Cokelat, siapa yang tidak mengenal makanan manis ini? Rasanya yang khas dan aroma yang menggoda membuat cokelat menjadi salah satu makanan paling populer di dunia.
Namun, tahukah Anda bahwa cokelat memiliki sejarah panjang yang dimulai dari Mesoamerika kuno hingga menjadi makanan mewah di Eropa?
Mari kita telusuri jejak sejarah cokelat yang menarik ini.
Cokelat di Mesoamerika Kuno
Sejarah cokelat bermula ribuan tahun yang lalu di Mesoamerika, daerah yang kini dikenal sebagai Meksiko dan Amerika Tengah.
Bangsa Maya dan Aztec adalah yang pertama kali mengenal dan mengolah biji kakao menjadi minuman pahit yang disebut “xocolatl.”
Minuman ini dianggap suci dan sering digunakan dalam ritual keagamaan serta sebagai penambah stamina.
Dalam budaya Maya, cokelat dan minuman cokelat sering disajikan kepada bangsawan dalam upacara-upacara penting.
Bagi bangsa Aztec, minuman cokelat juga dianggap sebagai simbol kekuatan dan kemewahan, bahkan digunakan sebagai mata uang.
Perjalanan cokelat ke Eropa
Perjalanan cokelat ke Eropa dimulai ketika penjelajah Spanyol, Hernán Cortés, tiba di tanah Aztec pada awal abad ke-16.
Setelah mengenal minuman cokelat, Cortés membawa biji kakao kembali ke Spanyol. Awalnya, cokelat hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan Eropa sebagai minuman eksklusif.
Namun, seiring waktu, cokelat mulai diolah dengan tambahan gula dan rempah-rempah untuk mengurangi rasa pahitnya, sehingga semakin populer di kalangan masyarakat luas.
Pada abad ke-17, cokelat menjadi sangat populer di seluruh Eropa. Banyak pabrik cokelat dibangun, dan inovasi dalam pengolahan biji kakao pun mulai berkembang.
Di Inggris, cokelat bahkan menjadi minuman yang digemari di berbagai kedai cokelat yang menjadi tempat berkumpulnya para intelektual dan kaum elite.
Cokelat modern: dari makanan mewah ke camilan sehari-hari
Pada abad ke-19, revolusi industri membawa perubahan besar dalam produksi cokelat. Penemuan mesin penggiling kakao oleh Coenraad Johannes van Houten pada tahun 1828 mempermudah proses pembuatan cokelat bubuk dan mentega kakao.
Inovasi ini memungkinkan cokelat diolah menjadi bentuk yang lebih padat dan mudah dikonsumsi, seperti cokelat batangan yang kita kenal sekarang.
Sejak saat itu, cokelat terus berkembang menjadi berbagai bentuk dan rasa. Cokelat susu, cokelat hitam, cokelat putih, dan berbagai varian cokelat lainnya mulai bermunculan.
Tidak hanya sebagai camilan, cokelat juga menjadi bahan penting dalam berbagai produk makanan dan minuman.
Dari minuman pahit di Mesoamerika hingga menjadi camilan manis yang mendunia, cokelat telah menempuh perjalanan panjang dalam sejarah manusia.
Setiap gigitan cokelat yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari inovasi dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dengan sejarah yang begitu kaya, tidak mengherankan jika cokelat tetap menjadi favorit di seluruh dunia hingga kini.
Jadi, saat Anda menikmati sepotong cokelat, ingatlah bahwa dibalik rasanya yang manis terdapat jejak sejarah yang panjang dan kaya.
Cokelat tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menghubungkan kita dengan sejarah dan tradisi yang telah ada selama ribuan tahun.