in

Pulang dengan Cepat! Risiko Bekerja Terlalu Lama Bisa Terkena Stroke

ILustrasi foto bekerja
Fokus Dalam Menyelesaikan Pekerjaan. Foto: Pexels

Jam kerja yang lama berdampak negatif pada kesehatan kita. Studi baru-baru ini di Prancis menemukan bahwa bekerja secara terus-menerus selama sepuluh hari atau lebih meningkatkan risiko terkena stroke.

Selain itu, penelitian lain menemukan bahwa karyawan yang memiliki jam kerja yang lama cenderung mengalami masalah kesehatan mental dan kualitas tidur yang lebih buruk.

Selain itu, karyawan yang memiliki jam kerja yang panjang lebih cenderung memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol berlebihan, dan menambah berat badan.

Terlalu lama bekerja tidak baik 

Jam kerja yang panjang memiliki banyak dampak pada kesehatan kita.

Studi di Prancis yang melibatkan lebih dari 143.000 orang menemukan bahwa orang yang bekerja sepuluh jam atau lebih setiap hari selama setidaknya lima puluh hari dalam satu tahun memiliki risiko terkena stroke sebesar dua puluh persen.

Meskipun tidak menemukan hasil yang berbeda antara laki-laki dan perempuan, penelitian itu menunjukkan bahwa pekerja kantoran di bawah usia lima puluh tahun memiliki risiko yang lebih tinggi.

Sebuah penelitian meta-analisis tambahan yang melibatkan data lebih dari 600 ribu orang diterbitkan dalam jurnal medis Inggris The Lancet. Hasilnya menunjukkan hasil yang sama. Risiko terkena stroke lebih tinggi bagi karyawan dengan jam kerja normal 35 hingga 40 jam per minggu.

Selain itu, jam kerja yang tidak teratur, atau shift, dikaitkan dengan masalah kesehatan dan kesejahteraan yang lebih buruk. Ini termasuk gangguan jam biologis (yang mengatur kapan kita terbangun dan tertidur), gangguan tidur, tingkat kecelakaan, kesehatan mental, dan risiko serangan jantung.

Ini bukan masalah fisik semata. Bekerja berjam-jam secara terus menerus juga mengganggu keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan Anda, yang pada gilirannya menyebabkan Anda kurang puas dengan kinerja Anda di tempat kerja dan juga kurang puas dengan hubungan Anda dan kehidupan Anda secara keseluruhan.

Untuk alasan apa kita terlalu banyak bekerja?

Di seluruh dunia, sekitar 22 persen pekerja bekerja lebih dari 48 jam per minggu, meskipun banyak negara telah memberlakukan batasan jumlah jam kerja per minggu. Di Jepang, jam kerja yang panjang sangat penting sehingga “kematian karena bekerja terlalu keras” adalah penyebab kematian yang diakui secara hukum.

Australia is ranked fourth among the member countries of the Organization for Economic Coordination and Development (OECD) in terms of work hours, with 13% of employees having work hours exceeding 50 hours per week in paid employment.

Otomatisasi’s side effects, sluggish uptake of food, and increased pengangguran levels are the main reasons why Australians work longer hours. According to a 2018 study, the total amount of money paid to Australians working as lembur workers was not more than 3.2 million hours.

Semakin banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan tambahan. Mereka sering melakukan pekerjaan tambahan di rumah, melalui telepon, atau menghadiri pertemuan online setelah pulang dari kantor. Banyak orang Australia sekarang memiliki pekerjaan sampingan atau freelance.

Pentingnya kendali pekerjaan

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko masalah kesehatan termasuk autonomi dan “keleluasaan keputusan” di tempat kerja, yaitu tingkat kendali dan otoritas individu atas pekerjaan mereka.

Risiko serangan jantung dan stroke meningkat karena kerja shift dan kurangnya keleluasaan keputusan. Kendali individu sangat penting dalam perilaku manusia; tingkat keyakinan kita bahwa kita memiliki kendali atas lingkungan kita sangat mempengaruhi bagaimana kita melihat dan bertindak terhadap lingkungan kita.

Data dari Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Australia juga menunjukkan temuan ini. Tingkat kepuasan dan kesehatan mental mereka berkorelasi negatif dengan perbedaan antara jumlah jam kerja yang mereka lakukan dan jumlah jam kerja yang mereka inginkan. Hasil ini berlaku baik bagi mereka yang menginginkan jam kerja lebih lama dan yang terlalu banyak bekerja.

Apa yang dapat dilakukan oleh bisnis?

Sangat penting bagi karyawan untuk berkomunikasi dengan baik karena mereka mungkin tidak dapat menyelesaikan pekerjaan mereka dalam jam kerja normal karena mereka harus menghabiskan banyak waktu dalam rapat.

Perusahaan dapat mengambil tindakan untuk mencegah jam kerja yang panjang. Untuk mendorong karyawan Australia untuk menemukan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan mereka, ada acara tahunan Go Home on Time Day, yang berarti pulang ke rumah tepat waktu. Meskipun inisiatif ini meningkatkan kesadaran akan jam kerja, orang harus selalu pulang tepat waktu.

Terakhir, telah terbukti bahwa karyawan merasa lebih baik jika mereka memiliki praktik kerja yang fleksibel di mana mereka dapat mengontrol jadwal mereka sendiri untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan kerja mereka.

Ini adalah jenis inisiatif yang membutuhkan dukungan yang berkelanjutan. Jepang mengadakan “Jumaat Premium”, sebuah inisiatif yang mendorong pekerja untuk pulang jam 3 sore sebulan sekali. Namun, hasil awal menunjukkan bahwa hanya 3,7% pekerja memanfaatkan program tersebut. Hasil rendah ini dapat dikaitkan dengan pola pikir kelompok dan budaya kerja yang lama: karyawan tidak ingin mengganggu rekan kerja saat mereka mengambil cuti.

Perubahan mungkin tidak cepat terjadi karena kekhawatiran tentang jaminan pekerjaan dan budaya yang menganggap jam kerja panjang sebagai hal yang wajar. Ini dilakukan meskipun kita semua tahu bahwa jam kerja panjang berbahaya bagi kesehatan.