in

Perjalanan Sejarah Baguette: Roti Khas Prancis yang Ikonik

baguette

Baguette, roti panjang dan ramping yang terkenal dari Prancis, telah menjadi salah satu simbol kuliner yang paling ikonik di dunia. 

Dengan tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam, baguette bukan hanya roti biasa, melainkan juga cerminan dari warisan budaya dan sejarah Prancis. 

Namun, bagaimana sebenarnya sejarah baguette yang membuatnya begitu istimewa? Mari kita telusuri lebih dalam perjalanan panjang roti khas Prancis ini.

Awal mula baguette

Asal usul baguette sering kali dihubungkan dengan evolusi roti di Perancis sejak abad ke-18. 

Sebelum baguette dikenal seperti sekarang, roti di Prancis umumnya berbentuk bulat dan tebal. 

Namun, perubahan dalam teknik pembuatan roti serta pengaruh dari berbagai budaya Eropa lainnya mulai mengubah cara pembuatan roti di Prancis.

Pada awal abad ke-19, industrialisasi mulai berkembang di Prancis, dan ini mempengaruhi produksi roti. 

Pengenalan mesin-mesin modern memungkinkan pembuatan roti dalam bentuk yang lebih panjang dan ramping, yang kemudian dikenal sebagai baguette. 

Meski begitu, bentuk baguette yang kita kenal sekarang baru benar-benar populer di awal abad ke-20.

Peran Hhukum dalam membentuk baguette

Pada tahun 1920, pemerintah Prancis memberlakukan undang-undang yang melarang pekerja roti untuk memulai bekerja sebelum pukul 4 pagi. Aturan ini secara tidak langsung mempengaruhi bentuk roti yang diproduksi. 

Karena waktu yang terbatas, para pembuat roti tidak bisa lagi membuat roti bulat yang tebal, dan beralih ke bentuk yang lebih panjang dan tipis, yang membutuhkan waktu pemanggangan lebih singkat. Dari sinilah baguette mulai mendominasi pasar roti di Prancis.

Selain itu, baguette juga diatur oleh hukum Perancis yang ketat mengenai bahan-bahan yang boleh digunakan. 

Baguette otentik hanya boleh dibuat dari empat bahan utama: tepung terigu, air, garam, dan ragi. 

Tanpa tambahan bahan pengawet atau aditif, baguette harus dijual dalam keadaan segar dan idealnya dikonsumsi pada hari yang sama.

Baguette dalam budaya prancis

baguette
Orang membawa baguette. Foto: Pexels

Baguette tidak hanya sekadar roti, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Perancis. Hampir setiap pagi, aroma segar baguette baru saja dipanggang menguar dari boulangerie (toko roti) di seluruh penjuru Prancis. 

Banyak orang Prancis yang memulai hari mereka dengan membeli baguette dan menikmatinya sebagai sarapan dengan olesan mentega atau selai.

Roti ini juga sering menjadi bagian dari hidangan utama. Baik sebagai pendamping sup, salad, atau hidangan utama, baguette selalu hadir di meja makan. 

Bahkan, cara membawa baguette dengan mengapitnya di ketiak saat berjalan pulang dari toko roti telah menjadi pemandangan umum di Prancis.

Warisan baguette

Pada tahun 2022, baguette diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, memperkuat statusnya sebagai simbol kebanggaan Prancis. 

Penghargaan ini tidak hanya merayakan baguette sebagai produk kuliner, tetapi juga menghormati para pembuat roti yang menjaga tradisi pembuatan baguette tetap hidup.

Seiring berjalannya waktu, baguette terus berkembang dan menginspirasi variasi roti di seluruh dunia. Meski begitu, baguette tetap mempertahankan keaslian dan cita rasanya yang unik.

Baguette lebih dari sekadar roti, ia adalah bagian dari identitas Prancis yang kaya akan sejarah dan budaya. 

Dari sejarahnya yang panjang hingga peran pentingnya dalam kehidupan sehari-hari, baguette telah menjadi simbol keahlian kuliner Prancis yang diakui di seluruh dunia. 

Jadi, ketika Anda menikmati sepotong baguette, ingatlah bahwa Anda juga sedang menikmati sepotong sejarah dan tradisi yang berusia ratusan tahun.