Terletak dengan indah di tanjung di kaki Monte Erice di barat laut Sisilia, Trapani adalah pelabuhan yang ramai dan bersejarah. Bangsa Kartago menjadikannya pelabuhan angkatan laut pada awal Perang Punisia Pertama pada tahun 260 SM, tetapi segera direbut oleh bangsa Romawi, yang di bawah kekuasaannya kota ini terbengkalai hingga abad ke-9 M, ketika kota ini berkembang lagi di bawah kekuasaan bangsa Saracene. Berbeda dengan jalan-jalan sempit di kota lama, kota baru Trapani di sebelah timur merupakan salah satu ruang publik yang luas. Berikut adalah daftar objek wisata terbaik di Trapani.
Saline di Trapani e Paceco (Pabrik Garam)
Di depan gerbang kota Trapani terdapat ladang garam raksasa, dengan kincir angin yang telah menjadi ikon pesisir Sisilia ini. Produksi garam dimulai pada abad ke-15 di bawah pemerintahan orang Aragon yang membangun ladang garam ini yang kemudian menjadi industri utama Trapani selama beberapa abad. Tumpukan garam putih ditutupi dengan ubin untuk mencegah garam tertiup angin dan menjaganya tetap kering. Produksi garam saat ini berada dalam skala yang jauh lebih kecil daripada pada puncaknya dari abad ke-16 hingga awal abad ke-20, tetapi ladang dan kincir angin tersebut menjadi surga bagi para fotografer, terutama saat layarnya disiluetkan dengan latar belakang matahari terbenam berwarna jingga.
Kota Tua Trapani
Kota Tua Trapani terletak di sebelah barat Piazza Umberto dan stasiun kereta api, dimulai dari tempat Via XXX Gennaio membentang dari utara ke selatan dan memenuhi semenanjung yang sempit, Corso Italia dan Corso Vittorio Emanuele melintasinya dari timur ke barat. Pada abad ke-9, di bawah kekuasaan bangsa Saracen, bagian terluas dari semenanjung antara Via XXX Gennaio dan Via Torre Arsa adalah Kawasan Arab, tempat tinggal orang Arab dan Yahudi. Pada lorong-lorong dan gang-gang yang ramai dan penuh suasana di Kota Tua, pengunjung akan menemukan banyak toko kecil dan tempat makan.
Menara Ligny
Di ujung dermaga di ujung paling barat kota berdiri Torre di Ligny yang rendah dan berbentuk persegi. Menara pertahanan abad ke-14 ini diperluas pada abad ke-16 dan akhirnya pada tahun 1670 di bawah pemerintahan Pangeran Ligny. Selama Perang Dunia II, menara ini berfungsi sebagai pos anti pesawat angkatan laut. Saat ini, menara ini menjadi simbol kota dan menjadi rumah bagi museum prasejarah, dengan ruang pameran arkeologi laut dan artefak prasejarah dari gua Mangiapane.
Palazzo Cavarretta
Don Giacomo Cavarretta menugaskan arsitek Andrea Palma untuk membangun istananya pada tahun 1672. Sejak dibangun, Palazzo Cavarretta telah dimodifikasi beberapa kali, tetapi tetap mempertahankan fasadnya yang memukau yang menjadi penutup dramatis Corso Vittorio Emanuele. Di bagian atas terdapat patung Madonna dari Trapani, St. John the Baptist, dan St. Albert, yang dibuat pada tahun 1700 oleh Giuseppe Nolf. Sekitar satu abad kemudian, patung-patung ini diapit oleh jam dan kalender. Setelah sempat berfungsi sebagai tempat pertemuan senat, bangunan ini sekarang menjadi gedung kota.
Museum Daerah Pepoli
Biara Karmelit yang berdampingan dengan Santuario di Maria SS di Trapani yang disekularkan pada tahun 1866, memiliki biara yang indah yang berasal dari tahun 1650 dan tangga lebar dari tahun 1639. Sekarang biara ini menjadi rumah bagi Museum Daerah Pepoli yang memamerkan fragmen arsitektur abad pertengahan dan patung-patung di lantai dasar, termasuk patung San Giacomo tahun 1522 karya Antonello Gagini.
Menjelajahi Trapani menawarkan lebih dari sekadar pemandangan indah. Dengan mengunjungi pelabuhan yang ramai dan tempat-tempat bersejarahnya, Anda akan merasakan kekayaan budaya dan sejarah yang memikat. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan keajaiban Trapani secara langsung.