Netflix kembali menghadirkan suasana Natal dengan merilis berbagai film dan serial bertema liburan, termasuk Dash & Lily. yang tayang 10 November 2020.
Dibintangi oleh Austin Abrams dan Midori Francis, serial ini diadaptasi dari novel “Dash & Lily’s Book of Dares” karya David Levithan dan Rachel Cohn.
Kisah Dash dan Lily di Kota New York yang penuh magis
Natal adalah waktu favorit Lily, sedangkan Dash justru sebaliknya. Mereka memiliki pandangan yang berbeda tentang musim liburan ini, namun terhubung melalui sebuah buku catatan yang ditemukan Dash di toko buku.
Lily, yang meninggalkan buku tersebut, berharap menemukan kisah cinta yang selama ini ia impikan.
Serial ini membawa kita ke suasana Natal di New York yang meriah dan hangat. Meskipun alur ceritanya mengingatkan pada drama remaja lainnya seperti The Kissing Booth dan To All the Boys I’ve Loved Before, “Dash & Lily” tetap menawarkan pesonanya sendiri dengan latar kota New York yang memikat.
Karakter yang tumbuh bersama dalam cerita yang unik
Meskipun awalnya tampak klise, dengan Dash sebagai pemuda pemurung dan Lily sebagai gadis periang, “Dash & Lily” berhasil mematahkan ekspektasi kita.
Lily bukan hanya karakter yang menyenangkan; ia juga memiliki pergulatan batin sendiri. Begitu pula Dash, yang tidak hanya dibantu Lily untuk menikmati musim liburan, tetapi juga membantu Lily keluar dari zona nyamannya.
Interaksi mereka yang dimulai dari buku catatan ini terasa menyenangkan untuk diikuti. Keduanya saling membuka diri karena merasa lebih aman mengungkapkan hal-hal pribadi kepada orang asing.
Mereka juga saling mengenalkan berbagai lokasi unik di New York, di mana setiap tantangan yang mereka berikan tidak hanya membangun ikatan, tetapi juga mendukung perkembangan diri satu sama lain.
Tantangan seru yang menyatukan
Serangkaian tantangan yang dilakukan oleh Dash dan Lily, mulai dari yang manis hingga yang lebih menantang, memberikan kita hiburan tersendiri.
Meski mereka tidak benar-benar melakukan kegiatan bersama, editing yang cerdas membuat seolah-olah mereka selalu bersama-sama. Hal ini membangun antusiasme penonton untuk melihat mereka akhirnya bertemu.
Namun, ketika akhirnya mereka berhadapan langsung, chemistry yang awalnya terasa sempurna sedikit menurun. Meskipun tidak mengecewakan, eksekusi pada bagian ini terasa kurang memuaskan.
Plot yang mengalir alami dengan akhir yang sedikit dipaksakan
Di awal, cerita berkembang secara alami dengan sentuhan kebetulan dan keajaiban yang menambah dramatisasi.
Tahapan awal hubungan Dash dan Lily terasa menarik, terutama ketika mereka memiliki gambaran sempurna tentang satu sama lain.
Ini mengingatkan kita pada fenomena mengenal seseorang melalui media sosial atau aplikasi, di mana kesan pertama seringkali begitu ideal.
Meski akhirnya mereka bertemu, pertemuan ini mungkin tidak seindah yang dibayangkan. Serial ini memberikan kelanjutan cerita yang sedikit di luar dugaan, meski tetap realistis dalam menyampaikan bagaimana kenyataan terkadang tidak sesuai harapan.
Namun, beberapa keputusan dari karakter pendukung tampaknya dibuat untuk memudahkan jalan cerita menuju akhir yang bahagia. Penyelesaian yang diberikan terasa agak dipaksakan demi menyenangkan penonton.
Dengan segala kelebihannya, “Dash & Lily” adalah tontonan yang cocok untuk menghangatkan hati di musim liburan. Meski ada beberapa kelemahan dalam penulisan cerita, serial ini tetap menawarkan hiburan yang ringan dan menyenangkan.
Cocok untuk mereka yang ingin bersantai, tertawa, dan menikmati percikan romansa dengan sedikit sentuhan teka-teki.