in

Sering Buang Air Kecil di Malam Hari? Kenali Sederet Penyebabnya

Apakah kamu sering terbangun karena ingin buang air kecil? Jika hanya sekali mungkin kamu tidak perlu khawatir. Namun, jika frekuensinya tinggi, bisa jadi itu pertanda adanya masalah kesehatan. Salah satu penyebabnya adalah nokturia, kondisi medis yang mengacu pada kebutuhan untuk buang air kecil berlebihan di malam hari. Buang air kecil normalnya hanya terjadi 6 hingga 8 kali dalam waktu 24 jam. Lalu apa saja penyebab lainnya yang menyebabkan sering buang air kecil di malam hari? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

1. Mengalami infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih adalah salah satu penyebab utama sering buang air kecil. Infeksi bakteri ini membuat kandung kemih tidak mampu menahan urine dengan baik, sehingga frekuensi buang air kecil meningkat dan volume urine menurun. Hampir setengah dari penderita mengalami kambuh dua kali dalam setahun.

Selain sering buang air kecil, infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan gejala seperti nyeri di bagian bawah perut, demam, rasa nyeri dan panas saat berkemih, serta urine dengan bau menyengat.

2. Konsumsi cairan berlebihan

Buang Air Kecil
Ilustrasi Minum Kopi. Foto: Freepik.

Salah satu penyebab lainnya sering buang air kecil adalah konsumsi cairan yang berlebihan. Minuman seperti alkohol dan yang mengandung kafein memiliki sifat diuretik, yang memicu produksi urine lebih banyak dari biasanya. Akibatnya, orang mungkin terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

Selain itu, konsumsi berlebihan dari minuman ini juga dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan gangguan tidur yang lebih sering. Menjaga asupan cairan terutama sebelum tidur dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari.

3. Gejala diabetes

Frekuensi buang air kecil yang tinggi juga bisa menjadi tanda adanya diabetes. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang mengeluarkan gula atau glukosa berlebih melalui urine. Glukosa menarik lebih banyak cairan ke dalam sistem, yang pada gilirannya meningkatkan volume urine dan menyebabkan seseorang sering buang air kecil.

4. Kehamilan

Kehamilan adalah salah satu penyebab alami dari frekuensi buang air kecil yang meningkat. Selama masa kehamilan, tubuh ibu memproduksi lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan janin, yang mengakibatkan ginjal bekerja lebih keras untuk mengolah darah tersebut. Akibatnya, produksi urine juga meningkat, menyebabkan ibu hamil lebih sering buang air kecil.

5. Konsumsi obat-obatan tertentu

Mengonsumsi beberapa jenis obat dapat menyebabkan efek samping berupa peningkatan frekuensi buang air kecil. Salah satunya yaitu obat diuretik yang sering digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, dapat memicu nokturia sebagai efek samping.

Jika kamu mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil yang tidak dapat dikendalikan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menilai apakah obat yang kamu konsumsi berkontribusi pada masalah ini. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau meresepkan alternatif untuk mengatasi efek samping tersebut.

6. Batu ginjal

Penyebab lain seseorang sering buang air kecil adalah adanya penyakit batu ginjal. Kondisi ini terjadi ketika batu ginjal bergerak melalui saluran kemih, menyebabkan tekanan dan rasa sakit yang dirasakan pada bagian tersebut. Ketika batu mencapai kantung kemih, rasa sakit akan berkurang, namun keinginan untuk buang air kecil menjadi lebih sering.

Selain itu, gejala lain dari penyakit batu ginjal meliputi mual, muntah, nyeri di bagian bawah perut, dan urine yang berubah menjadi keruh. Kadang-kadang, penderita juga mengalami kencing berdarah sebagai akibat dari iritasi yang disebabkan oleh batu ginjal.

7. Pembengkakan prostat

Pada pria, pembengkakan prostat dapat menyebabkan sering buang air kecil. Kondisi ini terjadi karena pembengkakan prostat menekan saluran kemih atau uretra, yang menyebabkan dinding kandung kemih menjadi lebih sensitif. Akibatnya, kandung kemih cenderung berkontraksi bahkan ketika volume urine yang tersimpan masih sedikit.

8. Kandung kemih overaktif

Sering buang air kecil bisa menandakan adanya masalah dengan kandung kemih yang terlalu aktif atau overactive bladder. Kondisi ini disebabkan oleh kesalahan dalam pengiriman sinyal dari otak, yang menginstruksikan otot kandung kemih untuk berkontraksi dan mengeluarkan urine meskipun kandung kemih belum penuh. Dalam beberapa kasus, kandung kemih yang terlalu aktif juga dapat menyebabkan keluarnya urine secara tidak terduga tanpa disadari oleh penderita.