Single’s Inferno kembali di musim ketiganya dengan harapan membawa suasana baru dan aturan yang sedikit berbeda dari sebelumnya.
Program kencan realitas ini diikuti oleh 6 kontestan wanita dan 6 pria yang bersaing untuk memenangkan hati satu sama lain dan mendapatkan tiket keluar dari Neraka menuju Surga.
Musim ini memperkenalkan konsep baru dengan adanya dua neraka yang membuat persaingan semakin intens.
Dalam acara ini, para kontestan dihadapkan pada tantangan untuk saling mengenal lebih dalam sambil berusaha menemukan pasangan yang cocok.
Mereka yang berhasil memilih pasangan akan mendapatkan kesempatan menikmati waktu di Paradise, tempat yang lebih nyaman dibandingkan Neraka.
Namun, perjalanan menuju Paradise tidak semudah yang dibayangkan, karena berbagai dinamika dan konflik antara kontestan turut memperumit situasi.
Keseruan di Single’s Inferno Musim 3
Meskipun banyak momen menarik dalam acara ini, ada beberapa hal yang menonjol dan menjadi sorotan. Salah satunya adalah ketertarikan kontestan Lee Gwan Hee terhadap hampir semua peserta perempuan.
Tingkah lakunya ini sering kali mengundang tawa, terutama bagi para panelis yang kerap kali memberikan komentar lucu.
Lee Gwan Hee, yang dikabarkan berasal dari keluarga kaya dan merupakan bintang basket profesional, menjadi salah satu kontestan yang menarik perhatian penonton.
Tidak hanya itu, interaksi antara panelis juga menambah warna dalam acara ini. Aktris Lee Da Hee, salah satu panelis, tampak lebih kritis terhadap tindakan beberapa peserta dibandingkan musim-musim sebelumnya.
Hal ini memberikan perspektif baru bagi penonton, yang biasanya hanya mendapatkan dukungan dari panelis untuk para kontestan.
Momen lucu lainnya terjadi ketika kontestan Lee Jin Seok dan Ahn Min Young terlibat dalam pertengkaran yang ringan, memberikan sentuhan humor yang sangat dibutuhkan di tengah-tengah intensnya persaingan.
Kritik Terhadap Single’s Inferno Musim 3
Meskipun banyak hal menarik, tidak semua aspek dari musim ketiga ini mendapatkan respon positif. Beberapa penonton merasa bahwa acara ini kehilangan esensi persaingan yang seharusnya terjadi di Neraka.
Alih-alih berusaha keras untuk mendapatkan pasangan, beberapa kontestan terlihat lebih santai dan tampak kurang berusaha.
Bahkan, ada yang menilai bahwa para kontestan lebih tertarik mencari eksposur dibandingkan menemukan pasangan sejati.
Selain itu, dengan kembalinya DEX atau Kim Jin Young, salah satu mantan kontestan dari musim kedua, penonton berharap akan ada lebih banyak wawasan tentang dinamika acara.
Sayangnya, kehadiran DEX justru tidak memberikan banyak kontribusi selain sebagai penambah opini di panel.
Secara keseluruhan, Single’s Inferno musim ketiga memberikan hiburan yang cukup meskipun ada beberapa kekurangan.
Meskipun awalnya terasa datar dengan kontestan yang kurang menarik, acara ini mulai menemukan ritmenya di pertengahan musim.
Namun, kurangnya fokus pada beberapa kontestan dan dinamika yang terjadi membuat penonton merasa ada bias dalam pengeditan dan narasi acara.
Bagi para penggemar acara realitas kencan, musim ketiga ini tetap layak untuk ditonton, meskipun hasil akhirnya mungkin tidak memuaskan semua pihak.
Single’s Inferno 3 tetap menawarkan momen-momen menghibur dan interaksi yang seru antar kontestan, meskipun beberapa elemen masih bisa ditingkatkan untuk musim berikutnya.