Chris John, petinju legendaris asal Indonesia, dikenal sebagai salah satu petinju terbaik di kelas bulu. Salah satu pertandingan terpanas dalam kariernya yang mendapatkan perhatian besar adalah pertarungannya melawan Juan Manuel Márquez, petinju tangguh asal Meksiko, yang berlangsung pada 4 Maret 2006. Pertandingan ini tidak hanya menjadi salah satu yang paling menentukan dalam karier Chris John tetapi juga salah satu yang paling kontroversial dalam sejarah tinju kelas bulu.
Chris John, yang dijuluki “The Dragon,” telah membangun reputasi sebagai petinju yang tak terkalahkan dengan gaya bertarung yang cerdas dan teknik yang luar biasa. Pada saat pertarungan melawan Márquez, John telah mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu WBA sebanyak beberapa kali dan memiliki catatan yang mengesankan. Di sisi lain, Juan Manuel Márquez adalah petinju yang sangat dihormati dengan kemampuan bertarung yang luar biasa dan dikenal karena keberanian serta keterampilannya di dalam ring.
Pertarungan yang berlangsung di Tenggarong, Kalimantan Timur, Indonesia, ini dipenuhi dengan ketegangan dan ekspektasi tinggi. Márquez, yang sudah dikenal luas di dunia tinju internasional, datang dengan ambisi besar untuk merebut gelar dari Chris John. Sejak awal, pertarungan berlangsung dengan intensitas tinggi. Chris John, dengan gaya bertarungnya yang taktis, berusaha menjaga jarak dan menghindari pukulan-pukulan keras dari Márquez. Di sisi lain, Márquez terus menekan dengan serangan yang agresif, berusaha mematahkan pertahanan John.
Selama 12 ronde, kedua petinju menunjukkan kemampuan dan ketangguhan mereka. Chris John berhasil mendaratkan beberapa pukulan bersih dan menghindari serangan-serangan berbahaya dari Márquez. Sementara itu, Márquez dengan gigih terus menyerang, berharap bisa mencetak poin dan menjatuhkan John. Pertarungan ini sangat sengit, dengan masing-masing petinju memiliki momen-momen dominasi mereka sendiri. Penonton dibuat terpukau oleh ketegangan dan keterampilan yang dipertontonkan oleh kedua petinju.
Ketika bel terakhir berbunyi, keputusan berada di tangan para juri. Keputusan juri yang mengumumkan Chris John sebagai pemenang dengan keputusan angka mutlak (116-110, 117-111, 116-112) memicu kontroversi. Banyak yang berpendapat bahwa pertarungan sangat ketat dan Márquez layak mendapatkan hasil yang lebih baik. Namun, bagi para pendukung Chris John, kemenangan ini adalah bukti dari kehebatan dan kecerdasannya di dalam ring. Keputusan ini memperpanjang rekor tak terkalahkan Chris John dan mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu WBA miliknya.
Pertarungan melawan Juan Manuel Márquez adalah salah satu pertandingan terpanas dan paling dikenang dalam karier Chris John. Kemenangan ini tidak hanya memperkuat statusnya sebagai juara dunia tetapi juga menempatkannya di peta tinju internasional sebagai salah satu petinju kelas bulu terbaik pada masanya. Kontroversi yang menyertai keputusan juri hanya menambah daya tarik dan kehebatan dari pertarungan ini.
Chris John terus mempertahankan gelarnya hingga akhirnya pensiun dengan catatan yang luar biasa, menginspirasi banyak petinju muda di Indonesia dan seluruh dunia. Pertarungan melawan Márquez tetap menjadi salah satu momen puncak dalam kariernya yang gemilang, menunjukkan kombinasi dari teknik, strategi, dan semangat juang yang luar biasa.