in

Perubahan Peraturan dalam Sepakbola

Ilustrasi pelanggaran sepakbola (gambar: Pixabay.com)

Sepakbola adalah olahraga yang terus berkembang, tidak hanya dari segi popularitas, tetapi juga dari peraturan yang mengatur permainan. Selama bertahun-tahun, ada beberapa perubahan aturan yang signifikan yang telah mempengaruhi cara permainan ini dimainkan. Berikut adalah beberapa perubahan aturan yang paling menonjol dalam sejarah sepakbola:

  1. Pengenalan kartu kuning dan merah (1970)

Sebelum tahun 1970, wasit hanya bisa memberikan peringatan verbal atau mengeluarkan pemain tanpa tanda visual yang jelas. Namun, setelah Piala Dunia 1966 di Inggris, di mana terjadi beberapa insiden miskomunikasi antara pemain dan wasit, FIFA memperkenalkan sistem kartu kuning dan merah. Kartu kuning digunakan untuk peringatan, sementara kartu merah berarti pemain harus keluar dari lapangan dan tidak bisa digantikan. Ini adalah perubahan besar yang meningkatkan disiplin di lapangan dan memberikan cara yang jelas bagi wasit untuk mengontrol pertandingan.

  1. Aturan offside yang direvisi (1990-an)

Aturan offside adalah salah satu yang paling kontroversial dalam sepakbola, dan sering kali mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan perkembangan permainan. Salah satu perubahan besar terjadi pada awal 1990-an ketika FIFA memutuskan bahwa seorang pemain tidak lagi dianggap offside jika berada sejajar dengan pemain terakhir dari tim lawan. Sebelumnya, pemain dianggap offside jika berada di posisi sejajar. Perubahan ini memberi keuntungan lebih bagi pemain penyerang dan mendorong permainan yang lebih ofensif.

  1. Penghapusan back-pass ke kiper (1992)

Pada tahun 1992, FIFA membuat perubahan penting lainnya dengan melarang kiper menangkap bola dengan tangan setelah menerima operan dari rekan satu tim menggunakan kaki. Peraturan ini, yang dikenal sebagai aturan back-pass, diadopsi untuk mengurangi taktik membuang-buang waktu dan membuat permainan lebih cepat dan menarik. Sebelum aturan ini diberlakukan, pemain sering kali mengoper bola ke kiper untuk memperlambat tempo permainan, yang membuat pertandingan kurang dinamis.

  1. Penggunaan teknologi VAR (2018)

Salah satu perubahan terbesar dan terbaru dalam sepakbola adalah pengenalan Teknologi Asisten Wasit Video (VAR) pada tahun 2018. Teknologi ini memungkinkan wasit untuk meninjau keputusan tertentu seperti gol, penalti, kartu merah, dan kasus identitas pemain melalui rekaman video. Meskipun awalnya kontroversial, VAR kini menjadi bagian integral dari sepakbola modern, membantu memastikan keadilan dalam keputusan wasit, meskipun masih menimbulkan debat di kalangan penggemar.

  1. Lima pergantian pemain (2020)

Pandemi COVID-19 membawa perubahan sementara yang kemudian menjadi permanen di beberapa liga, yaitu diperbolehkannya lima pergantian pemain dalam satu pertandingan. Sebelumnya, hanya tiga pergantian yang diizinkan. Perubahan ini bertujuan untuk mengurangi beban fisik pada pemain karena jadwal yang padat selama pandemi. Banyak pelatih menyambut baik perubahan ini karena memberikan fleksibilitas lebih dalam strategi permainan.

  1. Gol Tandang (Away Goals Rule) dihapus (2021)

Sistem gol tandang, yang telah menjadi penentu dalam kompetisi seperti Liga Champions UEFA, dihapuskan pada tahun 2021. Sebelumnya, jika dua tim bermain imbang dalam dua leg, tim yang mencetak gol lebih banyak di kandang lawan dianggap sebagai pemenang. Dengan dihapuskannya aturan ini, pertandingan yang berakhir imbang sekarang akan langsung menuju perpanjangan waktu dan, jika diperlukan, adu penalti untuk menentukan pemenang.

Perubahan-perubahan ini menunjukkan bahwa sepakbola adalah olahraga yang terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tujuan utama dari perubahan aturan ini adalah untuk menjaga agar permainan tetap adil, menarik, dan dinamis bagi pemain dan penonton di seluruh dunia. Seiring waktu, kita mungkin akan melihat lebih banyak perubahan yang terus membentuk wajah sepakbola modern.