in

Di Era Berita Palsu dan Kekeliruan, Mengapa Sains Sangat Penting

Ilustrasi detoks berita (Foto: Pexels/cottonbro studio)
Ilustrasi detoks berita (Foto: Pexels/cottonbro studio)

Ilmu pengetahuan dan pengetahuan berbasis fakta adalah dasar untuk perdebatan rasional dan logis serta kemungkinan untuk menemukan beberapa kebenaran. Tanpa ilmu pengetahuan dan pengetahuan berbasis fakta, demokrasi dan kemajuan sosial tidak akan ada.

Kebebasan demokrasi diancam dengan berita palsu

Fakta bahwa kita semua dengan cepat menerima konsep berita palsu dan pelakunya menunjukkan kekuatan konsep ini. Kita berpotensi terlibat dalam legitimasinya dengan melakukan itu. Berita tidak benar atau berita palsu, ada kebohongan, fakta yang meragukan, dan distorsi.

Apa yang membuat sains menjadi baik?

Sains adalah salah satu cara penting untuk mendapatkan pengetahuan dan mendapatkan apa yang mendekati kebenaran. Proses peninjauan sejawat adalah bagian dari ketelitian dan penciptaan pengetahuan, yang memastikan tidak hanya kebenaran tetapi juga transparansi.

Selain itu, seni harus memenuhi uji replikasi. Saat ini, data yang digunakan dalam eksperimen ilmiah sering kali juga harus disimpan agar hasilnya dapat dinilai atau dianalisis. Selain itu, standar etika mengatur eksperimen ilmiah untuk menghindari bahaya.

Sains tidak selalu benar. Hasil penelitian ilmiah adalah langkah pertama menuju kebenaran. Dalam sains, data empiris yang dapat divalidasi adalah dasar yang kuat untuk percakapan, debat, dan proses pengambilan keputusan. Sebagai hasil dari tingkat rasionalitas yang ditawarkan oleh sains, lebih mungkin bahwa kepentingan masyarakat atau kepentingan publik akan dipertimbangkan saat membuat keputusan, misalnya.

Jadi, sains adalah kebiasaan melatih pikiran untuk memproses fenomena yang sangat kompleks dan sulit.

Hal ini membuat sains berperan penting dalam menjalankan sistem demokrasi. Hal ini tidak mungkin terjadi tanpa fakta dan informasi yang memungkinkan, misalnya, pemilih membuat keputusan yang tepat dalam pemilihan umum atau membantu membuat kebijakan yang tepat yang mengutamakan kepentingan publik. Selain itu, seni membantu orang cerdas memahami dunia mereka dan dunia.

Yang disebut berita palsu

Berita palsu, di sisi lain, adalah serangkaian fakta yang paling buruk, dibuat-buat atau direkayasa yang merupakan pemutarbalikan kenyataan. Berita palsu merupakan antitesis langsung dari sains.

Namun, berita palsu bukanlah hal baru. Berita palsu setua berita itu sendiri dan memiliki berbagai tujuan, termasuk propaganda dan rekayasa informasi. Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan rekayasa informasi pada tahun 1990-an merupakan pendahulu dari pertumbuhan eksponensial pemalsuan. Hal ini juga dimungkinkan oleh penurunan konten yang memperkaya wacana publik dalam konteks komersialisasi dan pemusatan media sejak tahun 1980-an.

Dengan perkembangan ini, pengaruh media terhadap kepentingan publik berkurang, atau jenis media yang menyeimbangkan kepentingan publik dan bisnis. Akibatnya, jumlah berita dan konten media yang berfokus pada sains berkurang.

Jurnalisme sains dan jurnalisme investigasi, khususnya, telah kehilangan banyak. Ini menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan, takhayul, dan mitos telah menjadi perhatian yang sangat rendah.

Sekarang, pelaporan spesialis terbatas pada komunitas ghetto yang kaya konten yang hanya dimiliki oleh individu yang berpendidikan tinggi atau tertarik.

Hilangnya kepercayaan pada lembaga publik, termasuk media dan profesi jurnalisme, adalah alasan lain untuk meningkatnya berita palsu dan dampaknya. Dimotivasi oleh individu dan organisasi politik yang menganggap diri mereka memiliki solusi instan untuk berbagai krisis sosial, kepalsuan telah muncul untuk mengisi celah. Dalam percakapan mereka, lembaga pengetahuan, sains, fakta, bukti, pakar, rasionalitas, dan akal sehat dianggap sebagai sofisme kaum elit.

Peran media sosial

Teknologi digital dan media sosial telah membuat penyebaran berita palsu lebih mudah. Ini adalah paradoks: kemajuan ilmiah dan teknologi yang belum pernah terjadi sebelumnya memungkinkan kita untuk melampaui batasan distribusi konvensional dan secara harfiah memberi orang akses langsung ke informasi; namun, teknologi yang sama juga tampaknya mendorong lebih banyak berita dan informasi yang tidak serta merta menguntungkan masyarakat.

Selain itu, media sosial tidak mengikuti standar profesional tentang pengecekan fakta dan penggunaan bukti untuk mendukung pernyataan, argumen, dan posisi yang diambil tentang hal-hal sosial.

Sekarang informasi palsu mengalir bebas, yang dapat merugikan kampanye kesehatan masyarakat, pemeriksaan fakta dan tinjauan sejawat menjadi lebih penting dari sebelumnya.

Daya tarik berita palsu sederhana

Berita palsu memiliki sedikit kebenaran di balik pernyataannya, bahkan jika pernyataan tersebut aneh, dan dapat terlihat sesuai dengan apa yang orang anggap sebagai dunia mereka atau kehidupan sehari-hari. Kemampuannya untuk memperkuat stereotip, termasuk prasangka, memperburuk keadaan.

Di era berita palsu dan kekeliruan ini, jurnalisme sains dan investigasi, yaitu jurnalisme yang mencari kebenaran alih-alih sekadar melaporkan peristiwa, sangat penting. Sains, fakta, dan pengetahuan akan menyelamatkan umat manusia.

Dalam arti yang paling luas, pemahaman tentang kemanusiaan dan lingkungan bergantung pada sains, atau penghormatan terhadap fakta, bukti, dan para ahli.

Ilmu pengetahuan yang menyebarluaskan dengan cara yang dipahami oleh masyarakat dan selaras dengan dunia mereka penting untuk membangun masyarakat yang inklusif dan terbuka yang memungkinkan partisipasi publik dalam pengambilan keputusan dan agenda sosial yang progresif. Ini penting untuk membangun kepercayaan pada lembaga yang telah direformasi dan menciptakan bentuk-bentuk organisasi baru.