in

Review Lost in Space (2018): Nostalgia yang Modern dan Menghibur

lost in space

Lost in Space yang dirilis pada tahun 2018 adalah sebuah penghormatan yang penuh cinta terhadap serial aslinya yang dirilis oleh Irwin Allen pada tahun 1965. 

Bagi para penggemar lama, mungkin ada rasa enggan untuk menyukai versi terbaru ini, mengingat ekspektasi agar reboot ini tetap setia pada akar ceritanya. 

Namun, dengan sedikit waktu dan kesabaran, serial ini mampu menarik perhatian penonton lama dan baru dengan caranya sendiri.

Pemeran utama di lost in space 

Maxwell Jenkins berperan sebagai Will Robinson, karakter yang mirip dengan versi aslinya yang dimainkan oleh Bill Mumy, penuh dengan niat baik yang terkadang menjengkelkan. 

Serial ini juga menghadirkan beberapa cameo menarik, seperti Bill Mumy yang memerankan Dr. Smith dan Angela Cartwright sebagai Sheila Harris.

Mina Sundwall memerankan Penny Robinson, anak bungsu yang sering merasa terabaikan. Sementara itu, Taylor Russell berperan sebagai anak tertua, yang diharapkan menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab oleh keluarga Robinson.

Toby Stephens dan Molly Parker berperan sebagai John dan Maureen Robinson, orang tua yang beradaptasi dengan nilai-nilai masa kini namun tetap mempertahankan sikap positif. 

Keduanya mampu menghadirkan aksi yang menghibur dengan sentuhan modern yang tetap menghormati versi aslinya.

Karakter tambahan dan perkembangan cerita

Ignacio Serricchio berhasil memberikan penampilan yang menghibur sebagai Mayor Don West, dengan timing komedi yang tepat. 

Karakternya menjadi elemen komedi yang penting dalam serial ini, mirip dengan peran Dr. Smith dalam versi aslinya. 

Parker Posey, yang memerankan Dr. Smith, berhasil menghadirkan karakter yang dibenci sejak awal. 

Posey memberikan dimensi baru pada Dr. Smith, membuat penonton tidak bisa mengabaikan kehadirannya. 

Perkembangan karakternya sebagai seorang antagonis menunjukkan bagaimana dia memanipulasi orang-orang di sekitarnya dengan cerdik.

Alur cerita musim pertama

Musim pertama mengisahkan bagaimana umat manusia harus mencari planet baru untuk memulai peradaban setelah Bumi mengalami kerusakan. 

Robinsons, bersama dengan yang lainnya, menghadapi berbagai tantangan yang mengancam keselamatan mereka. 

Dari kapal luar angkasa yang terjebak dalam air hingga alien yang menghabiskan bahan bakar, setiap episode penuh dengan ketegangan.

Will Robinson, seperti biasa, menjalin persahabatan dengan makhluk asing yang berbentuk robot, yang kemudian membantu keluarga Robinson di saat-saat kritis.

Musim kedua dan ketiga: petualangan yang makin seru

Musim kedua membawa penonton lebih jauh ke dunia teknologi alien yang diperkenalkan di musim pertama. 

Robinsons harus berhadapan dengan berbagai tantangan, termasuk menggunakan teknologi alien untuk melarikan diri dari planet yang tidak ramah. 

Petualangan mereka semakin seru dengan mutasi, penyelamatan di luar angkasa, dan permainan kucing-dan-tikus yang penuh aksi di kapal mereka, The Resolute.

Musim ketiga menutup kisah dengan pertempuran besar antara robot baik dan robot jahat. Will Robinson berkembang menjadi karakter yang lebih matang, sementara hubungan dengan robotnya mencapai puncaknya. 

Ada beberapa twist yang menarik di akhir musim ini, membuat penonton merasa puas dengan kesimpulan cerita yang disajikan.

Ya, reboot Lost in Space ini adalah penghormatan yang layak untuk versi aslinya dan berhasil membangun cerita yang kuat di atas fondasi tersebut. 

Dengan alur cerita yang menarik, humor yang bersih, dan efek khusus yang luar biasa, serial ini memiliki daya tarik untuk penonton lama maupun baru.