Cheesecake adalah salah satu hidangan penutup yang paling populer di dunia. Rasanya yang lembut dan manis, berpadu dengan keju yang gurih, membuatnya menjadi favorit di berbagai acara.
Tapi, tahukah kamu bahwa cheesecake memiliki sejarah panjang yang bermula dari Yunani Kuno? Mari kita telusuri asal usul cheesecake, mulai dari zaman kuno hingga menjadi hidangan yang kita kenal dan cintai saat ini.
Cheesecake di Yunani Kuno
Cheesecake bukanlah hidangan baru. Bahkan, makanan lezat ini telah ada sejak zaman Yunani Kuno, sekitar 4.000 tahun yang lalu.
Pada masa itu, cheesecake dianggap sebagai sumber energi yang baik, dan sering disajikan kepada atlet yang berkompetisi di Olimpiade pertama di Yunani pada tahun 776 SM.
Resep cheesecake tertua yang diketahui berasal dari penulis Yunani, Athenaeus, pada tahun 230 M, yang mencatat cara membuat cheesecake dengan menggunakan tepung, gandum, keju lembut, dan madu.
Perkembangan cheesecake di Romawi Kuno
Setelah Yunani, cheesecake menyebar ke Romawi Kuno ketika Romawi menaklukkan Yunani.
Mereka mengadaptasi resep tersebut dengan menambahkan telur ke dalam adonan, lalu memanggangnya di atas batu panas.
Cheesecake versi Romawi ini dikenal dengan nama “libum” dan sering digunakan sebagai persembahan dan dalam upacara keagamaan.
Cheesecake di Eropa abad pertengahan
Cheesecake terus berkembang dan menyebar ke seluruh Eropa selama Abad Pertengahan. Setiap daerah memiliki versinya sendiri, tergantung pada bahan-bahan lokal yang tersedia.
Di Inggris, misalnya, cheesecake mulai dikenal pada abad ke-14. Resepnya kemudian dimodifikasi dengan menambahkan kulit jeruk atau lemon untuk memberikan rasa segar pada kue.
Cheesecake di era modern
Cheesecake modern seperti yang kita kenal saat ini mulai dikenal pada abad ke-18, ketika orang Eropa mulai menggunakan keju yang lebih lembut dan halus dalam resepnya.
Namun, perubahan besar terjadi pada abad ke-19 di Amerika Serikat. Di sinilah krim keju pertama kali digunakan sebagai bahan utama cheesecake.
Pada tahun 1872, seorang peternak di New York secara tidak sengaja menciptakan krim keju saat mencoba membuat keju Neufchâtel dari Prancis.
Hasilnya adalah keju yang lebih lembut dan kaya rasa, yang kemudian menjadi bahan utama dalam cheesecake ala New York yang terkenal.
Cheesecake New York: ikon Amerika
Cheesecake New York menjadi ikon kuliner Amerika. Dibuat dengan krim keju, telur, gula, dan krim asam, cheesecake ini memiliki tekstur yang kaya dan padat, dengan rasa yang seimbang antara manis dan sedikit asam.
Cheesecake New York sering disajikan tanpa topping untuk menonjolkan cita rasa krim kejunya yang khas. Meski begitu, banyak juga yang menambahkan buah segar, cokelat, atau saus karamel sebagai pelengkap.
Variasi cheesecake di seluruh dunia
Saat ini, cheesecake memiliki banyak variasi di berbagai negara. Di Jepang, misalnya, ada “Japanese Cotton Cheesecake” yang terkenal karena teksturnya yang sangat lembut dan ringan.
Di Italia, ada “Ricotta Cheesecake” yang menggunakan keju ricotta sebagai bahan utamanya, menghasilkan rasa yang lebih ringan dan tidak terlalu manis.
Sementara itu, di Swedia, cheesecake tradisional dibuat dengan menggunakan dadih keju dan sering disajikan dengan selai buah.
Cheesecake telah melalui perjalanan panjang dari zaman Yunani Kuno hingga menjadi hidangan penutup yang disukai di seluruh dunia.
Dengan berbagai variasi yang ada, cheesecake membuktikan bahwa makanan ini mampu beradaptasi dengan berbagai budaya dan selera.
Tak peduli dimanapun kamu berada, sepotong cheesecake selalu mampu membawa kebahagiaan dengan cita rasanya yang unik dan tak terlupakan.