awal film.
Namun, sayangnya, naskah yang digarap Jeff Loveness tidak berhasil memberikan pengenalan yang megah untuk karakter sepenting Kang.
Penjahat yang terlihat sangat kuat di awal, tiba-tiba mendapatkan nasib yang kurang memuaskan di akhir film.
Rekonsiliasi Scott dan Cassie yang kurang emosional
Selain mengenalkan Kang, Quantumania juga menyoroti hubungan Scott dan Cassie setelah mereka terpisah bertahun-tahun karena Scott terjebak di Quantum Realm pada peristiwa di Ant-Man and the Wasp (2018).
Sayangnya, elemen emosional dalam hubungan ini kurang berhasil disampaikan. Adegan singkat pertemuan Scott dan Cassie di Endgame bahkan terasa lebih menyentuh dibandingkan keseluruhan momen mereka di Quantumania.
Visual Quantum realm yang megah
Di luar kelemahan naskah, Peyton Reed berhasil menampilkan Quantum Realm dengan visual yang megah dan penuh makhluk unik.
Penonton bisa merasakan pengalaman menjelajahi dunia Quantum yang menakjubkan. Selain itu, film ini juga mengungkap apa saja yang dilakukan Janet selama 30 tahun terdampar di Quantum Realm.
Karakter MODOK yang kurang maksimal
Salah satu masalah terbesar di Quantumania adalah pengembangan karakter MODOK. Ketika Scott dan keluarganya terjebak di Quantum Realm, terungkap bahwa Darren Cross atau Yellowjacket, diubah menjadi MODOK oleh Kang.
Meski terlihat menjanjikan di awal, karakter MODOK akhirnya hanya menjadi bahan lelucon dan tidak diberi kesempatan untuk berkembang dengan baik.
Akhir pertarungan yang kurang memuaskan
Pertarungan akhir film ini juga terasa kurang memuaskan. Kang, yang sebelumnya terlihat sebagai ancaman besar, kalah dengan cara yang tidak mengesankan.
Plot armor yang digunakan untuk memberikan kemenangan kepada Ant-Man terasa dipaksakan dan merusak image ngeri Kang yang sudah dibangun sebelumnya.
Penampilan akting yang mencuri perhatian
Di antara semua aktor, Jonathan Majors (Kang) dan Michelle Pfeiffer (Janet) tampil paling menonjol.
Majors berhasil menunjukkan luasnya kemampuan aktingnya, sementara Pfeiffer membuat karakter Janet lebih menonjol dengan porsi tampil yang lebih banyak.
Namun, Paul Rudd dan Evangeline Lilly memberikan penampilan yang kurang berkesan, dan Kathryn Newton sebagai Cassie dinilai kurang berhasil membangun chemistry dengan Rudd.
Quantumania mungkin menjadi film yang mengawali Fase 5 MCU, tetapi sayangnya, naskah yang kurang matang dan lazy writing membuat film ini tidak seistimewa yang diharapkan.
Akting memukau Jonathan Majors sebagai Kang tidak mampu menyelamatkan film ini dari berbagai kelemahan lainnya.
Apakah ini pertanda bahwa Marvel Studios mulai kewalahan membawa MCU setelah kesuksesan besar Avengers: Endgame? Kita tunggu saja film-film selanjutnya di Fase 5 ini.