Motor empat tak pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur Jerman bernama Nikolaus August Otto pada tahun 1876. Otto mengembangkan mesin ini berdasarkan prinsip siklus empat langkah yang dikenal sebagai “siklus Otto,” yang menjadi dasar dari sebagian besar mesin pembakaran dalam modern. Sebelum pengembangan motor empat tak, mesin pembakaran dalam telah mengalami berbagai eksperimen dan inovasi. Mesin dua tak dan mesin uap sudah lebih dulu dikenal, namun memiliki keterbatasan dalam efisiensi dan daya. Otto, yang bekerja sebagai pedagang di sebuah perusahaan yang menjual mesin gas, tertarik untuk mengembangkan mesin yang lebih efisien dan praktis.
Pada tahun 1860-an, Otto mulai bereksperimen dengan mesin pembakaran dalam. Bersama dengan rekannya, Eugen Langen, ia mendirikan perusahaan N.A. Otto & Cie, yang kemudian menjadi Deutz AG, salah satu perusahaan mesin tertua di dunia. Otto berfokus pada mengembangkan mesin yang dapat beroperasi dengan lebih stabil dan efisien dibandingkan mesin dua tak yang ada saat itu. Ia memulai eksperimennya dengan mengamati proses pembakaran bahan bakar dalam silinder dan mencoba menemukan cara untuk meningkatkan efisiensi proses tersebut.
Akhirnya, pada tahun 1876, Otto berhasil menciptakan mesin empat tak pertama. Siklus Otto terdiri dari empat langkah: isap, kompresi, usaha, dan buang. Langkah pertama adalah isap, di mana campuran udara dan bahan bakar masuk ke dalam silinder. Langkah kedua adalah kompresi, di mana piston naik dan mengompresi campuran tersebut. Langkah ketiga adalah usaha, di mana campuran udara-bahan bakar yang dikompresi dinyalakan oleh percikan api, menyebabkan ledakan yang mendorong piston turun dan menghasilkan tenaga. Langkah terakhir adalah buang, di mana gas sisa hasil pembakaran dikeluarkan dari silinder.
Mesin empat tak Otto menunjukkan peningkatan efisiensi dan stabilitas yang signifikan dibandingkan mesin dua tak. Mesin ini tidak hanya lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar, tetapi juga lebih andal dan memiliki umur pakai yang lebih lama. Penemuan ini segera menarik perhatian dan diadopsi secara luas dalam industri. Mesin empat tak menjadi dasar bagi perkembangan berbagai jenis kendaraan bermotor, termasuk mobil dan sepeda motor.
Kesuksesan Otto dengan mesin empat tak membuka jalan bagi inovasi lebih lanjut dalam teknologi mesin pembakaran dalam. Mesin ini menjadi fondasi bagi perkembangan industri otomotif, yang kemudian berkembang pesat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Pabrikan mobil seperti Daimler dan Benz mengadopsi prinsip mesin empat tak untuk kendaraan mereka, yang mengarah pada era baru dalam transportasi pribadi dan komersial.
Sejak penemuan Otto, mesin empat tak telah mengalami banyak penyempurnaan dan modifikasi. Namun, prinsip dasar dari siklus Otto tetap digunakan hingga hari ini. Motor empat tak menjadi simbol kemajuan teknologi dan inovasi, yang memungkinkan manusia untuk bergerak lebih cepat dan efisien. Penemuan Nikolaus Otto tidak hanya mengubah cara kita berpikir tentang mesin, tetapi juga mengubah dunia dengan memungkinkan mobilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan demikian, cerita tentang motor empat tak pertama adalah kisah tentang kejeniusan dan tekad untuk mengubah dunia melalui inovasi teknologi.