Abe Uta, seorang judoka Jepang yang terkenal, telah membangun karier yang luar biasa dalam dunia judo sejak usia muda. Lahir pada 14 Juli 2000, Abe Uta mulai menunjukkan bakatnya di judo sejak kecil, mengikuti jejak kakaknya, Abe Hifumi, yang juga seorang judoka elit. Bersama-sama, mereka dikenal sebagai “Abe siblings,” dan sering mencuri perhatian di turnamen-turnamen internasional.
Karier Abe Uta mulai bersinar di panggung dunia ketika ia meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Judo tahun 2018 di Baku, Azerbaijan, pada usia 18 tahun. Dalam kejuaraan tersebut, Abe Uta menunjukkan keterampilan luar biasa dan kemampuan teknik tinggi yang memungkinkannya untuk mengalahkan lawan-lawan yang lebih berpengalaman. Kemenangannya di kejuaraan ini meneguhkan posisinya sebagai salah satu judoka terbaik di dunia dalam kategori -52 kg.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, Abe Uta sekali lagi membuktikan kelasnya dengan memenangkan medali emas di depan penonton tuan rumah. Pertandingan final melawan Amandine Buchard dari Prancis menjadi salah satu momen paling berkesan dalam kariernya. Kemenangan ini tidak hanya memberikan kebanggaan bagi Jepang tetapi juga menjadikannya sebagai ikon olahraga di negara tersebut.
Setelah kesuksesannya di Tokyo, Abe Uta terus mendominasi di berbagai turnamen internasional. Dia memenangkan beberapa gelar di Grand Slam dan Grand Prix, serta mempertahankan gelar juara dunia beberapa kali. Dominasi Abe Uta di kategori -52 kg membuatnya menjadi favorit di setiap kompetisi yang diikutinya.
Namun, perjalanan karier Abe Uta tidak selalu mulus. Menuju Olimpiade Paris 2024, Abe menghadapi tantangan besar, baik dari segi mental maupun fisik. Meskipun persiapannya maksimal, tekanan besar sebagai juara bertahan dan harapan tinggi dari negaranya membawa beban yang luar biasa. Di Paris, Abe Uta menghadapi lawan-lawan yang semakin kompetitif dan bersemangat untuk mengalahkannya.
Pada Olimpiade Paris 2024, Abe Uta mengalami kekalahan mengejutkan di babak awal. Kekalahan ini tidak hanya mengecewakan dirinya tetapi juga seluruh penggemar judo di Jepang yang menaruh harapan besar padanya. Abe Uta terlihat sangat emosional setelah pertandingan, mencerminkan betapa besar tekanan yang dia rasakan dan seberapa dalam kekalahan ini mempengaruhi dirinya.
Kekalahan ini menandai titik balik dalam karier Abe Uta. Meskipun kecewa, Abe Uta menunjukkan sportivitas yang tinggi dan bertekad untuk bangkit kembali. Kekalahannya di Paris menjadi pengingat bahwa dalam olahraga, bahkan juara terbaik pun bisa menghadapi hari yang buruk.
Ini juga menjadi pelajaran berharga bagi Abe untuk terus meningkatkan diri dan kembali lebih kuat di masa depan.