in

Beda Kiper Sepak Bola dan Futsal

Ilustrasi kiper futsal (gambar: pixabay.com)

Peran kiper dalam sepak bola dan futsal sama-sama penting dalam menjaga gawang dari serangan lawan. Meskipun tujuannya sama, ada beberapa perbedaan aturan yang mengatur peran kiper dalam kedua olahraga ini. Artikel ini akan membahas perbedaan aturan bagi kiper dalam sepak bola dan futsal secara sederhana dan ringan.

  1. Area kiper

Dalam sepak bola, kiper memiliki hak istimewa untuk menggunakan tangan mereka di dalam area gawang, yang juga disebut kotak penalti. Area ini cukup besar, sekitar 16,5 meter dari gawang ke setiap arah. Di luar area ini, kiper tidak boleh menggunakan tangan mereka untuk mengontrol bola.

Di futsal, area yang diberikan kepada kiper jauh lebih kecil, hanya sekitar 6 meter dari gawang. Kiper hanya diperbolehkan menggunakan tangan di dalam area ini. Di luar area tersebut, mereka dianggap sebagai pemain lapangan biasa dan harus bermain dengan kaki.

  1. Penguasaan bola

Dalam sepak bola, kiper diperbolehkan menangkap bola yang datang dari pemain lawan atau dari umpan rekan satu tim yang tidak menggunakan kaki. Kiper juga memiliki batas waktu enam detik untuk memegang bola sebelum harus melepaskannya kembali ke permainan. Jika kiper memegang bola lebih lama, tim lawan dapat diberikan tendangan bebas tidak langsung.

Sementara itu, di futsal, aturan penguasaan bola bagi kiper lebih ketat. Kiper hanya boleh memegang bola dengan tangan maksimal selama empat detik di area mereka sendiri. Selain itu, jika kiper menerima bola dari rekan satu tim setelah melepaskannya, mereka tidak boleh menyentuhnya kembali di area mereka sendiri sebelum bola melewati garis tengah atau disentuh oleh pemain lawan. Pelanggaran terhadap aturan ini akan menghasilkan tendangan bebas tidak langsung bagi tim lawan.

  1. Aturan back-pass

Dalam sepak bola, aturan back-pass melarang kiper menangkap bola dengan tangan jika bola dioper dari rekan satu tim menggunakan kaki. Pelanggaran aturan ini akan mengakibatkan tendangan bebas tidak langsung bagi tim lawan dari tempat pelanggaran terjadi.

Di futsal, aturan back-pass lebih ketat. Selain tidak boleh menangkap bola yang dioper menggunakan kaki oleh rekan satu tim, kiper juga tidak boleh menyentuh bola kembali di area mereka sendiri setelah melepaskannya, kecuali bola sudah melewati garis tengah atau disentuh oleh pemain lawan. Ini berarti kiper harus lebih berhati-hati dalam bermain dan memutuskan kapan harus melepaskan bola.

  1. Pergantian kiper

Dalam sepak bola, kiper bisa diganti kapan saja selama pertandingan dengan pemain cadangan. Namun, pergantian ini biasanya dilakukan dalam situasi tertentu seperti cedera atau perubahan taktik.

Di futsal, pergantian kiper bisa dilakukan dengan lebih fleksibel, bahkan selama pertandingan berlangsung tanpa harus menunggu bola keluar dari permainan. Ini memberi tim lebih banyak opsi dalam menyesuaikan strategi selama pertandingan, terutama jika kiper ingin diganti dengan pemain lapangan saat mereka membutuhkan gol.

  1. Penalti

Aturan penalti juga berbeda antara sepak bola dan futsal. Dalam sepak bola, kiper harus tetap berada di garis gawang sampai penendang menyentuh bola. Kiper diizinkan bergerak ke samping, tetapi tidak boleh maju ke depan sebelum bola ditendang.

Di futsal, kiper juga harus tetap berada di garis gawang sebelum bola ditendang, tetapi dengan ruang yang lebih kecil, kiper di futsal harus lebih cepat dan lebih responsif dalam menutup sudut serangan lawan. Selain itu, jarak antara bola dan gawang di futsal lebih pendek dibandingkan dengan sepak bola, yang membuat tugas kiper lebih menantang.

Meskipun kiper di sepak bola dan futsal memiliki tugas utama yang sama, yaitu menjaga gawang, aturan yang mengatur peran mereka sangat berbeda. Futsal yang dimainkan di lapangan lebih kecil dengan tempo permainan yang lebih cepat membuat aturan kiper lebih ketat dan kompleks. Sementara itu, sepak bola yang dimainkan di lapangan yang lebih besar memberikan kiper lebih banyak ruang dan waktu untuk bertindak. Kedua olahraga ini menawarkan tantangan unik bagi kiper, menjadikan mereka pemain yang krusial dalam setiap pertandingan.