Mochi adalah salah satu kue tradisional Jepang yang semakin populer di seluruh dunia. Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang manis membuat mochi menjadi camilan yang disukai banyak orang.
Tapi, tahukah kamu bagaimana asal usul kue ini? Mari kita telusuri sejarah mochi dan bagaimana kue ini bisa menjadi ikon kuliner Jepang yang mendunia.
Sejarah Panjang Mochi
Mochi telah ada di Jepang selama lebih dari seribu tahun. Kue ini dibuat dari beras ketan yang ditumbuk hingga menjadi adonan yang lembut dan kenyal.
Dalam sejarahnya, mochi awalnya dibuat untuk upacara keagamaan dan dianggap sebagai makanan yang sakral.
Mochi dipercaya memiliki kekuatan spiritual, sehingga sering digunakan dalam perayaan dan upacara adat, terutama pada perayaan Tahun Baru Jepang atau “Shogatsu.”
Pada zaman dahulu, pembuatan mochi dilakukan secara tradisional dengan menggunakan palu kayu dan lesung batu. Proses ini disebut “mochitsuki.”
Meski sekarang banyak mochi yang dibuat dengan mesin, tradisi mochitsuki masih dilakukan di beberapa daerah di Jepang, terutama saat perayaan Tahun Baru.
Kegiatan ini bukan hanya tentang membuat kue, tetapi juga tentang menjaga tradisi dan kebersamaan.
Evolusi Mochi Menjadi Camilan Populer
Seiring berjalannya waktu, mochi tidak lagi hanya digunakan untuk upacara adat. Mochi mulai menjadi camilan sehari-hari yang dinikmati oleh banyak orang.
Berbagai varian mochi pun muncul, mulai dari yang diisi dengan pasta kacang merah (anko) hingga yang diisi dengan es krim. Inovasi ini membuat mochi semakin populer, tidak hanya di Jepang, tetapi juga di seluruh dunia.
Salah satu varian mochi yang terkenal adalah “daifuku.” Daifuku adalah mochi yang diisi dengan berbagai macam isian manis, seperti anko, krim, atau buah-buahan.
Daifuku sangat populer sebagai oleh-oleh atau hadiah, terutama saat perayaan atau acara khusus.
Selain itu, ada juga “warabi mochi,” yang terbuat dari tepung warabi dan biasanya disajikan dengan sirup gula dan taburan tepung kedelai.
Mochi di Dunia Modern
Popularitas mochi terus berkembang, terutama di luar Jepang. Di berbagai negara, mochi menjadi tren di kalangan pecinta kuliner. Salah satu varian yang paling populer di luar Jepang adalah mochi es krim.
Kombinasi antara tekstur kenyal mochi dan dinginnya es krim menciptakan sensasi unik yang disukai banyak orang.
Tidak hanya itu, mochi juga sering diadaptasi ke dalam berbagai hidangan modern. Misalnya, mochi digunakan sebagai bahan dalam pembuatan waffle atau pancake, bahkan sebagai topping untuk minuman seperti bubble tea.
Adaptasi ini menunjukkan bagaimana mochi bisa berintegrasi dengan berbagai budaya kuliner di dunia.
Mochi, yang awalnya adalah kue tradisional Jepang, kini telah menjadi bagian dari budaya kuliner global. Keunikan teksturnya dan fleksibilitas dalam berbagai varian membuat mochi semakin digemari di berbagai belahan dunia.
Dengan sejarah panjang dan popularitas yang terus meningkat, mochi benar-benar menjadi kue yang mendunia. Jadi, jika kamu belum mencoba mochi, kini adalah saat yang tepat untuk mencicipi kue tradisional yang satu ini dan menikmati kelezatannya.