in

Sejarah Couscous: Sajian Bersejarah dari Afrika Utara

couscous

Couscous adalah salah satu hidangan yang sangat dikenal dari Afrika Utara, khususnya dari wilayah Maghreb yang meliputi negara Maroko, Aljazair, dan Tunisia. 

Hidangan ini tidak hanya terkenal karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena sejarah panjang yang menyertainya. Yuk, kita simak lebih lanjut tentang asal usul dan perkembangan couscous!

Asal usul couscous

Couscous dipercaya telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa hidangan ini sudah dibuat oleh suku Berber di Afrika Utara sejak abad ke-9 atau bahkan lebih awal. 

Suku Berber adalah penduduk asli wilayah Maghreb, dan mereka dikenal sebagai petani yang ulung. Mereka menciptakan couscous sebagai cara yang efisien untuk mengolah gandum menjadi makanan yang tahan lama dan mudah dimasak.

Bahan dan cara pembuatan couscous

Pada dasarnya, couscous terbuat dari semolina, sejenis tepung yang berasal dari gandum durum. Proses pembuatannya cukup sederhana. 

Tepung semolina dibasahi dengan sedikit air, kemudian digulung menjadi butiran kecil-kecil. Setelah itu, butiran-butiran ini dikukus hingga matang. 

Couscous yang telah matang biasanya disajikan dengan berbagai jenis lauk, seperti daging, sayuran, atau ikan.

Meskipun terlihat sederhana, proses pembuatan couscous membutuhkan keahlian khusus, terutama dalam menggulung semolina menjadi butiran yang halus dan merata. 

Di Afrika Utara, pembuatan couscous seringkali melibatkan seluruh anggota keluarga, yang menjadikannya bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari tradisi dan kebersamaan.

Perkembangan couscous di dunia

Seiring berjalannya waktu, couscous menyebar ke berbagai penjuru dunia. Di Eropa, couscous mulai dikenal setelah penaklukan Arab di Spanyol dan Sisilia pada abad pertengahan. 

Para pedagang dan penjelajah membawa hidangan ini ke Timur Tengah dan Mediterania, di mana couscous menjadi bagian dari kuliner setempat.

Pada era modern, couscous semakin populer di luar Afrika Utara, terutama di Eropa Barat dan Amerika Utara. 

Banyak restoran yang menyajikan couscous sebagai hidangan utama atau sebagai pengganti nasi atau pasta. 

Keunggulan couscous adalah kemampuannya menyerap rasa dari bumbu dan bahan lainnya, sehingga cocok dipadukan dengan berbagai jenis masakan.

Variasi couscous di berbagai negara

Di Maroko, couscous sering disajikan pada hari Jumat, sebagai bagian dari tradisi keluarga setelah shalat Jumat. Hidangan ini biasanya dilengkapi dengan sayuran, daging, dan kadang-kadang buah kering seperti kismis. 

Sementara itu, di Tunisia, couscous lebih sering dimasak dengan ikan, karena negara ini memiliki garis pantai yang panjang dan kaya akan hasil laut.

Di beberapa daerah, couscous juga dimodifikasi sesuai dengan selera lokal. Misalnya, di beberapa bagian Aljazair, couscous disajikan dengan saus pedas yang kaya rempah.

Sementara di Libya, hidangan ini kadang-kadang dimasak dengan bumbu tomat yang kental.

Couscous adalah contoh sempurna bagaimana makanan bisa menjadi simbol budaya dan identitas suatu bangsa. 

Dari asal usulnya yang sederhana di Afrika Utara hingga penyebarannya ke seluruh dunia, couscous telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner global. 

Jika Anda belum pernah mencobanya, couscous adalah hidangan yang layak untuk dijadikan pilihan dalam menu sehari-hari. 

Rasanya yang lembut dan kemampuannya menyerap bumbu membuatnya cocok untuk dipadukan dengan berbagai jenis masakan. Selamat mencoba!