in

Film “Honey Boy”: Menelusuri Hubungan Ayah-Anak di Dalamnya

honey boy movie

“Honey Boy” adalah film yang menggugah hati, ditulis oleh Shia LaBeouf, yang juga membintangi film ini. 

Cerita berfokus pada hubungan rumit antara James Lort (diperankan oleh LaBeouf) dan putranya, Otis (diperankan oleh Noah Jupe dan Lucas Hedges). 

Film ini menampilkan perjalanan Otis, dari masa kecilnya yang sulit hingga masa dewasa di mana ia berjuang dengan trauma dan kecanduan.

Kekuatan dukungan dan trauma

Di awal cerita, kita melihat James yang berusaha menjadi pendukung untuk Otis, yang merupakan seorang anak aktor. 

Meskipun kata-kata James terlihat suportif, kenyataannya, ia menyimpan banyak kemarahan dan rasa sakit. 

Otis, yang sangat ingin menyenangkan ayahnya, harus berjuang dengan harapan yang tinggi dan tekanan yang besar. 

Hubungan mereka penuh dengan ketegangan, di mana James sering kali bersikap keras dan menuntut lebih dari yang bisa diberikan Otis.

Flashback dan penyembuhan

Film ini mengalir antara dua waktu, yaitu masa kecil Otis dan masa dewasa saat ia berada dalam rehabilitasi. 

Di sana, ia didiagnosis dengan PTSD, yang membuatnya marah dan bingung. Ia merasa tidak seharusnya mengalami trauma, sehingga memunculkan konflik dalam dirinya. 

Proses penyembuhan ini menjadi inti cerita, di mana Otis perlahan mulai mengenang kembali masa kecilnya yang menyakitkan.

Performa yang mengesankan

Shia LaBeouf, yang menulis skenario berdasarkan pengalamannya sendiri, memberikan penampilan yang sangat mendalam dan emosional. 

Ia tidak hanya berperan sebagai ayah yang bermasalah, tetapi juga menciptakan ruang untuk refleksi diri. 

Penampilan LaBeouf menciptakan kesan bahwa ia benar-benar berusaha memahami dan memproses rasa sakit dari masa lalunya.

Hubungan yang rumit

Dalam film ini, kita juga melihat bagaimana dinamika antara ayah dan anak mempengaruhi perkembangan Otis. 

James, yang dulunya seorang badut dan berjuang dengan kehidupan yang tidak ideal, seringkali mengekspresikan kecemburuan terhadap kesuksesan Otis. 

Keduanya terjebak dalam siklus ketergantungan dan konflik, yang membuat mereka sulit untuk saling memahami.

Pesan yang mendalam

“Honey Boy” tidak hanya menceritakan kisah seorang anak yang berjuang dengan trauma, tetapi juga menggambarkan perjuangan seorang ayah yang ingin memberikan yang terbaik meskipun ia sendiri terbebani dengan masalah. 

Film ini menjadi cermin bagi banyak orang tua untuk lebih memahami dampak dari tindakan mereka terhadap anak-anak. 

Pesan utama yang bisa diambil adalah pentingnya kasih sayang dan dukungan dalam membentuk karakter dan kesejahteraan emosional anak.

Secara keseluruhan, “Honey Boy” adalah film yang menyentuh dan memukau, menawarkan pandangan mendalam tentang hubungan ayah dan anak yang kompleks. 

Dengan penulisan yang cerdas dan akting yang kuat, film ini berhasil menyampaikan pesan yang relevan dan menggugah emosi penontonnya. 

Bagi siapa pun yang pernah merasakan tekanan dalam hubungan keluarga, “Honey Boy” dapat menjadi sebuah pengalaman reflektif yang penuh makna.