in

Menuju Selçuk dan Efesus, Deretan Objek Wisata Sejarah Terbaik Turki

Kota kuno Efesus merupakan salah satu objek wisata sejarah paling terkenal di Turki. Bangunan-bangunannya yang bertiang marmer dan jalan-jalannya yang bertiang merupakan impian setiap penggemar sejarah, dan kota ini merupakan salah satu tempat terbaik untuk dikunjungi di dunia jika ingin membayangkan kehidupan di era klasik. Ephesus terletak di tepi kota Selçuk yang ramai dan telah lama menjadi tempat persinggahan favorit bagi para pelancong independen. Berikut adalah daftar objek wisata terbaik di Selçuk dan Ephesus.

Sisa-sisa Saluran Air Bizantium

Melewati pusat Selçuk adalah sisa lengkungan saluran air Bizantium yang rusak dan saat ini lebih menjadi objek wisata karena sarang bangau besar yang berada di atas beberapa lengkungan. Bagian terbaik dari sisa saluran air ini ditemukan di Inönü Caddesi, tepat di pusat kota, tepat di seberang stasiun kereta. Ada bagian lain di St. Jean Caddesi yang mengarah ke Basilika St. John. Setelah gelap, sisa-sisa saluran air tersebut diterangi dan menjadi subjek yang bagus untuk beberapa foto kota di malam hari.

Kuil Artemis

Hanya satu tiang yang berdiri sendiri (dengan sarang burung bangau di atasnya) yang tersisa dari bangunan peribadatan Artemis yang pernah menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Penggalian yang dilakukan oleh arkeolog JT Wood di sini menunjukkan bahwa situs tersebut awalnya ditempati oleh sebuah panggung batu tempat patung itu berdiri, sementara di bawahnya terdapat ruangan tempat persembahan nazar dipersembahkan. Bangunan peribadatan marmer raksasa yang terkenal dengan nama Tujuh Keajaiban ini dibangun pada abad ke-6 SM dan memiliki 127 tiang yang mencengangkan.

Reruntuhan Luas Ephesus

Efesus merupakan salah satu objek wisata utama di Turki. Kota Yunani-Romawi yang luas dan indah ini dulunya merupakan rumah bagi 250.000 orang, dan monumen-monumen megah yang masih tersisa menunjukkan bahwa kota ini merupakan kota metropolitan yang dinamis dan kaya. Diduga didirikan oleh pangeran Ionia Androclus pada abad ke-10 SM, Ephesus tidak hanya menjadi pusat perdagangan tetapi juga pusat ziarah yang besar, dengan bangunan peribadatan Artemis yang dibangun. Selama era Romawi, kota ini terus memukau, dan baru setelah bangsa Goth menghancurkan kota ini pada tahun 263 M, kepentingannya mulai memudar.

Benteng Ayasuluk

Benteng Ayasuluk terletak di atas bukit di atas Basilika St. John dan dapat diakses melalui jalan setapak yang mengarah ke atas dari belakang basilika. Situs di puncak bukit ini telah dihuni sejak zaman Neolitikum, tetapi benteng ini berasal dari era Bizantium, dan bentengnya diperluas oleh bangsa Seljuk. Area benteng ditutup selama bertahun-tahun karena penggalian situs oleh para arkeolog, tetapi sekarang telah dibuka untuk pengunjung.

Sirince

Sirince yang mungil dan manis adalah desa yang sempurna dengan rumah-rumah batu beratap merah yang berjejer menuruni lereng bukit yang dikelilingi hutan lebat. Desa ini dulunya adalah desa Yunani hingga Pertukaran Penduduk di awal abad ke-20, ketika warga etnis Turki yang datang dari Yunani tinggal di rumah-rumah yang baru ditinggalkan.

Sisa-sisa Basilika St. Yohanes

Basilika yang menyerupai benteng ini dulunya menempati seluruh bukit tempatnya berdiri dan disejajarkan dengan Hagia Sophia di Konstantinopel (sekarang Aya Sofya) sebagai salah satu bangunan peribadatan terbesar di Kekaisaran Bizantium. Meskipun hanya sebagian yang dipugar, reruntuhan basilika yang tersisa memberikan gambaran yang jelas tentang ukuran bangunan asli yang mengagumkan.