Marrakesh adalah kota yang dengan mudah memadukan yang kuno dan yang baru. Nama kota ini menjadi akar nama negara itu sendiri yang menunjukkan betapa pentingnya kota ini sepanjang masa.
Di balik tembok merah medina yang tinggi, sekadar menikmati suasananya saja sudah menjadi daya tarik wisata utama dengan pawang ular dan calo toko yang ramah, keduanya bersaing untuk mendapatkan perhatian di tengah hiruk pikuk yang bising dan penuh warna yang merangkum jiwa Maroko yang semarak. Berikut adalah daftar objek wisata terbaik di Marrakesh.
Pasar Madinah
Bagi banyak pengunjung, distrik medina (kota tua) Marrakesh yang berliku-liku adalah daya tarik utama kota ini. Gang-gang sempit ini merupakan perpaduan warna, aroma, dan suara dan pasti akan menjadi sorotan wisata dalam perjalanan. Tepat di luar Place Ben Youssef, wisatawan akan menemukan Fondouq Namas, sebuah karavan pedagang tua yang sekarang menjadi rumah bagi banyak toko karpet. Place Rahba Kedima sendiri adalah salah satu area medina utama untuk membeli rempah-rempah dan campuran rempah-rempah. Souq Haddadine adalah kawasan pengrajin logam, sementara di sebelah utara terdapat Souq Cherratine, tempat para pengrajin kulit memiliki bengkel mereka.
Djemaa El Fna
Alun-alun besar di pintu masuk medina ini merupakan pusat kehidupan Marrakesh. Djemaa El Fna (tempat berkumpulnya orang-orang biasa) merupakan pusat yang ramai dengan kios-kios pernak-pernik, musisi, pendongeng, peramal, dan pawang ular yang mulai ramai sejak sore hari dengan hiburan yang berlangsung hingga tengah malam. Menghabiskan malam di sini dengan berkeliling di antara rombongan akrobat dan grup musik lokal merupakan pengalaman khas Maroko yang sesungguhnya.
Taman Majorelle
Taman tropis yang rimbun ini penuh dengan kaktus, palem, dan pakis, merupakan hasil karya pelukis Jacques Majorelle. Berasal dari kota Nancy di Prancis, Majorelle datang ke Marrakesh karena alasan kesehatan dan menjadi terkenal karena lukisannya tentang kehidupan lokal Maroko. Namun, karyanya yang paling terkenal adalah taman ini dan studio pelukis berwarna biru cerah yang sekarang dikenal sebagai biru Majorelle, tempat ia tinggal di lahan tersebut.
Medersa Ben Youssef
Medersa Ben Youssef yang dihias dengan mewah adalah salah satu contoh terbaik dari seni era Saadian di Maroko. Perguruan tinggi teologi ini (rampung pada tahun 1565), tepat di seberang Masjid Ali Ben Youssef, pernah menampung 900 mahasiswa dan merupakan pusat studi Al-Qur’an terbesar di negara tersebut. Ubin zellige yang indah, langit-langit stalaktit, detail kayu cedar, dan prasasti Kufi yang digunakan sebagai dekorasi di seluruh bagian dalam halaman menjadikan medersa ini salah satu bangunan terindah di Maroko dan objek wisata medina yang terkenal.
Istana Bahia
Istana megah berbentuk merak ini dibangun pada akhir abad ke-19 sebagai kediaman Wazir Agung Bou Ahmed yang melayani Sultan Moulay al-Hassan I. Dekorasi interiornya merupakan pajangan memukau dari karya pengrajin Maroko yang memadukan ubin zellige, langit-langit yang dicat, dan fitur-fitur besi tempa berhias yang memamerkan kehidupan mewah orang-orang yang berada di posisi tinggi dalam pemerintahan sultan saat itu.
Istana Badi
Reruntuhan istana megah Al-Mansour adalah salah satu pemandangan paling mengesankan di area kasbah. Penguasa Saadian membangun istana megah, dengan paviliun di tengah taman kolam refleksi raksasa, selama masa pemerintahannya yang gemilang, tetapi istana itu dijarah dan dihancurkan segera setelahnya. Sekarang, yang tersisa hanyalah sisa-sisa lantai ubin mosaik, paviliun yang hancur, dan tembok tinggi yang mengelilinginya. Ada pemandangan indah di seluruh medina dari atas tembok, tempat burung bangau juga membangun sarang mereka.