Serial The Secret Life of the American Teenager mungkin adalah salah satu tontonan yang bisa saya sebut sebagai “guilty pleasure”—sesuatu yang membuat kita merasa bersalah tapi tetap kita nikmati.
Serial ini terasa seperti hasil karya dari sekelompok makhluk asing yang datang ke Bumi, mempelajari perilaku manusia, lalu mencoba membuat laporan dalam bentuk drama remaja.
Hasilnya adalah cerita yang aneh, dengan dialog kaku, karakter yang tidak konsisten, dan alur yang sering kali tidak masuk akal. Meski begitu, justru semua keanehan ini yang membuat saya terus menonton setiap kali saya ingat kalau serial ini masih tayang.
Keanehan yang Menghibur
Apa yang membuat orang lain merasa terganggu dengan Secret Life—seperti moralitas yang berlebihan, dialog yang aneh, akting yang kurang hidup, dan alur cerita yang tak terduga—justru adalah hal-hal yang membuat saya tertawa terbahak-bahak.
Saya biasanya tidak percaya pada konsep bahwa sesuatu bisa “sangat buruk sehingga menjadi bagus,” tapi Secret Life mungkin adalah pengecualian.
Secara objektif, sulit untuk menyebut serial ini bagus. Para aktor, termasuk beberapa yang sebenarnya berbakat, tampaknya tidak terlalu berusaha. Namun, entah kenapa, saya tetap merasa terhibur.
Episode yang Penuh Drama Tapi Tak Masuk Akal
Contohnya, pada episode final tengah musim keempat, cerita berfokus pada kelulusan beberapa karakter utama dan lamaran Ricky kepada Amy saat pidato kelulusannya.
Ricky, yang dulu dianggap sebagai anak nakal, tiba-tiba menjadi siswa teladan dan band sekolah. Momen ini seharusnya menjadi puncak drama, tapi yang ada malah terasa aneh.
Amy dan Ricky telah tinggal bersama untuk merawat anak mereka, yang tampaknya tumbuh jauh lebih cepat daripada yang masuk akal.
Bahkan ibu Amy, yang diperankan oleh Molly Ringwald, tampak bingung dengan situasi ini, menunjukkan betapa tidak masuk akalnya seluruh plot.
Romansa yang Sulit Dipahami
Secret Life mengalami kesulitan dalam beberapa musim terakhir karena daya tarik utama yang menjual serial ini—kisah gadis baik-baik yang tiba-tiba hamil di luar rencana—telah habis digunakan.
Shailene Woodley, yang memerankan Amy, kini sedang membangun karier filmnya, dan cerita Amy dan Ricky yang sudah bertunangan memberikan pintu keluar bagi Woodley jika dia ingin meninggalkan serial ini.
Namun, serial ini tampaknya tidak bisa menemukan alur cerita yang sama menariknya seperti cinta segitiga Amy, Ricky, dan Ben yang menjadi pusat perhatian di dua musim pertama.
Pesona yang Aneh Tapi Tetap Menarik
Yang harus dipahami tentang Secret Life adalah bahwa segala sesuatu di dalamnya disajikan sebagai drama tingkat tinggi, namun sering kali tidak terasa begitu penting.
Misalnya, saat Amy dan Ricky bertunangan tanpa alasan yang jelas, hanya orang tua Amy yang tampak terkejut dengan hal ini.
Serial ini juga sering kali menghadirkan momen besar yang ternyata tidak begitu berarti, seperti saat Adrian akhirnya mendapatkan ciuman terakhir dari Ricky setelah dia bertunangan, yang pada akhirnya membebaskannya dari obsesinya terhadap Ricky.
Meski absurd, kaku, dan sering kali tidak masuk akal, Secret Life tetap memiliki daya tarik yang aneh, membuat saya terus kembali menonton untuk melihat seberapa konyol alur cerita berikutnya.
Dengan semua keanehan dan kekonyolannya, serial ini tetap menjadi tontonan yang menarik meski mungkin hanya bagi saya dan beberapa remaja.
Jadi, jika Anda mencari sesuatu yang aneh namun menghibur, The Secret Life of the American Teenager mungkin bisa menjadi pilihan.