in

Radiasi UV: Risiko dan Manfaat Cahaya yang Sehat

Semakin berkembangnya kesadaran akan kesehatan, radiasi UV sering kali menjadi bahan perdebatan yang menarik. Meskipun sering dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan kulit, penting untuk memahami bahwa radiasi UV juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Dengan mengetahui kedua sisi dari cahaya yang kita terima setiap hari, kita dapat membuat keputusan yang lebih bijak untuk melindungi diri sekaligus memanfaatkan manfaat positif dari sinar matahari.

Kampanye populer tanning delapan puluh tahun yang lalu, ketika paparan sinar matahari pertama kali dikaitkan dengan kanker kulit mengatakan,

“Warna cokelat yang bagus menunjukkan kesehatan dan masa-masa indah, hal ini menyenangkan untuk dilihat”

Kita semua tahu bahwa paparan sinar matahari dapat mematikan, dan kampanye kesadaran publik saat ini berfokus pada cara menghindari paparan sinar matahari untuk mencegah penyakit kulit. Namun, kita juga tahu bahwa sinar matahari memiliki peran penting dalam banyak proses biologis yang terjadi di tubuh kita. Bahkan, beberapa dokter dan ilmuwan meneliti sinar matahari untuk menemukan manfaat sinar ultraviolet (UV).

Apa arti sinar ultraviolet?
Sinar ultraviolet (UV) merupakan radiasi pengion yang membebaskan elektron dari atom atau molekul dan dapat menyebabkan reaksi kimia. Sinar ultraviolet (UVA, UVB, dan UVC) terbagi menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat energi mereka.

Sinar UVC merupakan jenis sinar UV yang paling berbahaya, tetapi sebagian besar sinar UVB disaring oleh lapisan ozon serta elemen atmosfer lainnya sebelum sampai ke bumi. Sebagian besar sinar UVA, di sisi lain, berhasil mencapai permukaan bumi.

Faktor lintang suatu daerah dan musim memainkan peran penting dalam paparan radiasi ultraviolet seseorang. Negara-negara yang berada jauh dari khatulistiwa menerima radiasi ultraviolet paling sedikit khususnya selama musim dingin, sementara negara-negara yang berada dekat dengan khatulistiwa menerima radiasi ultraviolet paling banyak.

Terdapat beberapa reaksi kimia dari sinar ultraviolet yang terjadi dalam tubuh. Tidak seperti cahaya, radiasi ultraviolet dapat diserap oleh molekul dalam tubuh kita, menyebabkan reaksi kimia. Ketika radiasi ultraviolet diserap oleh DNA, ini dapat menyebabkan mutasi genetik, beberapa di antaranya menyebabkan kanker kulit seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma ganas (salah satu kanker kulit yang paling umum di Amerika Serikat).

Manfaat sinar ultraviolet

Namun, beberapa reaksi kimia yang diinduksi sinar ultraviolet ada yang tidak berbahaya dan beberapa di antaranya memiliki manfaat. Sebagai contoh, vitamin D dapat diperoleh dari beberapa tanaman dan hewan. Namun, sumber utama vitamin D adalah paparan sinar matahari.

Terdapat penelitian juga yang menunjukkan bahwa paparan sinar matahari dapat mengurangi risiko terkena penyakit kronis pada paru-paru, prostat, payudara, kolorektal, dan pankreas. Negara-negara yang menerima paparan sinar matahari paling banyak memiliki efek perlindungan terhadap kanker ini.

Namun, terdapat beberapa penelitian juga yang membahas tentang penyakit kronis kolorektal dan prostat telah bertentangan dengan temuan ini. Banyak penelitian mendukung hubungan yang menguntungkan antara paparan sinar matahari dan kanker internal. Juga telah disarankan bahwa risiko yang terkait dengan paparan sinar matahari mungkin lebih besar daripada kemampuannya untuk mencegah beberapa penyakit kronis.

Tekanan darah dan peradangan dapat mengalami pengurangan dengan adanya sinar ultraviolet. Orang-orang di negara dengan garis lintang yang lebih tinggi dan mendapatkan paparan sinar matahari yang lebih sedikit memiliki tekanan darah yang lebih tinggi pada tingkat awal dibandingkan dengan orang-orang di negara dengan paparan sinar matahari yang lebih sedikit.

Kemudian, karena efek anti-inflamasinya, sinar ultraviolet dapat digunakan untuk mengobati kondisi kulit yang meradang seperti psoriasis dan eksim. Sel-sel imun yang hidup di kulit dapat berhenti berfungsi, bermigrasi keluar dari kulit, atau mati. Efek ini tentu bersifat musiman, karena tergantung intensitas paparan sinar matahari, yang dalam beberapa waktu dapat lebih tinggi selama musim panas meningkatkan tekanan darah.

Selain itu, terdapat manfaat sebagai perlindungan terhadap kondisi autoimun. Negara-negara dengan paparan sinar ultraviolet yang lebih sedikit, lebih sering mengalami kondisi autoimun tertentu. Sebagai contoh, multiple sclerosis (MS) lebih umum di negara-negara Skandinavia.

Sel-sel kekebalan tubuh pada MS menyerang isolasi di sekitar sel-sel saraf di otak, yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan saraf. Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa kurangnya paparan sinar matahari dapat menjadi faktor risiko tunggal untuk kerusakan saraf.

Risiko sinar ultraviolet

Tentu saja, sinar matahari memiliki sisi gelap. Selain kanker kulit, radiasi UV juga menyebabkan photoaging. Radiasi UVA menembus jauh ke dalam kulit dapat menghancurkan kolagen, yang menyebabkan keriput dan penipisan kulit. Selain itu, beberapa penyakit autoimun, seperti lupus, akan berkobar sebagai respons terhadap radiasi UV karena adanya penipisan kulit. Selain itu juga, radiasi UV juga dapat mempengaruhi mata, menyebabkan katarak.

sunscreen
Memakai krim tabir surya. Foto: Unsplash

Jadi, bagaimana Anda dapat memaksimalkan manfaat paparan sinar matahari sambil meminimalkan risiko kanker kulit dan penuaan? Kuncinya adalah dengan membiasakan berjemur dengan aman. Langkah aman tersebut mengharuskan untuk menggunakan tabir surya dan menghindari sengatan matahari secara langsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini akan mengurangi photoaging dan risiko kanker kulit. Selain itu, vitamin D paling efektif disintesis pada dosis radiasi UV di bawah dosis yang menyebabkan kulit terbakar.

 

Dengan memahami baik risiko maupun manfaat radiasi UV, kita dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana untuk melindungi kesehatan kulit kita sambil memanfaatkan keuntungan yang ditawarkannya. Jangan biarkan informasi yang tidak lengkap menghambat kemampuan kita untuk memanfaatkan cahaya matahari secara optimal; seimbangkan perlindungan dan manfaat demi kesehatan yang lebih baik.