in

Its Okay to Not Be Okay, Drama Korea yang Mengangkat Tema Kesehatan Mental

its okay to not be okay

Drama Korea “Its Okay to Not Be Okay” menyajikan pesan penting tentang penerimaan diri dan kesehatan mental. 

Meskipun cerita utamanya masih berputar pada tema cinta yang umum dalam drama Korea, serial ini berhasil membedakan dirinya dengan mengangkat isu kesehatan mental sebagai tema sentralnya. 

Dikenal dengan judul aslinya, drama ini dibintangi oleh Kim Soo-hyun dan Seo Ye-ji, dan disutradarai oleh Park Shin-woo.

Cerita utama dan karakter

Drama ini berpusat pada hubungan romantis antara Moon Kang-tae (Kim Soo-hyun) dan Ko Moon-young (Seo Ye-ji). 

Moon Kang-tae adalah seorang pekerja di bangsal psikiatri yang menganggap cinta sebagai sesuatu yang tidak penting. 

Sebaliknya, Ko Moon-young adalah seorang penulis buku anak-anak dengan kepribadian anti-sosial, egois, dan sombong. 

Di samping kedua karakter utama ini, ada Moon Sang-tae (Oh Jung-se), kakak laki-laki Kang-tae yang mengidap autisme. 

Sang-tae memainkan peran krusial dalam cerita, memberikan kedalaman emosional dan dinamika keluarga yang kompleks.

Animasi pembuka yang menarik

Setiap episode dibuka dengan cuplikan animasi yang menggambarkan kisah gadis kecil terkurung dalam kastil terkutuk di tengah hutan. 

Animasi ini menggambarkan bagaimana gadis tersebut dijauhi dan merasa terasing hingga bertemu dengan seorang bocah laki-laki. 

Cuplikan ini tidak hanya menambah elemen visual yang menarik tetapi juga terkait erat dengan tema utama drama.

Perkembangan karakter dan konflik emosional

Pada beberapa episode awal, penonton diperkenalkan dengan latar belakang dan masa lalu masing-masing karakter. 

Alur cerita yang maju mundur ini secara efektif membangun ketegangan dan memunculkan nuansa horor di beberapa bagian, terutama ketika mengungkap trauma masa lalu Ko Moon-young.

Moon Kang-tae, yang awalnya tampak kuat dan menutupi perasaannya, mulai belajar untuk menerima dan mengungkapkan emosinya. 

Hal ini sejalan dengan nasihat Nam Joo-ri, teman lama Kang-tae, yang menyebutkan bahwa “Jika kau ingin membuat sekelilingmu bahagia, kau perlu mencari kebahagiaanmu sendiri.”

Ko Moon-young, di sisi lain, awalnya tampak sebagai karakter yang sulit disukai. Namun, interaksinya dengan Moon Kang-tae dan Sang-tae membantunya memahami bahwa hidup tidak hanya tentang dirinya sendiri. 

Melalui perjalanan emosional ini, Ko Moon-young mulai menyadari betapa pentingnya kasih sayang dan perhatian.

Dinamika keluarga dan kesempurnaan

Salah satu aspek menarik dari drama ini adalah dinamika antara kakak beradik Moon Kang-tae dan Moon Sang-tae. 

Sementara Kang-tae selalu menjadi yang pertama untuk memastikan kondisi kakaknya, Sang-tae diam-diam menyimpan rasa perhatian yang mendalam terhadap adiknya.

Perkembangan hubungan mereka memperlihatkan betapa pentingnya dukungan dan pengertian dalam keluarga.

Pesan moral dan pelajaran hidup

“It’s Okay to Not Be Okay” tidak hanya berfokus pada hubungan dan cinta, tetapi juga menawarkan pelajaran berharga tentang mengatasi trauma, memaafkan diri sendiri, dan mengendalikan emosi. 

Drama ini menunjukkan bahwa tidak apa-apa untuk merasa lelah, sedih, atau rentan. Pesan ini ditangkap dengan baik melalui dialog dan karakter-karakternya, membuat penonton merasa terhubung dengan cerita.

Aspek kreatif dan musik

Dari segi penampilan, gaya busana Ko Moon-young menjadi sorotan dengan desain yang unik dan menarik. Meskipun beberapa pakaian tampak tidak konvensional untuk situasi tertentu, tim tata busana berhasil menciptakan penampilan yang memukau. 

Lagu tema, “In Silence” oleh Janett Suhh, juga berhasil menangkap esensi dari cerita tentang kesepian dan introspeksi.

Secara keseluruhan, “It’s Okay to Not Be Okay” adalah drama Korea yang berhasil menggabungkan elemen romansa dengan tema kesehatan mental yang mendalam. 

Dengan karakter-karakter yang kuat, cerita yang menyentuh, dan pesan hidup yang berharga, drama ini menjadi tontonan yang memikat dan memberikan refleksi tentang kehidupan dan penerimaan diri.