in

Deretan Taman Nasional di Indonesia Diakui Sebagai Taman Warisan ASEAN

Taman Nasional Wakatobi (Traveloka)

Liburan ke taman nasional di Indonesia bisa menjadi pilihan liburan terbaik, terutama mengajak keluarga tercinta. Selain bisa menikmati indahnya alam, kamu akan belajar banyak mengenai flora dan fauna yang ada di kawasan konservasi tersebut.

Taman nasional yang ada di Indonesia diakui sebagai Taman Warisan ASEAN atau ASEAM Heritage Park termasuk dalam area konservasi alami yang tinggi di Asia Tenggara. Nah, berikut adalah deretan taman nasional di Indonesia diakui sebagai Taman Warisan ASEAN.

1. Taman Nasional Wakatobi

Taman Nasional Wakatobi merupakan taman nasional yang seluruh wilayahnya terdiri dari perairan. Luas taman nasional ini mencakup 1,39 juta hektar yang terletak di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada tanggal 15 Maret 2017, Taman Nasional Wakatobi resmi menjadi bagian dari ASEAN Heritage Park.

Sebagai taman nasional dengan dominasi perairan, flora dan fauna di Wakatobi juga didominasi oleh spesies air. Sepanjang 600 kilometer perairan Wakatobi terdapat 25 gugusan terumbu karang dengan 112 jenis terumbu karang. Ekosistem terumbu karang ini menjadi habitat bagi berbagai fauna bawah laut, seperti kepiting kenari, lola, duyung, lumba-lumba, dan cumi-cumi berbintik hitam. Selain itu, Taman Nasional Wakatobi juga melindungi berbagai spesies langka seperti penyu sisik, penyu hijau, ikan napoleon, dan burung laut.

2. Taman Nasional Kepulauan Seribu

Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (Rosemild)

Taman Nasional Kepulauan Seribu adalah salah satu yang diakui sebagai Taman Warisan ASEAN. Terletak di utara Jakarta, tepatnya di antara Kelurahan Panggang dan Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu, Kabupaten Pulau Seribu, Provinsi DKI Jakarta, taman nasional ini mencakup area seluas sekitar 107.489 hektar. Wilayahnya terdiri dari 78 pulau kecil, perairan laut dangkal, dan hamparan laut dangkal berpasir karang.

Taman nasional ini memiliki ekosistem pesisir dan perairan laut yang lengkap, mulai dari ekosistem karang, lamun, mangrove, hingga pantai. Kombinasi ekosistem pesisir dan perairan laut di taman nasional ini menciptakan pemandangan yang unik dan indah. Yang menarik, ekosistem terumbu karang di Kepulauan Seribu menjadi habitat bagi hewan langka seperti penyu sisik, penyu hijau, kima raksasa, dan biota laut langka lainnya.

3. Taman Nasional Gunung Leuser

Taman Nasional Gunung Leuser adalah kawasan konservasi flora dan fauna yang terletak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Dengan luas mencapai 1.094.692 hektar, kawasan ini diakui sebagai salah satu ASEAN Heritage Park pada 29 November 1984.

Taman Nasional Gunung Leuser memiliki ekosistem yang beragam, dengan lebih dari 4.000 jenis tumbuhan, 84 jenis mamalia, dan 380 jenis burung yang hidup di sana. Lima spesies endemik yang menjadi fauna di taman nasional ini adalah gajah sumatera, harimau sumatera, beruang madu, orangutan, dan badak. Selain itu, taman ini juga merupakan habitat bagi flora langka seperti Rafflesia atjehensis dan Rafflesia zippelni.

4. Taman Nasional Kerinci Seblat

Taman Nasional Kerinci Seblat diakui sebagai ASEAN Heritage Park pada 29 November 1984. Terletak di empat provinsi di Pulau Sumatera – Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan – taman nasional ini merupakan salah satu yang terluas di Sumatera dengan luas mencapai 1.375.349,867 hektar.

Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki ekosistem alami yang sangat beragam, dengan lebih dari 4.000 jenis tanaman, 300 jenis anggrek, 371 spesies burung, 85 spesies mamalia, 7 spesies primata, 6 spesies amfibi, dan 10 spesies reptil. Fokus utama pengelolaan di kawasan konservasi ini adalah melindungi spesies endemik yang terancam punah, seperti orang utan sumatera, gajah sumatera, dan harimau sumatera.

5. Taman Nasional Way Kambas

A group of elephants graze in a field at Way Kambas National Park in southern Sumatra.

Taman Nasional Way Kambas terkenal sebagai tempat perlindungan gajah dan merupakan sekolah gajah pertama di Indonesia. Terletak di Kecamatan Ratu, Lampung Timur, Lampung, taman nasional ini mencakup area seluas 130.000 hektar. Pada 28 Oktober 2015, Taman Nasional Way Kambas diakui sebagai salah satu Taman Warisan ASEAN.

Selain gajah, berbagai binatang lainnya dapat ditemukan di taman nasional ini, seperti harimau sumatera, badak sumatera, beruang madu, mentok rimba, tapir, rusa, dan buaya sepit. Way Kambas juga menjadi rumah bagi beberapa primata seperti lutung, owa, siamang, dan lainnya. Di taman ini juga terdapat berbagai jenis burung, seperti bangau tongtong, sempidan biru, kuau raja, dan burung pependang timur.